Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Burhanuddin Muhtadi

Profil Burhanuddin Muhtadi | Merdeka.com

Burhanuddin Muhtadi sudah akrab dengan dunia tulis-menulis sejak masih duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, ia melanjutkan studinya di MTs Muallimin/at NU Rembang. Kemampuan menulisnya yang terus-menerus dia asah, mampu mengantarkannya mendapat berbagai penghargaan dari berbagai Lomba Karya Tulis Ilmiah yang dia ikuti. Ia berhasil menjadi juara di berbagai perlombaan, baik di tingkat kotamadya Solo maupun tingkat provinsi Jawa Tengah.

Setelah menamatkan pendidikannya di bangku SMA, Burhanuddin Muhtadi memutuskan untuk berangkat ke Jakarta pada tahun 1996 untuk melanjutkan studinya. Ia memilih IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta yang kini berubah nama menjadi UIN. Saat menekuni dunia perkuliahan, ia tertarik untuk membuat sebuah artikel pada salah satu media massa. Judul pertama yang ia tulis adalah "Keterbukaan Pasca Insiden 27 Juli". Pembuatan artikel pertamanya tak sia-sia. Artikel tersebut dimuat di media massa Harian Terbit. Hal itu membuat Burhanuddin bangga sekaligus bahagia. Ia bertekad untuk terus mengasah kemampuan menulisnya dan membuat artikel untuk dikirimkan di berbagai media massa.

Pada tahun 1996-2004, ratusan artikel yang dibuat oleh Burhanuddin Muhtadi termuat dalam berbagai media massa, baik di tingkat lokal maupun nasional. Artikel yang dibuatnya tersebut terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Beragam artikel yang ia tulis di antaranya berjudul Pasifisme Demokrasi, Mengukur Viabilitas Politik Aliran, Menyoal Hegemoni Bahasa Agama, Pembebasan Kaum Tertindas, Dilema Kampanye Dialogis, Reward dan Punishment dalam Pemilu, Dunia yang Terbelah, Formasi Inteligensia Muslim Indonesia, dan Lahirnya Partai Miniatur Indonesia.

Burhanuddin Muhtadi pernah mengambil gelar Master Kedua di ANU (Australian National University), Canberra, Australia, dengan mengambil konsentrasi di bidang Political Science (Research) setelah sebelumnya ia berhasil mengambil gelar Master Pertamanya di universitas yang sama. Untuk gelar Master yang pertama, ia mengambil di Fakultas Asian Studies atau lebih dikenal dengan MAPS.

Setelah kembali ke Tanah Air, Burhanuddin mencoba peruntungan sebagai konsultan politik dan bergabung dengan sebuah lembaga yang didirikan Bima Arya bernama Charta Politika. Dia juga mengajar di Pascasarjana Universitas Paramadina. Namun, setelah tiga bulan, Burhanuddin mengundurkan diri dari Charta Politika karena merasa tidak cocok menjadi konsultan politik. Burhanuddin kemudian diajak Saiful Mujani bergabung dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) sebagai Lihat Daftar Direktur Direktur Bidang Public Affair.

Selain menulis berbagai artikel, Burhanuddin Muhtadi juga menulis buku yang berjudul "Dilema PKS Suara dan Syariah". Buku tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya adalah Andi Akmal Pasluddin yang menjabat sebagai Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Andi Akmal mengeluarkan apresiasinya dalam acara bedah buku "Dilema PKS Suara dan Syariah" yang diadakan di CRC (Celebes Research Centre), Makassar pada tanggal 17 April 2012.

Riset dan analisa: Giri Lingga Herta Pratama

Profil

  • Nama Lengkap

    Burhanuddin Muhtadi Master

  • Alias

    No Alias

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Rembang, Jawa Tengah

  • Tanggal Lahir

    1977-12-15

  • Zodiak

    Sagittarius

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Biografi

    Burhanuddin Muhtadi sudah akrab dengan dunia tulis-menulis sejak masih duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, ia melanjutkan studinya di MTs Muallimin/at NU Rembang. Kemampuan menulisnya yang terus-menerus dia asah, mampu mengantarkannya mendapat berbagai penghargaan dari berbagai Lomba Karya Tulis Ilmiah yang dia ikuti. Ia berhasil menjadi juara di berbagai perlombaan, baik di tingkat kotamadya Solo maupun tingkat provinsi Jawa Tengah.

    Setelah menamatkan pendidikannya di bangku SMA, Burhanuddin Muhtadi memutuskan untuk berangkat ke Jakarta pada tahun 1996 untuk melanjutkan studinya. Ia memilih IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta yang kini berubah nama menjadi UIN. Saat menekuni dunia perkuliahan, ia tertarik untuk membuat sebuah artikel pada salah satu media massa. Judul pertama yang ia tulis adalah "Keterbukaan Pasca Insiden 27 Juli". Pembuatan artikel pertamanya tak sia-sia. Artikel tersebut dimuat di media massa Harian Terbit. Hal itu membuat Burhanuddin bangga sekaligus bahagia. Ia bertekad untuk terus mengasah kemampuan menulisnya dan membuat artikel untuk dikirimkan di berbagai media massa.

    Pada tahun 1996-2004, ratusan artikel yang dibuat oleh Burhanuddin Muhtadi termuat dalam berbagai media massa, baik di tingkat lokal maupun nasional. Artikel yang dibuatnya tersebut terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Beragam artikel yang ia tulis di antaranya berjudul Pasifisme Demokrasi, Mengukur Viabilitas Politik Aliran, Menyoal Hegemoni Bahasa Agama, Pembebasan Kaum Tertindas, Dilema Kampanye Dialogis, Reward dan Punishment dalam Pemilu, Dunia yang Terbelah, Formasi Inteligensia Muslim Indonesia, dan Lahirnya Partai Miniatur Indonesia.

    Burhanuddin Muhtadi pernah mengambil gelar Master Kedua di ANU (Australian National University), Canberra, Australia, dengan mengambil konsentrasi di bidang Political Science (Research) setelah sebelumnya ia berhasil mengambil gelar Master Pertamanya di universitas yang sama. Untuk gelar Master yang pertama, ia mengambil di Fakultas Asian Studies atau lebih dikenal dengan MAPS.

    Setelah kembali ke Tanah Air, Burhanuddin mencoba peruntungan sebagai konsultan politik dan bergabung dengan sebuah lembaga yang didirikan Bima Arya bernama Charta Politika. Dia juga mengajar di Pascasarjana Universitas Paramadina. Namun, setelah tiga bulan, Burhanuddin mengundurkan diri dari Charta Politika karena merasa tidak cocok menjadi konsultan politik. Burhanuddin kemudian diajak Saiful Mujani bergabung dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) sebagai Lihat Daftar Direktur Direktur Bidang Public Affair.

    Selain menulis berbagai artikel, Burhanuddin Muhtadi juga menulis buku yang berjudul "Dilema PKS Suara dan Syariah". Buku tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya adalah Andi Akmal Pasluddin yang menjabat sebagai Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Andi Akmal mengeluarkan apresiasinya dalam acara bedah buku "Dilema PKS Suara dan Syariah" yang diadakan di CRC (Celebes Research Centre), Makassar pada tanggal 17 April 2012.

    Riset dan analisa: Giri Lingga Herta Pratama

  • Pendidikan

    • SDN Kutoarjo I, Rembang (1990)
    • MTs Muallimin/at NU Rembang
    • MAN-PK (Madrasah Aliyah Negeri Program Khusus), Surakarta (1996)
    • Bachelor of Islamic Theology and Philosophy, State Islamic University (IAIN Syarif Hidayatullah), Jakarta (2002)
    • Master pertama di ANU (Australian National University) Faculty of Asian Studies (MAPS)
    • Master kedua di ANU, konsentrasi bidang Ilmu Politik (research)

  • Karir

    Organisasi & Pekerjaan:

    • Aliansi Lembaga-lembaga Formal Kemahasiswaan Se-Indonesia (2000-2002)
    • Presiden BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (2000-2001)
    • Ketua Departemen Penelitian dan Pembangunan Intelektual BEM UIN Syarif Hidayatullah,  Jakarta (1999-2000)
    • FORMACI (Forum Mahasiswa Ciputat) pada tahun 1998-1999
    • Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (1996-2002)
    • Majelis Pengembangan Tilawatil Qur'an, Surakarta (1994-1995)
    • Peneliti Senior LSI (Lembaga Survei Indonesia).
    • Peneliti di CENSIS (Center fot the Study of Islam and Society).
    • Dosen di UIN Syarif Hidayatullah.
    • Editor-in-Chief for Bulletin of “Islam and Good Governance,” Syarif Hidayatullah State Islamic University (UIN) Jakarta (2003 - 2004).
    • Anggota National Consortium of People’s Voter Education Network (JPPR) pada tahun 2004-2005.
    • Editor di Jaringan Islam Liberal, Jakarta (sejak tahun 2001).
    • Program Manager for Voter Education and Public Service Announcement UNDP and JIL(2004).
    • Program Manager for Voter Education at The Asia Foundation and JIL (2004).
    • Koordinator Penelitian, Moslem Perception on US Foreign Political Affair conducted by US Embassy, PPIM, JIL, LSI and Freedom Institute (2004).
    • Program Manager for Voters Education in General Election 2004 conducted by Japan International Cooperation Agency (JICA and JIL (2004).
    • Koordinator daerah and Peneliti di Indonesian Survey Institute (Lembaga Survei Indonesia/LSI) Jakarta (2003- 2006).
    • Peneliti di Indonesian Institute of Civil Society or INCIS Jakarta (2003 -2006).

  • Penghargaan

    • Anugerah Media dan Komunikator Terbaik Pilpres 2009, kategori pengamat dari Strategy Public Relations.

Geser ke atas Berita Selanjutnya