Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Boyke Dian Nugraha

Profil Boyke Dian Nugraha | Merdeka.com

Dokter Boyke Dian Nugraha merupakan dokter spesialis Kandungan yang lantang berbicara secara terbuka, mengenai kesehatan kandungan, bahkan juga seks secara global di berbagai media cetak maupun elektronik. Tak heran jika akhirnya pria bernama lengkap Boyke Dian Nugraha ini begitu dikenal masyarakat Indonesia.

Melihat sosok dan penampilannya yang lembut, mungkin tak banyak orang yang menyangka bahwa Boyke kecil dibesarkan di keluarga tentara yang sangat disiplin. Sang ayah, Subagio Danusasmita adalah seorang tentara yang bertugas di Lemhannas. Bersama sang ibu yang berprofesi sebagai guru dan ibu rumah tangga, Boyke dan keempat adiknya tak henti belajar bersikap kedisiplinan dalam berbagai hal. Pendidikan masa kecil ini terbukti berguna di masa depan, dengan kesuksesan yang didapatkan Boyke dan adik-adiknya di berbagai bidang, termasuk ekonomi, teknologi, psikologi dan hukum.

Pendidikan dasar pria berkacamata ini dihabiskan di sekitar Bandung. Boyke harus berpindah-pindah sekolah sampai jenjang SMP karena profesi tugas ayahnya, mulai dari Karang Tunggal, Tasik, Garut, dan Bandung. Menginjak SMA, Boyke akhirnya berdomisili di Jakarta, yang memberinya kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi di ibukota.

Dengan prestasi akademik yang mengagumkan, Boyke diterima di 3 perguruan tinggi bergengsi, yaitu Fakultas Kedokteran UI, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Teknologi Industri ITB. Setelah menjajal kuliah di ITB selama beberapa bulan, Boyke akhirnya menyadari bahwa dirinya lebih tepat untuk mendalami bidang medis, hingga akhirnya pria ini memilih untuk menjalani kuliah di Fakultas Kedokteran UI.

Gelar dokter disandangnya setelah lulus kuliah di tahun 1981, yang membawanya ke Lampung sebagai dokter wajib kerja sarjana di Puskesmas Palas, Lampung Selatan. Di daerah ini, Boyke tak hanya mengabdikan diri sebagai tenaga medis namun juga sebagai tenaga pengajar. Dokter muda ini mendirikan sebuah sekolah yang diberinya nama SMA Pancaputra, di mana dirinya mengabdi sebagai Guru Kimia dan Bahasa Inggris. Dedikasi besar pada masyarakat Lampung inilah yang membuahkan sebuah penghargaan untuknya sebagai Dokter Puskesmas Teladan Se-Propinsi Lampung.

Tak cukup sebagai dokter umum, Boyke melanjutkan pendidikannya dan diresmikan sebagai Dokter Spesialis Kandungan. Dengan status baru, Boyke bertugas sebagai dokter spesialis di RSU Masamba, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Selain menjadi dokter, sekali lagi Boyke mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar, namun kali ini untuk para calon bidan desa di SPK Palopo. 

Kedua pengalaman di daerah ini membawa kesan yang sangat mendalam baginya. Di Lampung, Boyke kerap menemui para siswinya yang dinikahkan karena hamil. Sedangkan, di Sulawesi Selatan, Boyke sering berhadapan dengan kasus perselingkuhan yang dialami pasiennya. Karena pengalaman-pengalaman berharga ini, Boyke terinspirasi untuk mendalami masalah seksual sekaligus kandungan, yang banyak melatarbelakangi kasus-kasus pasiennya.

Kesempatan datang padanya saat kembali ke Jakarta dan menjabat sebagai Kepala Humas Rumah Sakit Kanker Dharmais.Di Jakarta, tepatnya tahun 1998, Boyke mendirikan sebuah klinik yang dikhususkan untuk menangani masalah keharmonisan rumah tangga, khususnya masalah hubungan suami istri. Kliniknya mewadahi para pasien yang tak tahu ke mana harus mengadu mengenai masalah yang sangat pribadi dan sensitif ini. Agar dapat melayani para pasien dengan baik, ayah tiga anak ini kembali memperdalam ilmu dengan menghadiri berbagai seminar dan kongres di negara-negara Asia, Amerika dan Eropa.

Selain melayani pasiennya di Klinik Pasutri, Boyke juga kerap memberikan ceramah dan seminar seputar seks di berbagai wilayah di Indonesia. Berbagai sekolah, universitas dan organisasi mengundangnya untuk memberikan arahan mengenai masalah seksual dan keharmonisan suami istri. Sayangnya, hal ini sering mendapat kecaman karena seks masih dianggap tabu oleh masyarakat umum. Namun Boyke tak gentar, dan semakin gencar mengkampanyekan seks sehat bagi para suami istri yang mendambakan keharmonisan.

Pria ini tak hanya berkutat di dunia medis. Banyak yang tak menyangka bahwa suami dr. Hj. Ferry Lasemawati, SpRad ini juga gemar bernyanyi. Bahkan kegemarannya ini mendorongnya untuk memulai bisnis di dunia hiburan dengan mendirikan satu perusahaan rekaman bernama DNB Records. Bisnis rupanya cukup menarik bagi mantan ketua senat mahasiswa UI ini. Selain perusahaan rekaman, Boyke juga sibuk mengurus perusahaan produk pembersih kewanitaan, PT Cahyadi Mulia Nugraha. 

Kesibukannya sebagai pembicara di televisi mendekatkannya pada dunia hiburan. Bahkan di tahun 2008, sang dokter pernah membintangi 3 film layar lebar sekaligus, yakni Basahhh..., Drop Out dan Cintaku Selamanya. Dengan banyaknya kegiatan yang dilakoninya, Boyke tak pernah berhenti memberikan pencerahan bagi mereka yang memiliki masalah seksual. Walau tak selalu bisa secara langsung memberikan ceramah, Boyke masih mampu menyalurkan ilmunya lewat empat buku bertema kesehatan seks yang ditulisnya, Apa Yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks, Problema Seks dan Cinta Remaja, Problema Seks dan Organ Intim, Rahasia Pasien Misteri Dokter dan Misteri Seputar Organ Intim.

Riset dan analisa oleh: Ellyana Mayasari

Profil

  • Nama Lengkap

    dr. Boyke Dian Nugraha spog, mars

  • Alias

    dr. Boyke

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Bandung, Jawa Barat

  • Tanggal Lahir

    1956-12-14

  • Zodiak

    Sagittarius

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Istri

    dr. Hj. Ferry Lasemawati, SpRad

  • Biografi

    Dokter Boyke Dian Nugraha merupakan dokter spesialis Kandungan yang lantang berbicara secara terbuka, mengenai kesehatan kandungan, bahkan juga seks secara global di berbagai media cetak maupun elektronik. Tak heran jika akhirnya pria bernama lengkap Boyke Dian Nugraha ini begitu dikenal masyarakat Indonesia.

    Melihat sosok dan penampilannya yang lembut, mungkin tak banyak orang yang menyangka bahwa Boyke kecil dibesarkan di keluarga tentara yang sangat disiplin. Sang ayah, Subagio Danusasmita adalah seorang tentara yang bertugas di Lemhannas. Bersama sang ibu yang berprofesi sebagai guru dan ibu rumah tangga, Boyke dan keempat adiknya tak henti belajar bersikap kedisiplinan dalam berbagai hal. Pendidikan masa kecil ini terbukti berguna di masa depan, dengan kesuksesan yang didapatkan Boyke dan adik-adiknya di berbagai bidang, termasuk ekonomi, teknologi, psikologi dan hukum.

    Pendidikan dasar pria berkacamata ini dihabiskan di sekitar Bandung. Boyke harus berpindah-pindah sekolah sampai jenjang SMP karena profesi tugas ayahnya, mulai dari Karang Tunggal, Tasik, Garut, dan Bandung. Menginjak SMA, Boyke akhirnya berdomisili di Jakarta, yang memberinya kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi di ibukota.

    Dengan prestasi akademik yang mengagumkan, Boyke diterima di 3 perguruan tinggi bergengsi, yaitu Fakultas Kedokteran UI, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Teknologi Industri ITB. Setelah menjajal kuliah di ITB selama beberapa bulan, Boyke akhirnya menyadari bahwa dirinya lebih tepat untuk mendalami bidang medis, hingga akhirnya pria ini memilih untuk menjalani kuliah di Fakultas Kedokteran UI.

    Gelar dokter disandangnya setelah lulus kuliah di tahun 1981, yang membawanya ke Lampung sebagai dokter wajib kerja sarjana di Puskesmas Palas, Lampung Selatan. Di daerah ini, Boyke tak hanya mengabdikan diri sebagai tenaga medis namun juga sebagai tenaga pengajar. Dokter muda ini mendirikan sebuah sekolah yang diberinya nama SMA Pancaputra, di mana dirinya mengabdi sebagai Guru Kimia dan Bahasa Inggris. Dedikasi besar pada masyarakat Lampung inilah yang membuahkan sebuah penghargaan untuknya sebagai Dokter Puskesmas Teladan Se-Propinsi Lampung.

    Tak cukup sebagai dokter umum, Boyke melanjutkan pendidikannya dan diresmikan sebagai Dokter Spesialis Kandungan. Dengan status baru, Boyke bertugas sebagai dokter spesialis di RSU Masamba, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Selain menjadi dokter, sekali lagi Boyke mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar, namun kali ini untuk para calon bidan desa di SPK Palopo. 

    Kedua pengalaman di daerah ini membawa kesan yang sangat mendalam baginya. Di Lampung, Boyke kerap menemui para siswinya yang dinikahkan karena hamil. Sedangkan, di Sulawesi Selatan, Boyke sering berhadapan dengan kasus perselingkuhan yang dialami pasiennya. Karena pengalaman-pengalaman berharga ini, Boyke terinspirasi untuk mendalami masalah seksual sekaligus kandungan, yang banyak melatarbelakangi kasus-kasus pasiennya.

    Kesempatan datang padanya saat kembali ke Jakarta dan menjabat sebagai Kepala Humas Rumah Sakit Kanker Dharmais.Di Jakarta, tepatnya tahun 1998, Boyke mendirikan sebuah klinik yang dikhususkan untuk menangani masalah keharmonisan rumah tangga, khususnya masalah hubungan suami istri. Kliniknya mewadahi para pasien yang tak tahu ke mana harus mengadu mengenai masalah yang sangat pribadi dan sensitif ini. Agar dapat melayani para pasien dengan baik, ayah tiga anak ini kembali memperdalam ilmu dengan menghadiri berbagai seminar dan kongres di negara-negara Asia, Amerika dan Eropa.

    Selain melayani pasiennya di Klinik Pasutri, Boyke juga kerap memberikan ceramah dan seminar seputar seks di berbagai wilayah di Indonesia. Berbagai sekolah, universitas dan organisasi mengundangnya untuk memberikan arahan mengenai masalah seksual dan keharmonisan suami istri. Sayangnya, hal ini sering mendapat kecaman karena seks masih dianggap tabu oleh masyarakat umum. Namun Boyke tak gentar, dan semakin gencar mengkampanyekan seks sehat bagi para suami istri yang mendambakan keharmonisan.

    Pria ini tak hanya berkutat di dunia medis. Banyak yang tak menyangka bahwa suami dr. Hj. Ferry Lasemawati, SpRad ini juga gemar bernyanyi. Bahkan kegemarannya ini mendorongnya untuk memulai bisnis di dunia hiburan dengan mendirikan satu perusahaan rekaman bernama DNB Records. Bisnis rupanya cukup menarik bagi mantan ketua senat mahasiswa UI ini. Selain perusahaan rekaman, Boyke juga sibuk mengurus perusahaan produk pembersih kewanitaan, PT Cahyadi Mulia Nugraha. 

    Kesibukannya sebagai pembicara di televisi mendekatkannya pada dunia hiburan. Bahkan di tahun 2008, sang dokter pernah membintangi 3 film layar lebar sekaligus, yakni Basahhh..., Drop Out dan Cintaku Selamanya. Dengan banyaknya kegiatan yang dilakoninya, Boyke tak pernah berhenti memberikan pencerahan bagi mereka yang memiliki masalah seksual. Walau tak selalu bisa secara langsung memberikan ceramah, Boyke masih mampu menyalurkan ilmunya lewat empat buku bertema kesehatan seks yang ditulisnya, Apa Yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks, Problema Seks dan Cinta Remaja, Problema Seks dan Organ Intim, Rahasia Pasien Misteri Dokter dan Misteri Seputar Organ Intim.

    Riset dan analisa oleh: Ellyana Mayasari

  • Pendidikan

    • Teknologi Industri ITB
    • Fakultas Kedokteran UI

  • Karir

    • PTT di Puskesmas Palas, Lampung
    • Pendiri SMA Pancaputra (merangkap Guru Kimia dan Bahasa Inggris)
    • PTT di RSU Masamba, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan
    • Kepala Humas Rumah Sakit Kanker Dharmais
    • Pemilik DNB Records
    • PT Cahyadi Mulia Nugraha

  • Penghargaan

    • Dokter Puskesmas Teladan Se-Propinsi Lampung (1985)

Geser ke atas Berita Selanjutnya