Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Manthous

Profil Manthous, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Manthous yang memiliki nama asli Anto Sugiyarto adalah seniman dan pelopor musik campursari. Ia juga dikenal sebagai pendiri Grup Campursari Maju Jaya di Gunung Kidul pada tahun 1993. Meskipun ia tidak memiliki latar belakang pendidikan seni, bakat seni musik yang ia miliki tidak dapat dianggap sepele. Pada tahun 1968, ketika berusia 16 tahun, ia memutuskan untuk hijrah ke Jakarta hanya dengan title lulusan SMP. Ia hidup sebagai pengamen jalanan hingga pada tahun 1969 ia bergabung dengan Orkes Keroncong Bintang Jakarta sebagai pemain cello petik. Perbaikan kehidupan ini terjadi karena didorong oleh kemauan yang keras untuk menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa melalui bidang seni. Sejak tahun 1971, Manthous mulai menekuni dunia rekaman di Musica Studio bersama A.Riyanto.Tahun 1976 Manthous mulai membuat music pop band.Dan music pop band ini untuk mengiringi penyanyi Benyamin S(Alm) pentas ke seluruh Indonesia. Di tahun yang sama, ketika telah piawai bermain bas, ia mendirikan grup band Bieb Blues. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1980, ia bergabung dengan Idris Sardi dalam grup Gambang Kromong Benyamin Sueb. Ia juga pernah menjadi pengiring Bing Slamet ketika tampil melawak dalam Grup Kwartet Jaya. Sejak tahun 1987, ia mulai mengaransemen lagu pop berirama keroncong dan berhasil membawa musik pop keroncong ke Tokyo bersama Rinto Harahap di tahun 1990. Tahun 1991, musik Pop Keroncong pimpinan Manthous mengikuti PAN PACIFIK MUSIC FESTIVAL (Super Ladies to Gether). Hasil karya Manthous dikenal selalu menampilkan musik khas campursari dengan langgam-langgam Jawa, rock, reggae, gambang kromong, dan sebagainya. Karya-karyanya banyak yang dibuat rekaman kaset di Semarang. Ia tidak hanya menyanyikan sendiri lagu-lagu ciptaannya, melainkan mengajak penyanyi lain seperti Sulasmi dari Sragen, Minul dari Gunung Kidulm dan Sunyahni dari Karanganyar. Karyanya yang banyak dikenal oleh orang di seantero Indonesia antara lain Gethuk, Anting-Anting, Nyidamsari, Gandrung, dan Kutut Manggung. Meskipun telah menderita stroke tahun 1995 dan harus duduk di kursi roda, ia tetap aktif bernyanyi. Manthous meninggal pada tanggal 9 Maret 2012.

Riset dan analisa oleh Pilar Asa Susila

Profil

  • Nama Lengkap

    Manthous

  • Alias

    Anto Sugiyarto

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Desa Playen, Gunung Kidul, DI Yogyakarta

  • Tanggal Lahir

    1950-04-10

  • Zodiak

    Aries

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Biografi

    Manthous yang memiliki nama asli Anto Sugiyarto adalah seniman dan pelopor musik campursari. Ia juga dikenal sebagai pendiri Grup Campursari Maju Jaya di Gunung Kidul pada tahun 1993. Meskipun ia tidak memiliki latar belakang pendidikan seni, bakat seni musik yang ia miliki tidak dapat dianggap sepele. Pada tahun 1968, ketika berusia 16 tahun, ia memutuskan untuk hijrah ke Jakarta hanya dengan title lulusan SMP. Ia hidup sebagai pengamen jalanan hingga pada tahun 1969 ia bergabung dengan Orkes Keroncong Bintang Jakarta sebagai pemain cello petik. Perbaikan kehidupan ini terjadi karena didorong oleh kemauan yang keras untuk menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa melalui bidang seni. Sejak tahun 1971, Manthous mulai menekuni dunia rekaman di Musica Studio bersama A.Riyanto.Tahun 1976 Manthous mulai membuat music pop band.Dan music pop band ini untuk mengiringi penyanyi Benyamin S(Alm) pentas ke seluruh Indonesia. Di tahun yang sama, ketika telah piawai bermain bas, ia mendirikan grup band Bieb Blues. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1980, ia bergabung dengan Idris Sardi dalam grup Gambang Kromong Benyamin Sueb. Ia juga pernah menjadi pengiring Bing Slamet ketika tampil melawak dalam Grup Kwartet Jaya. Sejak tahun 1987, ia mulai mengaransemen lagu pop berirama keroncong dan berhasil membawa musik pop keroncong ke Tokyo bersama Rinto Harahap di tahun 1990. Tahun 1991, musik Pop Keroncong pimpinan Manthous mengikuti PAN PACIFIK MUSIC FESTIVAL (Super Ladies to Gether). Hasil karya Manthous dikenal selalu menampilkan musik khas campursari dengan langgam-langgam Jawa, rock, reggae, gambang kromong, dan sebagainya. Karya-karyanya banyak yang dibuat rekaman kaset di Semarang. Ia tidak hanya menyanyikan sendiri lagu-lagu ciptaannya, melainkan mengajak penyanyi lain seperti Sulasmi dari Sragen, Minul dari Gunung Kidulm dan Sunyahni dari Karanganyar. Karyanya yang banyak dikenal oleh orang di seantero Indonesia antara lain Gethuk, Anting-Anting, Nyidamsari, Gandrung, dan Kutut Manggung. Meskipun telah menderita stroke tahun 1995 dan harus duduk di kursi roda, ia tetap aktif bernyanyi. Manthous meninggal pada tanggal 9 Maret 2012.

    Riset dan analisa oleh Pilar Asa Susila

  • Pendidikan

  • Karir

    • Bergabung dengan Orkes Keroncong Bintang pimpinan B. J. Soepardi (1969)
    • Mendirikan grup band Bieb Blues dengan Bieb, anak Benyamin Sueb (1976)
    • Bergabung dengan grup Gambang Kromong Benyamin Sueb (1980)
    • Mendirikan grup musik Campursari Maju Lancar Gunung Kidul (1993)

     

  • Penghargaan

    • Seniman Inovatif oleh Seksi Budaya dan Film PWI Cabang Yogyakarta (1996)
    • Penghargaan dari Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam acara Gelar Budaya Rakyat 1996 di Kota Yogyakarta (1996)
    • Penghargaan Seni dari Pemda Propinsi DIY (1999)

Geser ke atas Berita Selanjutnya