Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Arief Kusharyadi

Profil Arief Kusharyadi | Merdeka.com

Laksamana (Purn.) Arief Kushariadi adalah mantan KASAL Angkatan Laut Republik Indonesia. Lahir di Kota Pelajar, Malang, sejak kecil Arief sudah dikenal sebagai pemuda yang suka tantangan, punya rasa ketertarikan dan keingintahuan yang besar pada lingkungan sekitar, dan, tentu saja, hobi bermain di air. Selepas masa SMA, Arief masuk ke Akademi Angkatan Laut Surabaya pada tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Akademi Kelautan pada tahun 1967, Arek Malang (Arema) asli ini berhasil lulus dengan pangkat Letnan Dua.

Selepas menjalani pendidikan di Akademi Angkatan Laut, Arief langsung mendapat panggilan dan posisi di atas KRI pada jajaran TNI-AL. Debut tugasnya diawali dengan menjadi Komandan KRI Angin Gending, sebuah kapal cepat bertorpedo yang berpangkalan di Ujung, Surabaya. Pasca penugasan tersebut, Arief memperoleh amanat untuk menduduki banyak posisi dan jabatan di Angkatan Laut RI yang semuanya dijalankan dengan baik, termasuk Komandan KRI Sartamina, Palaksa Kapal Penyapu Ranjau KRI Pulau Raja dan Nahkoda KM Antareja.

Berdasarkan prestasi kerjanya tersebut, suami Sri Widayati ini kemudian dipercaya menjabat sebagai Kepala Departemen Senjata dan Bahari dari KRI RE Martadinata dan Palaksa di Kapal Fregat KRI Yos Sudarso. Dan kepercayaan tersebut dibuktikan pria berpenampilan sederhana melalui karirnya yang terus beranjak naik. Pada 1991, Arief dilantik sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Armada Barat yang berpangkalan di Tanjung Pinang, Riau. Tak berhenti di situ, ayah tiga anak ini kemudian diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut pada tahun 1996 dan dilantik langsung oleh Presiden Indonesia saat itu, Soeharto.

Selama menjadi awak KRI, pria murah senyum ini sempat mendapatkan kesempatan untuk menembakkan peluru kendali berhulu ledak di Samudera Hindia pada Latihan Gabungan TNI AL dan TNI AU. Selain itu, pria yang pernah menyusuri seluruh lautan wilayah barat Indonesia ini juga pernah menjadi Staf Perencanaan dan Anggaran Armada RI, Staf Operasi Kapal Escortadan Komandan Komando Persiapan Pengambilan Kapal di Belanda dan Kasubdit Strategi Taktik di Direktorat Operasi dan Latihan AL.

Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana

Profil

  • Nama Lengkap

    Arief Kusharyadi

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

  • Tanggal Lahir

    0000-00-00

  • Zodiak

    -

  • Warga Negara

  • Istri

    Sri Widayati

  • Biografi

    Laksamana (Purn.) Arief Kushariadi adalah mantan KASAL Angkatan Laut Republik Indonesia. Lahir di Kota Pelajar, Malang, sejak kecil Arief sudah dikenal sebagai pemuda yang suka tantangan, punya rasa ketertarikan dan keingintahuan yang besar pada lingkungan sekitar, dan, tentu saja, hobi bermain di air. Selepas masa SMA, Arief masuk ke Akademi Angkatan Laut Surabaya pada tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Akademi Kelautan pada tahun 1967, Arek Malang (Arema) asli ini berhasil lulus dengan pangkat Letnan Dua.

    Selepas menjalani pendidikan di Akademi Angkatan Laut, Arief langsung mendapat panggilan dan posisi di atas KRI pada jajaran TNI-AL. Debut tugasnya diawali dengan menjadi Komandan KRI Angin Gending, sebuah kapal cepat bertorpedo yang berpangkalan di Ujung, Surabaya. Pasca penugasan tersebut, Arief memperoleh amanat untuk menduduki banyak posisi dan jabatan di Angkatan Laut RI yang semuanya dijalankan dengan baik, termasuk Komandan KRI Sartamina, Palaksa Kapal Penyapu Ranjau KRI Pulau Raja dan Nahkoda KM Antareja.

    Berdasarkan prestasi kerjanya tersebut, suami Sri Widayati ini kemudian dipercaya menjabat sebagai Kepala Departemen Senjata dan Bahari dari KRI RE Martadinata dan Palaksa di Kapal Fregat KRI Yos Sudarso. Dan kepercayaan tersebut dibuktikan pria berpenampilan sederhana melalui karirnya yang terus beranjak naik. Pada 1991, Arief dilantik sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Armada Barat yang berpangkalan di Tanjung Pinang, Riau. Tak berhenti di situ, ayah tiga anak ini kemudian diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut pada tahun 1996 dan dilantik langsung oleh Presiden Indonesia saat itu, Soeharto.

    Selama menjadi awak KRI, pria murah senyum ini sempat mendapatkan kesempatan untuk menembakkan peluru kendali berhulu ledak di Samudera Hindia pada Latihan Gabungan TNI AL dan TNI AU. Selain itu, pria yang pernah menyusuri seluruh lautan wilayah barat Indonesia ini juga pernah menjadi Staf Perencanaan dan Anggaran Armada RI, Staf Operasi Kapal Escortadan Komandan Komando Persiapan Pengambilan Kapal di Belanda dan Kasubdit Strategi Taktik di Direktorat Operasi dan Latihan AL.

    Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana

  • Pendidikan

    Lulusan AMN tahun 1967

  • Karir

    •  Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL)
    • Deputi Operasi KSAL
    • Panglima Armada Barat (Pangarmabar)

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya