Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Pindad

Profil Pindad, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

 

PT Pindad merupakan perusahaan industri pertahanan yang bergerak dalam pembuatan produk-produk militer  dan komersial di Indonesia. Awal berdirinya PT Pindad ini tidak lepas dari berdirinya bengkel  peralatan militer yang bernama  Artilleriee Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats (PW) pada tahun 1808 yang pada awalnya berfungsi sebagai  penyedia dan pemelihara alat-alat perkakas senjata dan bahan peledak untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Belanda.  Pada era tahun 1920an, bengkel-bengkel yang semula berada di Surabaya dan kota-kota lain digabung menjadi satu dengan nama Artilerie Inrichtingen (AI) yang terletak di Bandung. Pada tahun 1942, ACW berganti nama menjadi Dai Ichi Kozo (DIK) karena pada saat itu Belanda menyerah pada Jepang. Dua tahun setelah itu, DIK kembali mengalami pergantian nama menjadi Leger Production Bedrijeven (LPB).

 

Pada tanggal 29 April 1950, pemerintah Belanda menyerahkan LPB kepada pemerintah Indonesia (kala itu RIS) dan berganti nama menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM). Tahun 1958 PSM berganti menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat dan kemudian berganti kembali menjadi PINDAD yang pada akhirnya berubah menjadi BUMN pada tahun 1983.

 

Pada tahun 1998, PT Pindad (Persero) berada di bawah pembinaan PT Pakarya Industri (Persero) yang sebelumnya berada di bawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) sejak tahun 1989 sebelum dibubarkan pada 1998. Selanjutnya, tahun 1999 PT Pakarya Industri (Persero) berubah nama menjadi PT Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) yang kemudian dibubarkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 52 Tahun 2002. Selanjutnya, PT Pindad (Persero) berada di bawah wewenang Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 41 tahun 2003.

 

Hingga saat ini PT Pindad (Persero) terus memproduksi berbagai macam amunisi, senjata dan bahkan kendaraan tempur yang semuanya berkiblat ke Eropa dan NATO. Beberapa produk unggulan PT Pindad (Persero) di antaranya Rantis Komodo untuk pertempuran khusus dan kegiatan anti teror, Panser Anoa yang telah dirancang sebanyak 7  varian, yakni; ambulance, angkut personel (APC), komando, logistik BBM, logistik munisi dan mortir 80 carrier, Police Water Canon yang mampu menembakkan air hingga jarak 70 meter, serta mampu menembakkan busa anti api (bom molotov) dan gas air mata, dan Tank Tempur yang masih terbatas pada prototype tank varian ringan dan medium. Selain itu, PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia.  Bahkan tiap tahunnya, PT Pindad (Persero) mampu memproduksi 40.000 senjata dalam berbagai tipe, mulai dari yang ringan sampai yang berat, seperti Senapan Serbu SS1, Senapan Serbu SS2, Senapan Sniper, Senapan Anti Teror  PM2, Senapan Mesin, serta Meriam.

 

 

 

Riset dan analisa oleh Tryning Rahayu Setya W.

 

Profil

  • Nama Lengkap

    Pindad

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

  • Tanggal Lahir

    0000-00-00

  • Zodiak

    -

  • Warga Negara

    Bandung

  • Biografi

     

    PT Pindad merupakan perusahaan industri pertahanan yang bergerak dalam pembuatan produk-produk militer  dan komersial di Indonesia. Awal berdirinya PT Pindad ini tidak lepas dari berdirinya bengkel  peralatan militer yang bernama  Artilleriee Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats (PW) pada tahun 1808 yang pada awalnya berfungsi sebagai  penyedia dan pemelihara alat-alat perkakas senjata dan bahan peledak untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Belanda.  Pada era tahun 1920an, bengkel-bengkel yang semula berada di Surabaya dan kota-kota lain digabung menjadi satu dengan nama Artilerie Inrichtingen (AI) yang terletak di Bandung. Pada tahun 1942, ACW berganti nama menjadi Dai Ichi Kozo (DIK) karena pada saat itu Belanda menyerah pada Jepang. Dua tahun setelah itu, DIK kembali mengalami pergantian nama menjadi Leger Production Bedrijeven (LPB).

     

    Pada tanggal 29 April 1950, pemerintah Belanda menyerahkan LPB kepada pemerintah Indonesia (kala itu RIS) dan berganti nama menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM). Tahun 1958 PSM berganti menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat dan kemudian berganti kembali menjadi PINDAD yang pada akhirnya berubah menjadi BUMN pada tahun 1983.

     

    Pada tahun 1998, PT Pindad (Persero) berada di bawah pembinaan PT Pakarya Industri (Persero) yang sebelumnya berada di bawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) sejak tahun 1989 sebelum dibubarkan pada 1998. Selanjutnya, tahun 1999 PT Pakarya Industri (Persero) berubah nama menjadi PT Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) yang kemudian dibubarkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 52 Tahun 2002. Selanjutnya, PT Pindad (Persero) berada di bawah wewenang Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 41 tahun 2003.

     

    Hingga saat ini PT Pindad (Persero) terus memproduksi berbagai macam amunisi, senjata dan bahkan kendaraan tempur yang semuanya berkiblat ke Eropa dan NATO. Beberapa produk unggulan PT Pindad (Persero) di antaranya Rantis Komodo untuk pertempuran khusus dan kegiatan anti teror, Panser Anoa yang telah dirancang sebanyak 7  varian, yakni; ambulance, angkut personel (APC), komando, logistik BBM, logistik munisi dan mortir 80 carrier, Police Water Canon yang mampu menembakkan air hingga jarak 70 meter, serta mampu menembakkan busa anti api (bom molotov) dan gas air mata, dan Tank Tempur yang masih terbatas pada prototype tank varian ringan dan medium. Selain itu, PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia.  Bahkan tiap tahunnya, PT Pindad (Persero) mampu memproduksi 40.000 senjata dalam berbagai tipe, mulai dari yang ringan sampai yang berat, seperti Senapan Serbu SS1, Senapan Serbu SS2, Senapan Sniper, Senapan Anti Teror  PM2, Senapan Mesin, serta Meriam.

     

     

     

    Riset dan analisa oleh Tryning Rahayu Setya W.

     

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya