Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Christian Andreas Doppler

Profil Christian Andreas Doppler | Merdeka.com

Christian Andreas Doppler adalah pakar matematika dan fisika berkebangsaan Austria yang dikenal dunia melalui berbagai temuan dan penelitiannya. Lahir dan dibesarkan di Salzburg, Austria, Doppler adalah anak dari seorang tukang batu yang cukup sukses. Sayangnya, anak yang bakal menerima Nobel bidang Fisika ini tidak bisa banyak membantu bisnis sang ayah pada saat itu karena kondisi fisiknya yang terhitung lemah.

Pasca menempuh pendidikan tingkat menengah, Doppler mendalami ilmu filsafat di Salzburg sebelum mengalihkan konsentrasi ke bidang matematika dan fisika dengan belajar di kaiserlich-koniglich (k.k.) Polytechnisches Institut (Imperial-Royal Polytechnique Institute, sekarang Universitas Teknologi Vienna). Selain belajar, penemu sekaligus ilmuwan dunia kelahiran 1803 ini juga bekerja sebagai asisten di institusi yang sama sejak 1829.

Pada 1835, Doppler pindah ke Prague Politechnic (sekarang Universitas Ilmu Teknik Czech) dan resmi diangkat sebagai pegawai pada 1841. Dikenal sebgai sosok yang cukup kontroversial baik oleh rekan dan sahabatnya, hal ini tidak menghalangi Doppler menekuni minatnya di bidang fisika dan matematika. Ia juga sering mempublikasikan berbagai riset serta temuan dalam bidang kemagnetan, kelistrikan, optik, dan astronomi.

Di antara banyak karya ilmiah Doppler, risalah berjudul Uber das farbige Licht der Doppelsterne und einiger andere Gestirne des Himmels atau Seputar Pewarnaan Cahaya pada Bintang Biner dan Bintang Lain di Langit merupakan salah satu publikasi yang paling dikenal. Melalui risalah yang dipresentasikan pada 25 Mei 1842 di hadapan forum Royal Bohemian Soceity of Science tersebut Doppler mendalilkan salah satu prinsip fisika yang paling dikenal hingga saat ini: efek Doppler.

Melalui dalil tersebut, Doppler menyakini bahwa  frekuensi sebuah gelombang bergantung pada kecepatan relatif dari sumber dan pengamat; dan ia mencoba menggunakan konsep ini untuk menjelaskan pewarnaan bintang biner. Konsep ini segera mendapat sambutan hangat dari para ilmuwan masaa itu termasuk Bernard Bolzano yang telah menerapkan teori Doppler untuk bidang astronomi, fisika, penerbangan, meteorologi dan ilmu kesehatan. Versi resmi, disertai beberapa revisi, dari temuan Doppler terbit pada 1846 dan telah divindikasi oleh pakar matematika Belanda, Ch. H. D. Buys Ballot.

Memasuki 1847, Doppler pindah ke Selmecbánya (dulu Kerajaan Hungaria, sekarang wilayah negara Slowakia) dan menekuni karir sebagai profesor bidang matematika, fisika dan mekanik pada Akademi Pertambangan dan Kehutanan (saat ini menjadi University of Miskolc). Sayangnya, berbagai karya ilmiah dan penelitian Doppler sempat terbengkalai akibat pecahnya insiden revolusi Maret 1848 dan memaksa ilmuwan jenius ini mengungsi ke Vienna.

Saat berada di kota Vienna, Doppler kembaali membaktikan waktu dan tenaga pada perkembangan ilmu pengetahuan dan dilantik sebagai ketua Institute of Experimental Physics, University of Vienna pada 1850. Doppler, bersama ahli botani Franz Unger, termasuk yang paling memberikan pengaruh terhadap Gregor Mendel, nantinya bakal dikenal dunia luas sebagai Bapak Genetika modern, yang saat itu masih menjadi salah seorang mahasiswa di University of Vienna dari 1851 hingga 1853.

Sayang, periode 1850-an yang menyatakan puncak karir Doppler sebagai ilmuwan tidak diikuti dengan kesehatannya yang makin memburuk. Hingga pada 18 Maret 1853, Christian Andreas Doppler tutup usia di Venice akibat penyakit paru yang dideritanya.

Riset dan analisis: Mochamad Nasrul Chotib - Fidelia Fitri

Profil

  • Nama Lengkap

    Christian Andreas Doppler

  • Alias

    Christian Doppler

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Salzburg, Austria

  • Tanggal Lahir

    1803-11-29

  • Zodiak

    Sagittarius

  • Warga Negara

    Austria

  • Biografi

    Christian Andreas Doppler adalah pakar matematika dan fisika berkebangsaan Austria yang dikenal dunia melalui berbagai temuan dan penelitiannya. Lahir dan dibesarkan di Salzburg, Austria, Doppler adalah anak dari seorang tukang batu yang cukup sukses. Sayangnya, anak yang bakal menerima Nobel bidang Fisika ini tidak bisa banyak membantu bisnis sang ayah pada saat itu karena kondisi fisiknya yang terhitung lemah.

    Pasca menempuh pendidikan tingkat menengah, Doppler mendalami ilmu filsafat di Salzburg sebelum mengalihkan konsentrasi ke bidang matematika dan fisika dengan belajar di kaiserlich-koniglich (k.k.) Polytechnisches Institut (Imperial-Royal Polytechnique Institute, sekarang Universitas Teknologi Vienna). Selain belajar, penemu sekaligus ilmuwan dunia kelahiran 1803 ini juga bekerja sebagai asisten di institusi yang sama sejak 1829.

    Pada 1835, Doppler pindah ke Prague Politechnic (sekarang Universitas Ilmu Teknik Czech) dan resmi diangkat sebagai pegawai pada 1841. Dikenal sebgai sosok yang cukup kontroversial baik oleh rekan dan sahabatnya, hal ini tidak menghalangi Doppler menekuni minatnya di bidang fisika dan matematika. Ia juga sering mempublikasikan berbagai riset serta temuan dalam bidang kemagnetan, kelistrikan, optik, dan astronomi.

    Di antara banyak karya ilmiah Doppler, risalah berjudul Uber das farbige Licht der Doppelsterne und einiger andere Gestirne des Himmels atau Seputar Pewarnaan Cahaya pada Bintang Biner dan Bintang Lain di Langit merupakan salah satu publikasi yang paling dikenal. Melalui risalah yang dipresentasikan pada 25 Mei 1842 di hadapan forum Royal Bohemian Soceity of Science tersebut Doppler mendalilkan salah satu prinsip fisika yang paling dikenal hingga saat ini: efek Doppler.

    Melalui dalil tersebut, Doppler menyakini bahwa  frekuensi sebuah gelombang bergantung pada kecepatan relatif dari sumber dan pengamat; dan ia mencoba menggunakan konsep ini untuk menjelaskan pewarnaan bintang biner. Konsep ini segera mendapat sambutan hangat dari para ilmuwan masaa itu termasuk Bernard Bolzano yang telah menerapkan teori Doppler untuk bidang astronomi, fisika, penerbangan, meteorologi dan ilmu kesehatan. Versi resmi, disertai beberapa revisi, dari temuan Doppler terbit pada 1846 dan telah divindikasi oleh pakar matematika Belanda, Ch. H. D. Buys Ballot.

    Memasuki 1847, Doppler pindah ke Selmecbánya (dulu Kerajaan Hungaria, sekarang wilayah negara Slowakia) dan menekuni karir sebagai profesor bidang matematika, fisika dan mekanik pada Akademi Pertambangan dan Kehutanan (saat ini menjadi University of Miskolc). Sayangnya, berbagai karya ilmiah dan penelitian Doppler sempat terbengkalai akibat pecahnya insiden revolusi Maret 1848 dan memaksa ilmuwan jenius ini mengungsi ke Vienna.

    Saat berada di kota Vienna, Doppler kembaali membaktikan waktu dan tenaga pada perkembangan ilmu pengetahuan dan dilantik sebagai ketua Institute of Experimental Physics, University of Vienna pada 1850. Doppler, bersama ahli botani Franz Unger, termasuk yang paling memberikan pengaruh terhadap Gregor Mendel, nantinya bakal dikenal dunia luas sebagai Bapak Genetika modern, yang saat itu masih menjadi salah seorang mahasiswa di University of Vienna dari 1851 hingga 1853.

    Sayang, periode 1850-an yang menyatakan puncak karir Doppler sebagai ilmuwan tidak diikuti dengan kesehatannya yang makin memburuk. Hingga pada 18 Maret 1853, Christian Andreas Doppler tutup usia di Venice akibat penyakit paru yang dideritanya.

    Riset dan analisis: Mochamad Nasrul Chotib - Fidelia Fitri

  • Pendidikan

    • Sekolah dasar di Salzburg, Austria
    • Sekolah menengah di Linz, Austria
    • k.k. Polytechnisches Institute, Vienna
    • belajar otodidak matematika dan fisika
    • Polytechnic Institute, Vienna

  • Karir

  • Penghargaan

    • Nobel Prize bidang Fisika

Geser ke atas Berita Selanjutnya