Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Najwa Shihab

Profil Najwa Shihab | Merdeka.com

Najwa Shihab, S.H., LL.M., adalah seorang pemeran dan wartawan Indonesia yang memiliki darah campuran Bugis dan Arab. Ia lahir pada tanggal 16 September 1977 dan merupakan putri kedua dari mantan Menteri Agama Kabinet Pembangunan VII Quraish Shihab serta keponakan dari mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab. Najwa terkenal sebagai seorang pembawa acara yang berbakat dan memiliki pengaruh besar di Indonesia. Pada tahun 2023, ia masuk dalam daftar Asia's Most Influential oleh majalah Tatler.

Najwa memulai karier sebagai wartawan magang di RCTI sebelum akhirnya bergabung dengan MetroTV pada tahun 2000. Ia menjadi reporter dan kemudian menjadi anchor dalam beberapa program berita prime time seperti Metro Hari Ini dan Suara Anda. Pada tahun 2009, Najwa mendapatkan kesempatan untuk memiliki program gelar wicara sendiri yang diberi nama Mata Najwa. Pada bulan Agustus 2017, ia mengundurkan diri dari MetroTV dan kembali tampil di Trans7 melalui acara Mata Najwa pada tanggal 10 Januari 2018. Selain itu, pada tahun 2018, Najwa juga mendirikan perusahaan berita dan media omni-channel bernama Narasi.

Najwa juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Ia ditunjuk sebagai Duta Baca Indonesia oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dari tahun 2016 hingga 2020. Tugasnya adalah menyebarkan minat baca ke seluruh penjuru negeri. Selain itu, Najwa juga menjadi Duta Pustaka Bergerak yang bergerak dalam membangun perpustakaan bergerak di berbagai wilayah Indonesia. Melalui program ini, buku-buku disebar menggunakan berbagai sarana seperti kuda, pedati, perahu, dan vespa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan minat baca di Indonesia.

Najwa juga telah menulis beberapa buku, antara lain "Mantra Layar Kaca" (2015), "Catatan Najwa" (2016), dan "Berguru News Anchor pada Najwa Shihab" yang diterbitkan oleh Republika. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pembawa acara Mata Najwa yang tayang di MetroTV sejak tahun 2009. Acara ini telah menghadirkan berbagai tamu terkenal seperti mantan presiden B.J. Habibie, Megawati Soekarnoputri, Boediono, Jusuf Kalla, dan Joko Widodo. Setelah keluar dari MetroTV, Mata Najwa kembali tayang di Trans7 sejak tanggal 10 Januari 2018.

Najwa juga pernah menjadi sorotan media pada bulan Oktober 2020 ketika ia mewawancarai kursi tamu kosong yang seharusnya diisi oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam acara Mata Najwa. Tindakan ini dilakukan untuk meminta penjelasan mengenai kebijakan penanganan pandemi COVID-19. Najwa menyatakan bahwa wawancaranya tersebut disengaja untuk meminta klarifikasi dari pejabat publik dan bukan untuk mencari sensasi semata.

Prestasi dan pengakuan yang pernah diraih oleh Najwa antara lain penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya pada tahun 2005 atas laporannya tentang bencana tsunami di Aceh pada Desember 2004. Liputan dan laporannya dianggap memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan empati masyarakat terhadap tragedi kemanusiaan tersebut. Pada tahun 2006, Najwa juga terpilih sebagai salah satu dari 100 wanita paling berpengaruh di Indonesia.

Profil

  • Nama Lengkap

    Najwa Shihab

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

  • Tanggal Lahir

    0000-00-00

  • Zodiak

    -

  • Warga Negara

  • Biografi

    Najwa Shihab, S.H., LL.M., adalah seorang pemeran dan wartawan Indonesia yang memiliki darah campuran Bugis dan Arab. Ia lahir pada tanggal 16 September 1977 dan merupakan putri kedua dari mantan Menteri Agama Kabinet Pembangunan VII Quraish Shihab serta keponakan dari mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab. Najwa terkenal sebagai seorang pembawa acara yang berbakat dan memiliki pengaruh besar di Indonesia. Pada tahun 2023, ia masuk dalam daftar Asia's Most Influential oleh majalah Tatler.

    Najwa memulai karier sebagai wartawan magang di RCTI sebelum akhirnya bergabung dengan MetroTV pada tahun 2000. Ia menjadi reporter dan kemudian menjadi anchor dalam beberapa program berita prime time seperti Metro Hari Ini dan Suara Anda. Pada tahun 2009, Najwa mendapatkan kesempatan untuk memiliki program gelar wicara sendiri yang diberi nama Mata Najwa. Pada bulan Agustus 2017, ia mengundurkan diri dari MetroTV dan kembali tampil di Trans7 melalui acara Mata Najwa pada tanggal 10 Januari 2018. Selain itu, pada tahun 2018, Najwa juga mendirikan perusahaan berita dan media omni-channel bernama Narasi.

    Najwa juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Ia ditunjuk sebagai Duta Baca Indonesia oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dari tahun 2016 hingga 2020. Tugasnya adalah menyebarkan minat baca ke seluruh penjuru negeri. Selain itu, Najwa juga menjadi Duta Pustaka Bergerak yang bergerak dalam membangun perpustakaan bergerak di berbagai wilayah Indonesia. Melalui program ini, buku-buku disebar menggunakan berbagai sarana seperti kuda, pedati, perahu, dan vespa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan minat baca di Indonesia.

    Najwa juga telah menulis beberapa buku, antara lain "Mantra Layar Kaca" (2015), "Catatan Najwa" (2016), dan "Berguru News Anchor pada Najwa Shihab" yang diterbitkan oleh Republika. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pembawa acara Mata Najwa yang tayang di MetroTV sejak tahun 2009. Acara ini telah menghadirkan berbagai tamu terkenal seperti mantan presiden B.J. Habibie, Megawati Soekarnoputri, Boediono, Jusuf Kalla, dan Joko Widodo. Setelah keluar dari MetroTV, Mata Najwa kembali tayang di Trans7 sejak tanggal 10 Januari 2018.

    Najwa juga pernah menjadi sorotan media pada bulan Oktober 2020 ketika ia mewawancarai kursi tamu kosong yang seharusnya diisi oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam acara Mata Najwa. Tindakan ini dilakukan untuk meminta penjelasan mengenai kebijakan penanganan pandemi COVID-19. Najwa menyatakan bahwa wawancaranya tersebut disengaja untuk meminta klarifikasi dari pejabat publik dan bukan untuk mencari sensasi semata.

    Prestasi dan pengakuan yang pernah diraih oleh Najwa antara lain penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya pada tahun 2005 atas laporannya tentang bencana tsunami di Aceh pada Desember 2004. Liputan dan laporannya dianggap memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan empati masyarakat terhadap tragedi kemanusiaan tersebut. Pada tahun 2006, Najwa juga terpilih sebagai salah satu dari 100 wanita paling berpengaruh di Indonesia.

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya