Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Ban Ki-Moon

Profil Ban Ki-Moon, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Ban Ki-moon lahir pada tanggal 13 Juni 1944 di Eumseoung, Korea Selatan. Lalu keluarganya pindah ke Chungju, tempat di mana ia menghabiskan masa kecilnya. Saat itu Ban masih kecil, dan bisnis rumah penginapan milik ayahnya bangkrut, sehingga keluarganya harus hidup dengan ekonomi yang terbilang miskin. Meskipun begitu, Ban dikenal sebagai anak yang cerdas. Saat ia belajar di sekolah menengah pertama pada tahun 1952, Ban pernah dipilih oleh kelasnya untuk menulis sebuah surat yang ditujukan untuk Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa yang waktu itu dijabat oleh Dag Hammarskjold.

Pada tahun 1962, Ban memenangi kontes menulis esai yang diselenggarakan oleh Palang Merah, dan ia pun mendapatkan kesempatan untuk pergi gratis ke Amerika Serikat untuk beberapa bulan. Waktu itu, ia tinggal di San Francisco dengan sebuah keluarga inang yang ditunjuk oleh Palang Merah. Selama ia tinggal di Amerika, ia sempat bertemu dengan Presiden Amerika John F. Kennedy. Pada saat itu, seorang jurnalis bertanya kepada Ban mengenai cita-citanya kelak saat ia sudah dewasa, dan Ban menjawab "Aku ingin menjadi seorang Diplomat".

Ban mendapatkan gelar B.A. di Universitas Nasional Seoul pada tahun 1970, dan pendidikannya berlanjut ketika ia menerima program beasiswa John F. Kennedy School of Government di Universitas Harvard di mana ia mendapatkan gelar Master of Public Administration pada tahun 1985. Selama belajar di Harvard, ia dikenal oleh dosennya sebagai mahasiswa yang mempunyai kombinasi unik antara analisa yang tajam, kerendahan hati, dan ketekunan yang luar biasa.

Ban merupakan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa yang ke delapan menggantikan Kofi Annan pada tahun 2007 dan masih memegang jabatan tersebut sampai sekarang. Sebelum memegang jabatan tersebut, Ban pernah memegang jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Korea Selatan. Ia memulai karir di bidang diplomasi sesaat setelah ia lulus dari Universitas Nasional Seoul pada tahun 1970, dan langsung bergabung Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

Selama ia menjabat sebagai Sekretaris Jendral PBB, ia tak hanya menekankan pentingnya perdamaian antar negara, tetapi Ban pun juga menekankan pentingnya negara-negara anggota PBB untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pada awal jabatannya, ia mengumumkan bahwa global warning merupakan salah satu isu utama administrasinya untuk dipecahkan bersama. Ia pun juga pernah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat George W. Bush dalam rangka untuk menekankan pentingnya pengambilan langkah-langkah praktis untuk mengurangi jumlah gas efek rumah kaca. Selain itu, dalam pidatonya pada tanggal 1 Maret 2007, Ban juga mengingatkan dunia akan pentingnya peran semua generasi untuk mengurangi global warming dan melestarikan lingkungan.

Pada tanggal 6 Juni, Ban Ki-moon secara resmi mengumumkan keikutsertaannya dalam pemilihan Sekretaris Jendral PBB. Ia mengumumkan bahwa ia akan maju untuk menjadi kandidat Sekretaris Jendral PBB dalam sebuah konferensi pers, setelah sebelumnya masa jabatannya sebagai Sekretaris Jendral periode 2006-2011 habis. Lima Dewan Keamanan PBB mendukung Ban untuk menjadi kandidat lagi. Sesaat setelah itu, diumumkan bahwa tidak ada kandidat lain selain Ban, sehingga ia merupakan calon tunggal dan akhirnya terpilih lagi untuk menjabat posisi yang sama untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2016.

 

Riset dan Analisis: Galih Setyo Pribadi

Profil

  • Nama Lengkap

    Ban Ki-Moon

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Eumseong, Korea Selatan

  • Tanggal Lahir

    1944-06-13

  • Zodiak

    Gemini

  • Warga Negara

    Korea Selatan

  • Istri

    Yoo Soon-taek

  • Anak

    Seon-yong, Woo-hyun, Hyun-hee

  • Biografi

    Ban Ki-moon lahir pada tanggal 13 Juni 1944 di Eumseoung, Korea Selatan. Lalu keluarganya pindah ke Chungju, tempat di mana ia menghabiskan masa kecilnya. Saat itu Ban masih kecil, dan bisnis rumah penginapan milik ayahnya bangkrut, sehingga keluarganya harus hidup dengan ekonomi yang terbilang miskin. Meskipun begitu, Ban dikenal sebagai anak yang cerdas. Saat ia belajar di sekolah menengah pertama pada tahun 1952, Ban pernah dipilih oleh kelasnya untuk menulis sebuah surat yang ditujukan untuk Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa yang waktu itu dijabat oleh Dag Hammarskjold.

    Pada tahun 1962, Ban memenangi kontes menulis esai yang diselenggarakan oleh Palang Merah, dan ia pun mendapatkan kesempatan untuk pergi gratis ke Amerika Serikat untuk beberapa bulan. Waktu itu, ia tinggal di San Francisco dengan sebuah keluarga inang yang ditunjuk oleh Palang Merah. Selama ia tinggal di Amerika, ia sempat bertemu dengan Presiden Amerika John F. Kennedy. Pada saat itu, seorang jurnalis bertanya kepada Ban mengenai cita-citanya kelak saat ia sudah dewasa, dan Ban menjawab "Aku ingin menjadi seorang Diplomat".

    Ban mendapatkan gelar B.A. di Universitas Nasional Seoul pada tahun 1970, dan pendidikannya berlanjut ketika ia menerima program beasiswa John F. Kennedy School of Government di Universitas Harvard di mana ia mendapatkan gelar Master of Public Administration pada tahun 1985. Selama belajar di Harvard, ia dikenal oleh dosennya sebagai mahasiswa yang mempunyai kombinasi unik antara analisa yang tajam, kerendahan hati, dan ketekunan yang luar biasa.

    Ban merupakan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa yang ke delapan menggantikan Kofi Annan pada tahun 2007 dan masih memegang jabatan tersebut sampai sekarang. Sebelum memegang jabatan tersebut, Ban pernah memegang jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Korea Selatan. Ia memulai karir di bidang diplomasi sesaat setelah ia lulus dari Universitas Nasional Seoul pada tahun 1970, dan langsung bergabung Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

    Selama ia menjabat sebagai Sekretaris Jendral PBB, ia tak hanya menekankan pentingnya perdamaian antar negara, tetapi Ban pun juga menekankan pentingnya negara-negara anggota PBB untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pada awal jabatannya, ia mengumumkan bahwa global warning merupakan salah satu isu utama administrasinya untuk dipecahkan bersama. Ia pun juga pernah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat George W. Bush dalam rangka untuk menekankan pentingnya pengambilan langkah-langkah praktis untuk mengurangi jumlah gas efek rumah kaca. Selain itu, dalam pidatonya pada tanggal 1 Maret 2007, Ban juga mengingatkan dunia akan pentingnya peran semua generasi untuk mengurangi global warming dan melestarikan lingkungan.

    Pada tanggal 6 Juni, Ban Ki-moon secara resmi mengumumkan keikutsertaannya dalam pemilihan Sekretaris Jendral PBB. Ia mengumumkan bahwa ia akan maju untuk menjadi kandidat Sekretaris Jendral PBB dalam sebuah konferensi pers, setelah sebelumnya masa jabatannya sebagai Sekretaris Jendral periode 2006-2011 habis. Lima Dewan Keamanan PBB mendukung Ban untuk menjadi kandidat lagi. Sesaat setelah itu, diumumkan bahwa tidak ada kandidat lain selain Ban, sehingga ia merupakan calon tunggal dan akhirnya terpilih lagi untuk menjabat posisi yang sama untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2016.

     

    Riset dan Analisis: Galih Setyo Pribadi

  • Pendidikan

    • Universitas Nasional Seoul
    • Universitas Harvard

  • Karir

  • Penghargaan

    • Penghargaan Order of Service Merit oleh pemerintah Republik Korea tiga kali (1975, 1986, dan 2006)
    • Penghargaan Decoration for Services to the Republic of Austria (2001)
    • Penghargaan Grand Cross of Rio Branco oleh pemerintah Brazil
    • Gran Cruz del Sol
    • Penghargaan Doctor Honoris Causa oleh Universitas Nasional San Marcos (2011)
    • Penghargaan Doctor of Laws Degree Honoris Causa oleh Universitas Hukum Filipina atau University of the Philippines College of Law (2008)
    • Penghargaan James A. Van Fleet oleh komunitas sosial Korea di New York City

Geser ke atas Berita Selanjutnya