Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Michael Wattimena

Profil Michael Wattimena | Merdeka.com

Michael Wattimena lahir di Itakawa, Saparua, sebuah wilayah di Maluku Tengah, Kepulauan Maluku, Indonesia, pada 12 Januari 1969 silam. Memperoleh gelar kesarjanaan dari Universitas Pattimura, Ambon, nama Wattimena dikenal dalam kancah politik baik sebagai anggota Partai Demokrat dan Ketua Umum DPP Gerakan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) masa bakti 2011 - 2014.

Pemegang gelar Sarjana Ekonomi dan Magister Manajemen ini juga tercatat sebagai anggota aktif Komisi V DPR RI yang membidangi masalah Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal. Sejak September 2012 lalu, Wattimena berganti jabatan dari Ketua Departemen Perhubungan menjadi Ketua Divisi Pembinaan Organisasi menggantikan Ignatius Mulyono.

Duduk dalam percaturan politik dengan julukan unik, BMW (Bang Michael Wattimena), politisi yang juga menjabat anggota Komisi V DPR RI ini dikenal cukup kontroversial terutama terkait berbagai pernyataan politik yang dilontarkan ke media massa. Sekitar awal September 2010 lalu, misalnya, Wattimena menuai banyak kecaman terkait lansiran tanggapannya atas rencana menyulap kantor DPR RI menjadi gedung maha-mewah. Bagi Wattimena, anggaran Rp 1,6 T dinilai sangat wajar selain untuk meningkatkan 'spirit' kinerja anggota Dewan, juga untuk membangun kantor kerja yang bisa berfungsi sebagai objek wisata sebagaimana kebanyakan gedung DPR di luar negeri.

Pada 2012 lalu, Wattimena kembali menuai kritik terkait pernyataan politisnya saat maju dalam pemilihan Gubernur Maluku periode 2013 - 2018. Komentar bernada negatif sempat dilansir media ketika menanggapi bergabungnya Assagaff, kader lain dari partainya sendiri, yang disebut Wattimena sekedar mencari jalan pintas menjadi Gubernur Maluku. Tak urung, pernyataan tersebut disayangkan kader Demokrat lain, Samuel Matulessy S.H., M. Hum., yang justru menilai Wattimena kurang bijak mengingat Partai Demokrat sedang membutuhkan banyak kader untuk wilayah Maluku dan Assagaff juga  warga Maluku.

Terlepas dari berbagai sikap atas pernyataannya sendiri, 'BMW' merasa yakin mampu mengalahkan Assagaff dalam Pilkada Maluku seraya menambahkan jika memperoleh restu Partai, dirinya telah siap dan mengukur kemampuan untuk fokus pada berbagai kantong daerah untuk mendulang suara. Wattimena juga berencana melaksanakan survei untuk mengukur tingkat elektabilitas termasuk mengukur kelemahan dan ancaman di samping hasil akan yang diperoleh.

Riset dan analisis: Desti Ayu Ruhiyati - Mochamad Nasrul Chotib

Profil

  • Nama Lengkap

    Michael Wattimena

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Itakawa, Saparua, Maluku,

  • Tanggal Lahir

    1969-01-12

  • Zodiak

    Capricorn

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Biografi

    Michael Wattimena lahir di Itakawa, Saparua, sebuah wilayah di Maluku Tengah, Kepulauan Maluku, Indonesia, pada 12 Januari 1969 silam. Memperoleh gelar kesarjanaan dari Universitas Pattimura, Ambon, nama Wattimena dikenal dalam kancah politik baik sebagai anggota Partai Demokrat dan Ketua Umum DPP Gerakan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) masa bakti 2011 - 2014.

    Pemegang gelar Sarjana Ekonomi dan Magister Manajemen ini juga tercatat sebagai anggota aktif Komisi V DPR RI yang membidangi masalah Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal. Sejak September 2012 lalu, Wattimena berganti jabatan dari Ketua Departemen Perhubungan menjadi Ketua Divisi Pembinaan Organisasi menggantikan Ignatius Mulyono.

    Duduk dalam percaturan politik dengan julukan unik, BMW (Bang Michael Wattimena), politisi yang juga menjabat anggota Komisi V DPR RI ini dikenal cukup kontroversial terutama terkait berbagai pernyataan politik yang dilontarkan ke media massa. Sekitar awal September 2010 lalu, misalnya, Wattimena menuai banyak kecaman terkait lansiran tanggapannya atas rencana menyulap kantor DPR RI menjadi gedung maha-mewah. Bagi Wattimena, anggaran Rp 1,6 T dinilai sangat wajar selain untuk meningkatkan 'spirit' kinerja anggota Dewan, juga untuk membangun kantor kerja yang bisa berfungsi sebagai objek wisata sebagaimana kebanyakan gedung DPR di luar negeri.

    Pada 2012 lalu, Wattimena kembali menuai kritik terkait pernyataan politisnya saat maju dalam pemilihan Gubernur Maluku periode 2013 - 2018. Komentar bernada negatif sempat dilansir media ketika menanggapi bergabungnya Assagaff, kader lain dari partainya sendiri, yang disebut Wattimena sekedar mencari jalan pintas menjadi Gubernur Maluku. Tak urung, pernyataan tersebut disayangkan kader Demokrat lain, Samuel Matulessy S.H., M. Hum., yang justru menilai Wattimena kurang bijak mengingat Partai Demokrat sedang membutuhkan banyak kader untuk wilayah Maluku dan Assagaff juga  warga Maluku.

    Terlepas dari berbagai sikap atas pernyataannya sendiri, 'BMW' merasa yakin mampu mengalahkan Assagaff dalam Pilkada Maluku seraya menambahkan jika memperoleh restu Partai, dirinya telah siap dan mengukur kemampuan untuk fokus pada berbagai kantong daerah untuk mendulang suara. Wattimena juga berencana melaksanakan survei untuk mengukur tingkat elektabilitas termasuk mengukur kelemahan dan ancaman di samping hasil akan yang diperoleh.

    Riset dan analisis: Desti Ayu Ruhiyati - Mochamad Nasrul Chotib

  • Pendidikan

  • Karir

    • Anggota Komisi V DPR RI, 2009 - 2014
    • Ketua Umum DPP GAMKI, 2011 - 2014
    • Wiraswasta

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya