Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Benazir Bhutto

Profil Benazir Bhutto, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

'Putri Sang Timur' adalah julukan (Almh) Benazir Bhutto, satu figur wanita yang paling dikenal dunia internasional karena berhasil mencapai pucuk pimpinan politik tertinggi yang paling jarang dijabat wanita sekaligus atas kompleksitas sosok kepemimpinannya selama memegang kendali pemerintahan sebagai Perdana Menteri di Pakistan. Bhutto tercatat dalam sejarah sebagai wanita pertama yang memimpin sebuah negara muslim pada masa pasca-kolonial.

Lahir sebagai sulung dari pasangan Zulfikar Ali dan Nusrat Bhetto, sosok sang ayah lebih dulu dikenal sebagai Perdana Menteri Pakistan yang digulingkan melalui kudeta militer tak berdarah pimpinan Zia Ul-Haq pada 1977. Dua tahun berikutnya, ayah Benazir Bhutto dihukum gantung melalui putusan pengadilan yang, usai menyaksikan langsung jalannya proses sidang, digambarkan mantan Jaksa Agung Amerika, Ramsey Clark, sebagai 'kangaroo court' atau gampangnya, pengadilan bejat.

Dua adik laki-laki Benazir, Mir Ghulam Murtaza dan Shahnawaz Bhutto, dikenal karena memprakarsai kelompok teroris yang beroperasi di wilayah Pakistan, Al-Zulfiqar, tepat setelah eksekusi kontroversial yang melingkupi sistem peradilan sang ayah. Murtaza sempat mengasingkan diri ke luar negeri pasca ditetapkannya hukuman mati in-absentia oleh pengadilan militer Pakistan sebelum kembali ke Pakistan pada 1993 dan ditangkap atas justru atas perintah Benazir sendiri dengan dasar tuduhan terorisme.

Pasca 'ketegangan domestik' antara Benazir dan adiknya sendiri, Ghulam Murtaza tewas tertembak pada 1996 dalam aksi penangkapan polisi. Nasib yang lebih tidak jelas diterima Shahnawaz, bungsu laki-laki keluarga Bhutto, setelah lebih dahulu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kota Nice, Prancis tanpa sebab musabab yang jelas meski keluarganya sangat yakin Shahnawaz tewas diracun.

Benazir Bhutto sendiri mulai memimpin Pakistan sejak terpilih untuk pertama kali sebagai Perdana Menteri pada 1988. Sebelumnya, mantan Menteri Pertahanan dan Keuangan Pakistan ini mengawali karir politik sebagai anggota, kemudian ketua, dari Partai Rakyat Pakistan yang juga merupakan partai politik pimpinan kedua orangtuanya. Sempat juga menjabat sebagai Ketua Oposisi bagi pemerintahan Pakistan selama dua periode, masa kepemimpinan Bhutto diwarnai berbagai prestasi, dan kontraprestasi, yang tetap akan membuat senyum sekaligus kerenyit dahi dunia internasional sampai kapan jua.

Pada masa pertama menjabat Perdana Menteri, Bhutto dikenal dekat dengan pemerintahan, saat itu, Presiden George H. W. Bush berdasar kesamaan visi yang menentang komunisme, meski dia juga sama sekali tidak ragu memberikan julukan 'Frankenstein Amerika' atas serangan Bush terhadap Mujahiddin Afganistan.

Selain politik luar negeri, kebijakan dalam negeri Bhutto juga banyak mengundang pro-kontra. Bhutto dikenal antusias menghidupkan kembali berbagai proyek ilmiah termasuk masalah penggunaan tenaga nuklir untuk energi. Masa kepemimpinannya telah berhasil meluncurkan, setidaknya, 5 program ruang angkasa nasional yang dimotori putra-putri terbaik Pakistan sendiri. Bahkan di era kedua masa pemerintahan Bhutto, Ketua Partai Rakyat Pakistan selama 25 tahun ini berhasil mempelopori era informasi dengan mewajibkan rakyatnya cakap mengoperasikan komputer.

Namun, Bhutto juga pemimpin yang kukuh melaksanakan modernisasi teknologi persenjataan bom atom pun di tengah badai kritik dan kecaman internasional. Sesaat setelah berhasil melaksanakan uji-coba senjata nuklir pertama pada Mei 1998, Bhutto dilaporkan membuat pernyataan kontroversial yang menyebut bahwa Pakistan hanya memerlukan waktu dua minggu lebih tiga hari untuk menguasai teknologi hingga memencet tombol detonasi bom nuklir buatannya sendiri. Pernyataan yang susah dilepas dari siratan kebanggaan (sekaligus ancaman!) tersebut tak pelak sempat membuat dunia internasional kebakaran jenggot.

Masa kepemimpinan kedua Benazir Bhutto diwarnai carut marut perpecahan rasial di Pakistan bahkan menjadi masalah terbesar bagi 'Iron Lady' ini sendiri. Kebijakan politik yang sarat diskrimasi terhadap suku Urdu membuat Bhutto sempat dijuluki rasis. Pasca selamat dari upaya pembunuhan pada 1993, di akhir tahun yang sama Bhutto mengerahkan pasukan untuk membasmi militia pimpinan Sufi Muhammad setelah muncul isu penolakan terhadap 'kepemimpinan non-Islami' versi Bhutto. Bertepatan dengan isu rasial ini, pemerintahan Bhutto didera berbagai isu korupsi, termasuk kasus teknologi kapal selam Perancis, yang juga melibatkan Asif Ali Zardari, suaminya sendiri.

Juga seorang ekonom tulen, Bhutto tidak pernah memiliki pejabat setingkat menteri keuangan seorangpun selama masa pemerintahannya. Bertindak selaku pemegang kekuasaan politik tertinggi sebagai Perdana Menteri, Bhutto sekaligus melantik diri sebagai Bendahara Negara dengan kuasa ekonomi setinggi kuasa politiknya. Sepanjang hidupnya, Bhutto dikenal sebagai pemimpin yang anti-aborsi dan getol menyuarakan hak wanita meski, lagi-lagi, tanpa dukungan dari mayoritas organisasi wanita di Pakistan yang menilai upaya reformasi yang dikampanyekan Bhutto justru makin menindas, alih-alih memberdayakan hak perempuan.

Menjelang akhir masa hidupnya, Benazir Bhutto seperti lekat dengan berbagai upaya pembunuhan yang ditujukan kepada dirinya. Pasca kasus korupsi yang membuat alumni Oxford University ini kehilangan banyak simpati sekaligus menyeretnya turun dari tahta Perdana Menteri, Bhutto mengasingkan diri ke Dubai dan kemudian London. Saat mencoba kembali berkampanye pada Oktober 2007 di Pakistan, Bhutto selamat dari upaya pembunuhan yang menewaskan 136 korban dan melukai sekitar 450 orang. Berselang beberapa bulan kemudian, tepatnya 8 Desember, di tahun yang sama, tiga penyerang bersenjata tak dikenal menyerang kantor Bhutto dan menewaskan 3 pendukungnya.

Kali ini hanya berselang hitungan hari, tepatnya pada 27 Desember 2007, Bhutto meninggalkan lokasi kampanye seraya memberi salutasi kepada pendukungnya melalui atap mobil anti-peluru. Kerumunan massa dikejutkan dengan suara tembakan disusul ledakan di dekat mobil Bhutto. Wanita Besi dari Pakistan ini segera dilarikan ke rumah sakit setelah diketahui jatuh dengan leher ditembus peluru. Pasca upaya operasi, Putri Sang Timur ini dinyatakan wafat pada hari yang sama pada pukul 18:16 waktu setempat. Otopsi resmi penyidik Scotland Yard menyebut bahwa benturan keras di kepala akibat terlempar dari ledakan sebagai sebab mangkatnya negawarati besar dan kontroversial dari Pakistan ini.

Riset dan analisis: Mochamad Nasrul Chotib - Desti Ayu Ruhiyati

Profil

  • Nama Lengkap

    Benazir Bhutto

  • Alias

    Daughter of the East | Iron Lady of Pakistan

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Karachi, Pakistan

  • Tanggal Lahir

    1953-05-21

  • Zodiak

    Taurus

  • Warga Negara

  • Biografi

    'Putri Sang Timur' adalah julukan (Almh) Benazir Bhutto, satu figur wanita yang paling dikenal dunia internasional karena berhasil mencapai pucuk pimpinan politik tertinggi yang paling jarang dijabat wanita sekaligus atas kompleksitas sosok kepemimpinannya selama memegang kendali pemerintahan sebagai Perdana Menteri di Pakistan. Bhutto tercatat dalam sejarah sebagai wanita pertama yang memimpin sebuah negara muslim pada masa pasca-kolonial.

    Lahir sebagai sulung dari pasangan Zulfikar Ali dan Nusrat Bhetto, sosok sang ayah lebih dulu dikenal sebagai Perdana Menteri Pakistan yang digulingkan melalui kudeta militer tak berdarah pimpinan Zia Ul-Haq pada 1977. Dua tahun berikutnya, ayah Benazir Bhutto dihukum gantung melalui putusan pengadilan yang, usai menyaksikan langsung jalannya proses sidang, digambarkan mantan Jaksa Agung Amerika, Ramsey Clark, sebagai 'kangaroo court' atau gampangnya, pengadilan bejat.

    Dua adik laki-laki Benazir, Mir Ghulam Murtaza dan Shahnawaz Bhutto, dikenal karena memprakarsai kelompok teroris yang beroperasi di wilayah Pakistan, Al-Zulfiqar, tepat setelah eksekusi kontroversial yang melingkupi sistem peradilan sang ayah. Murtaza sempat mengasingkan diri ke luar negeri pasca ditetapkannya hukuman mati in-absentia oleh pengadilan militer Pakistan sebelum kembali ke Pakistan pada 1993 dan ditangkap atas justru atas perintah Benazir sendiri dengan dasar tuduhan terorisme.

    Pasca 'ketegangan domestik' antara Benazir dan adiknya sendiri, Ghulam Murtaza tewas tertembak pada 1996 dalam aksi penangkapan polisi. Nasib yang lebih tidak jelas diterima Shahnawaz, bungsu laki-laki keluarga Bhutto, setelah lebih dahulu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kota Nice, Prancis tanpa sebab musabab yang jelas meski keluarganya sangat yakin Shahnawaz tewas diracun.

    Benazir Bhutto sendiri mulai memimpin Pakistan sejak terpilih untuk pertama kali sebagai Perdana Menteri pada 1988. Sebelumnya, mantan Menteri Pertahanan dan Keuangan Pakistan ini mengawali karir politik sebagai anggota, kemudian ketua, dari Partai Rakyat Pakistan yang juga merupakan partai politik pimpinan kedua orangtuanya. Sempat juga menjabat sebagai Ketua Oposisi bagi pemerintahan Pakistan selama dua periode, masa kepemimpinan Bhutto diwarnai berbagai prestasi, dan kontraprestasi, yang tetap akan membuat senyum sekaligus kerenyit dahi dunia internasional sampai kapan jua.

    Pada masa pertama menjabat Perdana Menteri, Bhutto dikenal dekat dengan pemerintahan, saat itu, Presiden George H. W. Bush berdasar kesamaan visi yang menentang komunisme, meski dia juga sama sekali tidak ragu memberikan julukan 'Frankenstein Amerika' atas serangan Bush terhadap Mujahiddin Afganistan.

    Selain politik luar negeri, kebijakan dalam negeri Bhutto juga banyak mengundang pro-kontra. Bhutto dikenal antusias menghidupkan kembali berbagai proyek ilmiah termasuk masalah penggunaan tenaga nuklir untuk energi. Masa kepemimpinannya telah berhasil meluncurkan, setidaknya, 5 program ruang angkasa nasional yang dimotori putra-putri terbaik Pakistan sendiri. Bahkan di era kedua masa pemerintahan Bhutto, Ketua Partai Rakyat Pakistan selama 25 tahun ini berhasil mempelopori era informasi dengan mewajibkan rakyatnya cakap mengoperasikan komputer.

    Namun, Bhutto juga pemimpin yang kukuh melaksanakan modernisasi teknologi persenjataan bom atom pun di tengah badai kritik dan kecaman internasional. Sesaat setelah berhasil melaksanakan uji-coba senjata nuklir pertama pada Mei 1998, Bhutto dilaporkan membuat pernyataan kontroversial yang menyebut bahwa Pakistan hanya memerlukan waktu dua minggu lebih tiga hari untuk menguasai teknologi hingga memencet tombol detonasi bom nuklir buatannya sendiri. Pernyataan yang susah dilepas dari siratan kebanggaan (sekaligus ancaman!) tersebut tak pelak sempat membuat dunia internasional kebakaran jenggot.

    Masa kepemimpinan kedua Benazir Bhutto diwarnai carut marut perpecahan rasial di Pakistan bahkan menjadi masalah terbesar bagi 'Iron Lady' ini sendiri. Kebijakan politik yang sarat diskrimasi terhadap suku Urdu membuat Bhutto sempat dijuluki rasis. Pasca selamat dari upaya pembunuhan pada 1993, di akhir tahun yang sama Bhutto mengerahkan pasukan untuk membasmi militia pimpinan Sufi Muhammad setelah muncul isu penolakan terhadap 'kepemimpinan non-Islami' versi Bhutto. Bertepatan dengan isu rasial ini, pemerintahan Bhutto didera berbagai isu korupsi, termasuk kasus teknologi kapal selam Perancis, yang juga melibatkan Asif Ali Zardari, suaminya sendiri.

    Juga seorang ekonom tulen, Bhutto tidak pernah memiliki pejabat setingkat menteri keuangan seorangpun selama masa pemerintahannya. Bertindak selaku pemegang kekuasaan politik tertinggi sebagai Perdana Menteri, Bhutto sekaligus melantik diri sebagai Bendahara Negara dengan kuasa ekonomi setinggi kuasa politiknya. Sepanjang hidupnya, Bhutto dikenal sebagai pemimpin yang anti-aborsi dan getol menyuarakan hak wanita meski, lagi-lagi, tanpa dukungan dari mayoritas organisasi wanita di Pakistan yang menilai upaya reformasi yang dikampanyekan Bhutto justru makin menindas, alih-alih memberdayakan hak perempuan.

    Menjelang akhir masa hidupnya, Benazir Bhutto seperti lekat dengan berbagai upaya pembunuhan yang ditujukan kepada dirinya. Pasca kasus korupsi yang membuat alumni Oxford University ini kehilangan banyak simpati sekaligus menyeretnya turun dari tahta Perdana Menteri, Bhutto mengasingkan diri ke Dubai dan kemudian London. Saat mencoba kembali berkampanye pada Oktober 2007 di Pakistan, Bhutto selamat dari upaya pembunuhan yang menewaskan 136 korban dan melukai sekitar 450 orang. Berselang beberapa bulan kemudian, tepatnya 8 Desember, di tahun yang sama, tiga penyerang bersenjata tak dikenal menyerang kantor Bhutto dan menewaskan 3 pendukungnya.

    Kali ini hanya berselang hitungan hari, tepatnya pada 27 Desember 2007, Bhutto meninggalkan lokasi kampanye seraya memberi salutasi kepada pendukungnya melalui atap mobil anti-peluru. Kerumunan massa dikejutkan dengan suara tembakan disusul ledakan di dekat mobil Bhutto. Wanita Besi dari Pakistan ini segera dilarikan ke rumah sakit setelah diketahui jatuh dengan leher ditembus peluru. Pasca upaya operasi, Putri Sang Timur ini dinyatakan wafat pada hari yang sama pada pukul 18:16 waktu setempat. Otopsi resmi penyidik Scotland Yard menyebut bahwa benturan keras di kepala akibat terlempar dari ledakan sebagai sebab mangkatnya negawarati besar dan kontroversial dari Pakistan ini.

    Riset dan analisis: Mochamad Nasrul Chotib - Desti Ayu Ruhiyati

  • Pendidikan

    • Oxford, 1973-1977

  • Karir

    • Ketua Pakistan People Party, 1982 - 2007
    • Perdana Menteri Pakistan, 1993 - 1996
    • Perdana Menteri Pakistan, 1988 - 1990
    • Ketua Oposisi Pakistan, 1996 - 1999
    • Ketua Oposisi Pakistan, 1990 - 1993
    • Menteri Keuangan Pakistan, 1994-1996
    • Menteri Pertahanan Pakistan, 1988-1990

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya