Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Samanhudi

Profil Samanhudi | Merdeka.com

Samanhudi tokoh yang terkenal sebagai pejuang dan pendiri Sarekat Dagang Islam ini lahir di Laweyan, Surakarta Jawa Tengah pada tahun 1868. Masyarakat sekitarnya sering memanggilnya dengan panggilan Kyai Haji Samanhudi. Dia juga memiliki nama kecil Sudarno Nadi, pemberian kedua orang tuanya dari sejak lahir. Latar belakang pendidikan Samanhudi hanya sampai tingkat Sekolah Dasar, akan tetapi walaupun Samanhudi tidak melanjutkan pendidikannya, dia tetap belajar mendalami ilmu Agama Islam di kota Surabaya.

Belajar sambil bekerja, itulah kegiatan Samanhudi semenjak tamat dari Sekolah Dasar. Samanhudi mulai kegiatan di luar belajar Agama Islam dengan berdagang batik di Surabaya. Setelah terjun dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasa jiwa dagang semakin melekat pada dirinya, cara berpikirnya pun dapat diterima di masyarakat pada saat itu. Wawasan dalam dunia dagang pun semakin luas, dan Samanhudi mulai melihat ada perlakuan berbeda yang dilakukan pengusaha Hindia Belanda antara pedagang pribumi yang beragama Islam dengan pedagang Tionghoa.

Dari pandangan Samanhudi ini, maka dia mendirikan Sarekat Dagang Islam pada tahun 1911 tepatnya di kota Solo. Awalnya organisasi ini merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta yang bertujuan untuk membela kepentingan pedagang Indonesia.

Samanhudi menjabat sebagai ketua organisasi Sarekat Dagang Islam yang berubah menjadi Sarekat Islam pada tanggal 10 September 1912 - 1914. Kesehatan Samanhudi mulai terganggu sejak tahun 1920 yang mana menjadikan dia tidak aktif lagi dalam organisasi tersebut.

Kesehatan menurun tidak menghalangi Samanhudi untuk terus menginspirasi ide-ide cemerlangnya terhadap Pergerakan Nasional. Samanhudi dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No 590 tahun 1961 pada tanggal 09 November 1961 setelah wafatnya pada tanggal 28 Desember 1956 di Klaten. Dan Oemar Said Tjokroaminoto adalah pengganti Samanhudi dalam kepemimpinan Sarekat Islam.

Riset dan analisa oleh Eko Setiawan

Profil

  • Nama Lengkap

    Samanhudi

  • Alias

    Kyai Haji Samanhudi | KH Samanhudi | Wiryowikoro | Sudarno Nadi

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Laweyan,Surakarta,Jawa Tengah

  • Tanggal Lahir

    0000-00-00

  • Zodiak

    -

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Biografi

    Samanhudi tokoh yang terkenal sebagai pejuang dan pendiri Sarekat Dagang Islam ini lahir di Laweyan, Surakarta Jawa Tengah pada tahun 1868. Masyarakat sekitarnya sering memanggilnya dengan panggilan Kyai Haji Samanhudi. Dia juga memiliki nama kecil Sudarno Nadi, pemberian kedua orang tuanya dari sejak lahir. Latar belakang pendidikan Samanhudi hanya sampai tingkat Sekolah Dasar, akan tetapi walaupun Samanhudi tidak melanjutkan pendidikannya, dia tetap belajar mendalami ilmu Agama Islam di kota Surabaya.

    Belajar sambil bekerja, itulah kegiatan Samanhudi semenjak tamat dari Sekolah Dasar. Samanhudi mulai kegiatan di luar belajar Agama Islam dengan berdagang batik di Surabaya. Setelah terjun dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasa jiwa dagang semakin melekat pada dirinya, cara berpikirnya pun dapat diterima di masyarakat pada saat itu. Wawasan dalam dunia dagang pun semakin luas, dan Samanhudi mulai melihat ada perlakuan berbeda yang dilakukan pengusaha Hindia Belanda antara pedagang pribumi yang beragama Islam dengan pedagang Tionghoa.

    Dari pandangan Samanhudi ini, maka dia mendirikan Sarekat Dagang Islam pada tahun 1911 tepatnya di kota Solo. Awalnya organisasi ini merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta yang bertujuan untuk membela kepentingan pedagang Indonesia.

    Samanhudi menjabat sebagai ketua organisasi Sarekat Dagang Islam yang berubah menjadi Sarekat Islam pada tanggal 10 September 1912 - 1914. Kesehatan Samanhudi mulai terganggu sejak tahun 1920 yang mana menjadikan dia tidak aktif lagi dalam organisasi tersebut.

    Kesehatan menurun tidak menghalangi Samanhudi untuk terus menginspirasi ide-ide cemerlangnya terhadap Pergerakan Nasional. Samanhudi dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No 590 tahun 1961 pada tanggal 09 November 1961 setelah wafatnya pada tanggal 28 Desember 1956 di Klaten. Dan Oemar Said Tjokroaminoto adalah pengganti Samanhudi dalam kepemimpinan Sarekat Islam.

    Riset dan analisa oleh Eko Setiawan

  • Pendidikan

  • Karir

    • Pendiri Sarekat Dagang Islam

  • Penghargaan

    • Gelar Pahlawan Nasional

Geser ke atas Berita Selanjutnya