Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Bagong Kussudiardjo

Profil Bagong Kussudiardjo, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Bagong Kussudiardja adalah koreografer dan pelukis kenamaan yang digelari begawan seni Indonesia. Bagong memulai kariernya sebagai penari Jawa klasik di Yogyakarta pada tahun 1954. Anak kedua dari empat bersaudara ini kemudian berkenalan dengan seni tersebut melalui Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo, yang dipimpin oleh Pangeran Tedjokusumo, seniman tari ternama.

Bagong memiliki darah bangsawan yang berasal dari kakeknya, Gusti Djuminah, yang konon adalah putra mahkota Sultan HB VII. Akan tetapi karena membelot, Gusti Djuminah terpaksa harus menjalani hukuman kurantil (pengasingan).

Bagong merupakan seniman yang proaktif yang cenderung memiliki ide sendiri dan mengekspresikannya melalui tari. Menurutnya, tari Jawa harus tumbuh alami dan tidak bersifat statis. Selama hidup, Bagong juga mendirikan Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo.

Dalam dunia tari Indonesia, sempat muncul aliran "Bagongisme", yang merujuk pada karakter tarian-tarian khas Bagong. Tarian ciptaan Bagong memiliki gerak-gerak yang dimanis, energik, dan hidup. Bagong tidak pernah berhenti berkarya sampai masa akhir hidupnya. Pria yang juga akrab dipanggil Romo Gong ini meninggal di tengah proses penciptaan sendratari, pertunjukan lintasan sejarah berjudul Jakarta Maju, Indonesia Maju yang akan dipentaskan Kamis malam 17 Juni 2004 ini, dalam rangka pembukaan Pekan Raya Jakarta (PRJ).

Dia menciptakan lebih dari 200 tari, dalam bentuk tunggal atau massal antara lain tari Layang-layang (1954), tari Satria Tangguh, Kebangkitan dan Kelahiran Isa Almasih (1968), Bedaya Gendeng (1980-an)dan masih banyak lainnya.

Profil

  • Nama Lengkap

    Bagong Kussudiardjo

  • Alias

    Romo Gong

  • Agama

    Kristen

  • Tempat Lahir

    Yogyakarta

  • Tanggal Lahir

    1928-10-09

  • Zodiak

    Balance

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Ayah

    R. B. Tjondro Sentono

  • Ibu

    Siti Aminah

  • Istri

    Sofiana, Yuli Sri Hastuti

  • Anak

    Ida Manutranggana, Elia Gupita, Rondang Ciptasari, Otok Bima Sidharta, Purbasari Ayuwangi, Gregorius Djaduk Ferianto, Butet Kartaredjasa

  • Saudara

    Kus Sumarbirah, Handung Kussudyarsana, Lilut Kussudyarto

  • Biografi

    Bagong Kussudiardja adalah koreografer dan pelukis kenamaan yang digelari begawan seni Indonesia. Bagong memulai kariernya sebagai penari Jawa klasik di Yogyakarta pada tahun 1954. Anak kedua dari empat bersaudara ini kemudian berkenalan dengan seni tersebut melalui Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo, yang dipimpin oleh Pangeran Tedjokusumo, seniman tari ternama.

    Bagong memiliki darah bangsawan yang berasal dari kakeknya, Gusti Djuminah, yang konon adalah putra mahkota Sultan HB VII. Akan tetapi karena membelot, Gusti Djuminah terpaksa harus menjalani hukuman kurantil (pengasingan).

    Bagong merupakan seniman yang proaktif yang cenderung memiliki ide sendiri dan mengekspresikannya melalui tari. Menurutnya, tari Jawa harus tumbuh alami dan tidak bersifat statis. Selama hidup, Bagong juga mendirikan Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo.

    Dalam dunia tari Indonesia, sempat muncul aliran "Bagongisme", yang merujuk pada karakter tarian-tarian khas Bagong. Tarian ciptaan Bagong memiliki gerak-gerak yang dimanis, energik, dan hidup. Bagong tidak pernah berhenti berkarya sampai masa akhir hidupnya. Pria yang juga akrab dipanggil Romo Gong ini meninggal di tengah proses penciptaan sendratari, pertunjukan lintasan sejarah berjudul Jakarta Maju, Indonesia Maju yang akan dipentaskan Kamis malam 17 Juni 2004 ini, dalam rangka pembukaan Pekan Raya Jakarta (PRJ).

    Dia menciptakan lebih dari 200 tari, dalam bentuk tunggal atau massal antara lain tari Layang-layang (1954), tari Satria Tangguh, Kebangkitan dan Kelahiran Isa Almasih (1968), Bedaya Gendeng (1980-an)dan masih banyak lainnya.

  • Pendidikan

    • Taman Siswa Yogyakarta
    • Belajar ilmu tari modern dari Martha Graham, New York

  • Karir

    • Koreografert
    • Pelukis

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya