Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Gita Wirjawan

Profil Gita Wirjawan | Merdeka.com

Mulai mencintai golf di usia 10 tahun dan mulai mencintai jazz di usia 13 tahun, kini seorang Gita Irawan Wirjawan (lebih dikenal sebagai Gita Wirjawan) menjadi nahkoda bagi bahtera perdagangan di Indonesia. Dengan latar belakang bisnis dan pasar modal yang cemerlang, ada harapan bahwa perjalanan bahtera perdagangan bangsa ini akan menjadi lebih mulus di bawah kendalinya, meski menghadapi berbagai badai perekonomian.

Gita Wirjawan lahir di Jakarta pada 21 September 1965. Ia menempuh pendidikan S-1 di Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat pada 1992 dengan mengambil jurusan administrasi bisnis. Selepas S-1, ia berkarier sebagai seorang bankir di Citibank. Kecintaannya kepada musik membawanya manggung dari kafe ke kafe, hingga akhirnya pada tahun 1997 ia terpaksa menghentikan konser kafenya ini karena kesibukan. 

Pada tahun 2000, Gita berhasil menamatkan kuliah S2 nya di Harvard lalu bekerja di Goldman Sachs Singapura hingga tahun 2004. Goldman Sachs adalah sebuah bank yang didirikan oleh Marcus Goldman. Pada tahun 2005 ia pindah bekerja ke ST Telekomunikasi, Singapura. Di perusahaan tersebut, ia bekerja selama kurang lebih satu tahun sebelum akhirnya berlabuh ke JP Morgan Indonesia.

Dalam tugasnya sebagai Presdir JP Morgan Indonesia inilah Gita mencium adanya gelagat bakal terjadinya resesi ekonomi di Amerika, yang dampaknya akan meluas ke seluruh dunia. Ia berusaha memberitahukan pandangannya tersebut kepada pemerintah, ekonom, serta kalangan pengusaha, namun tidak ada pihak yang menggubrisnya. Karena itulah ia berancang-ancang mendirikan perusahaan investasi sendiri dan mulai mempersiapkan dana untuk membeli saham-saham perusahaan yang diperkirakan akan jatuh terimbas krisis global nantinya.

Tahun 2008, Gita mewujudkan ambisinya untuk mundur dari JP Morgan dan mendirikan Ancora Capital. Perusahaan barunya ini berfokus pada investasi di sektor energi dan sumber daya alam. Tangan dinginnya mengelola Ancora harus diakui saat hanya dalam hitungan bulan, perusahaan ini mengambil alih sebagian saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Multi Nitrat Kimia, perusahaan properti di Jakarta, dan sebuah perusahaan properti di Bali.

Ancora Capital telah berhasil menghimpun dana investasi (private equity fund) dari para investor asal Timur Tengah, Malaysia, dan Brunei yang mencapai 300 juta dollar AS. Private equity fund yang dibentuk Ancora Capital ini merupakan private equity fund pertama yang didirikan dan memenuhi ketentuan syariah (sharia-compliant private equity fund).

Pada 11 November 2009, Gita bergabung dengan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II sebagai Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM). Gita sukses membuktikan kepemimpinannya dengan meningkatnya realisasi investasi. Ia dianggap sebagai pemasar andal bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di negeri ini. 

Selanjutnya pada tahun 2011, ia mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dengan ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Mari Elka Pangestu. Baru beberapa hari menjabat, Gita terlihat memiliki sikap yang tegas dan jelas terkait masalah produk impor. Prinsipnya, ia tidak setuju kalau impor justru menimbulkan ketergantungan. Selain itu, ia menyatakan akan berfokus pada perdagangan.

Meski telah disibukkan oleh aktivitas pemerintahan dan bisnis yang begitu padat, Gita tidak bisa seratus persen pergi dari musik dan golf yang dicintainya. Ia juga memiliki label rekaman (Omega Pacific Production) yang telah menghasilkan beberapa album jazz dan pop. Gita juga mendirikan Ancora Golf, sebuah sekolah golf untuk mencetak para pegolf muda berbakat yang memiliki fasilitas bagus dan di mana ia juga mendanai biaya hidup bagi para siswa di sana. 

Kepedulian Gita terhadap pendidikan salah satunya terwujud dengan mendirikan Ancora Foundation, sebuah yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan khususnya pendidikan. mendirikan Ancora Foundation memfokuskan diri pada donasi pendidikan untuk pemuda Indonesia dengan membuat beberapa program beasiswa untuk bersekolah di beberapa universitas ternama di dalam dan luar negeri.

Gita mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Ia memutuskan ikut konvensi tidak ada pihak yang mendesak dia mundur dari jabatan Menteri Perdagangan. Gita mengaku keikutsertaan dalam konvensi capres adalah niat pribadi. Dia akan maksimal dan terus berusaha untuk bisa menjalani konvensi dengan baik.

Last update 28 Agustus 2013 pukul 18:35
Oleh: Siwi P. Rahayu

Profil

  • Nama Lengkap

    Gita Wirjawan

  • Alias

    Gita Irawan Wirjawan

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Jakarta

  • Tanggal Lahir

    1965-09-21

  • Zodiak

    Virgo

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Biografi

    Mulai mencintai golf di usia 10 tahun dan mulai mencintai jazz di usia 13 tahun, kini seorang Gita Irawan Wirjawan (lebih dikenal sebagai Gita Wirjawan) menjadi nahkoda bagi bahtera perdagangan di Indonesia. Dengan latar belakang bisnis dan pasar modal yang cemerlang, ada harapan bahwa perjalanan bahtera perdagangan bangsa ini akan menjadi lebih mulus di bawah kendalinya, meski menghadapi berbagai badai perekonomian.

    Gita Wirjawan lahir di Jakarta pada 21 September 1965. Ia menempuh pendidikan S-1 di Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat pada 1992 dengan mengambil jurusan administrasi bisnis. Selepas S-1, ia berkarier sebagai seorang bankir di Citibank. Kecintaannya kepada musik membawanya manggung dari kafe ke kafe, hingga akhirnya pada tahun 1997 ia terpaksa menghentikan konser kafenya ini karena kesibukan. 

    Pada tahun 2000, Gita berhasil menamatkan kuliah S2 nya di Harvard lalu bekerja di Goldman Sachs Singapura hingga tahun 2004. Goldman Sachs adalah sebuah bank yang didirikan oleh Marcus Goldman. Pada tahun 2005 ia pindah bekerja ke ST Telekomunikasi, Singapura. Di perusahaan tersebut, ia bekerja selama kurang lebih satu tahun sebelum akhirnya berlabuh ke JP Morgan Indonesia.

    Dalam tugasnya sebagai Presdir JP Morgan Indonesia inilah Gita mencium adanya gelagat bakal terjadinya resesi ekonomi di Amerika, yang dampaknya akan meluas ke seluruh dunia. Ia berusaha memberitahukan pandangannya tersebut kepada pemerintah, ekonom, serta kalangan pengusaha, namun tidak ada pihak yang menggubrisnya. Karena itulah ia berancang-ancang mendirikan perusahaan investasi sendiri dan mulai mempersiapkan dana untuk membeli saham-saham perusahaan yang diperkirakan akan jatuh terimbas krisis global nantinya.

    Tahun 2008, Gita mewujudkan ambisinya untuk mundur dari JP Morgan dan mendirikan Ancora Capital. Perusahaan barunya ini berfokus pada investasi di sektor energi dan sumber daya alam. Tangan dinginnya mengelola Ancora harus diakui saat hanya dalam hitungan bulan, perusahaan ini mengambil alih sebagian saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Multi Nitrat Kimia, perusahaan properti di Jakarta, dan sebuah perusahaan properti di Bali.

    Ancora Capital telah berhasil menghimpun dana investasi (private equity fund) dari para investor asal Timur Tengah, Malaysia, dan Brunei yang mencapai 300 juta dollar AS. Private equity fund yang dibentuk Ancora Capital ini merupakan private equity fund pertama yang didirikan dan memenuhi ketentuan syariah (sharia-compliant private equity fund).

    Pada 11 November 2009, Gita bergabung dengan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II sebagai Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM). Gita sukses membuktikan kepemimpinannya dengan meningkatnya realisasi investasi. Ia dianggap sebagai pemasar andal bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di negeri ini. 

    Selanjutnya pada tahun 2011, ia mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dengan ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Mari Elka Pangestu. Baru beberapa hari menjabat, Gita terlihat memiliki sikap yang tegas dan jelas terkait masalah produk impor. Prinsipnya, ia tidak setuju kalau impor justru menimbulkan ketergantungan. Selain itu, ia menyatakan akan berfokus pada perdagangan.

    Meski telah disibukkan oleh aktivitas pemerintahan dan bisnis yang begitu padat, Gita tidak bisa seratus persen pergi dari musik dan golf yang dicintainya. Ia juga memiliki label rekaman (Omega Pacific Production) yang telah menghasilkan beberapa album jazz dan pop. Gita juga mendirikan Ancora Golf, sebuah sekolah golf untuk mencetak para pegolf muda berbakat yang memiliki fasilitas bagus dan di mana ia juga mendanai biaya hidup bagi para siswa di sana. 

    Kepedulian Gita terhadap pendidikan salah satunya terwujud dengan mendirikan Ancora Foundation, sebuah yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan khususnya pendidikan. mendirikan Ancora Foundation memfokuskan diri pada donasi pendidikan untuk pemuda Indonesia dengan membuat beberapa program beasiswa untuk bersekolah di beberapa universitas ternama di dalam dan luar negeri.

    Gita mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Ia memutuskan ikut konvensi tidak ada pihak yang mendesak dia mundur dari jabatan Menteri Perdagangan. Gita mengaku keikutsertaan dalam konvensi capres adalah niat pribadi. Dia akan maksimal dan terus berusaha untuk bisa menjalani konvensi dengan baik.

    Last update 28 Agustus 2013 pukul 18:35
    Oleh: Siwi P. Rahayu

  • Pendidikan

    • S-2 di Harvard University, lulus 2000
    • Kennedy School of Government,
    • Harvard University, 1992

  • Karir

    Goldman Sachs, 2001-2004

    ST Telekomunikasi, Singapura, 2005-2006

    Presdir JP Morgan Indonesia, 2006-2008

    Anggota Dewan Direktur Independen di Telekom Malaysia International

    Komisaris Pertamina

    Pendiri Ancora Capital (2008), Ancora Golf, Omega Pacific Production, Ancora Foundation

    Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), 2009-2011

    Menteri Perdagangan (2011)

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya