Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Fidel Alejandro Castro Ruz

Profil Fidel Alejandro Castro Ruz, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Fidel Alejandro Castro Ruz adalah seorang revolusioner dan politikus berkebangsaan Kuba yang kemudian memegang posisi Perdana Menteri Kuba dari tahun 1959-1976 lalu terpilih menjadi Presiden Kuba dari tahun 1976 hingga tahun 2008. Di kancah internasional, Fidel pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Gerakan Non-Blok selama dua periode yakni tahun 1979-1983 dan 2006-2008. Fidel Castro lahir di Birán, Cuba pada tanggal 13 Agustus 1926. Dia merupakan putra ketiga pasangan Ángel Castro y Argiz dengan istri keduanya, Lina Ruz González. Fidel kemudian dibesarkan di rumah pertanian milik keluarga ibunya. Saat umurnya menginjak usia enam tahun, bersama dua saudaranya yang lain dia dikirim ke asrama Santiago de Cuba. Pada tahun 1945, Fidel dipindahkan untuk bersekolah di Jesuit-run El Colegio de Belén, Havana. Setalah itu, dia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Havana. Di sinilah keterlibatan Fidel dalam aksi perlawanan terhadap pemerintah dimulai. Pada tahun 1947, Fidel ikut dalam upaya kudeta diktator Republik Dominika Rafael Trujillo. Setelah aksi ini Fidel sempat melarikan diri ke New York, USA, setelah dia mendapat ancaman pembunuhan dari lawan politiknya. Mengisi waktu pelariannya, Fidel berhasil meraih doktor di bidang hukum pada tahun 1950. Setelah itu, dia memutuskan untuk kembali ke Kuba. Di sana, Fidel kembali ikut serta dalam aksi memprotes dan memimpin gerakan bawah tanah anti-pemerintah atas pengambilalihan kekuasaan lewat kudeta oleh Fulgencio Batista pada tahun 1952. Tahun tahun 1953, Fidel memimpin serangan ke barak militer Moncada Santiago de Cuba, namun sayangnya usaha ini mengalami kegagalan. Sebanyak 69 orang dari 111 orang yang ambil bagian dalam serbuan itu tewas sedangkan dia sendiri ditangkap dan dipenjara selama 15 tahun.

Fidel mendapatkan pengampunan dan dibebaskan pada 15 Mei 1955, ia langsung memimpin upaya penggulingan diktator Batista. Perlawanan ini kemudian dikenal dengan Gerakan 26 Juli. Pada 7 Juli 1955, dia melarikan diri ke Meksiko dan bertemu dengan pejuang revolusioner Che Guevara. Bersama 81 orang lainnya, dia kembali ke Kuba pada 2 Desember 1956 dan melakukan perlawanan gerilya selama 25 bulan di Pegunungan Sierra Maestra. Usaha menggulingkan pemerintahan yang sedang berkuasa ini membuahkan hasil. Pemerintahan baru pun terbentuk di Kuba di mana Fidel sendiri ditunjuk untuk menjadi perdana menteri pada tahun 1959. Pada tahun 1965, Fidel Castro tampil sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Kuba (Communist Party of Cuba) dan mulai menjalankan transformasi Kuba ke dalam republik sosialis satu-partai. Bersama partainya ini, Fidel maju ke pemilihan presiden Kuba. Pada tahun 1976, Fidel Castri akhirnya terpilih dan resmi dilantik untuk menjadi presiden Kuba. Dari sini, Fidel mulai membenahi segala carut marut yang terjadi di Kuba. Di kancah internasional, Fidel juga mulai menggalang kekuatan untuk melawan dominasi Amerika Serikat dan bekas negara Uni Soviet. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, cita-cita dan impiannya mulai diwujudkan dengan bertemu Hugo Chávez di Venezuela dan Evo Morales dari Bolivia.

Di tahun 2004, kesehatan Fidel sempat menurun setelah jatuh ketika berpidato di mana lutut kiri dan lengan kanannya terluka. Menjelang hari ulang tahunnya ke-80 yang jatuh pada 13 Agustus 2006, ia menyerahkan tampuk kepemimpinannya untuk sementara waktu kepada adiknya. Praktis, Raúl merangkap jabatan, yakni sebagai Presiden Kuba dan Menteri Pertahanan Kuba. Penyerahan kekuasaan ini merupakan pertama kali sejak ia memerintah Kuba pada 1976. Castro juga meminta perayaan ulang tahunnya yang ke-80 ditunda sampai 2 Desember 2006. Padahal, pesta meriah selama empat hari di jalan-jalan utama Havana sudah disiapkan, termasuk konser megah dari musisi dan penyanyi Amerika Latin. Pada 19 Februari 2008, lima hari sebelum mandatnya berakhir, Fidel menyatakan tidak akan mencalonkan diri maupun menerima masa bakti baru sebagai presiden atau komandan angkatan bersenjata Kuba. Jabatannya digantikan oleh adiknya, Raul Castro.

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

Profil

  • Nama Lengkap

    Fidel Alejandro Castro Ruz

  • Alias

    Fidel Castro

  • Agama

    Kristen

  • Tempat Lahir

    Bir�n, Cuba

  • Tanggal Lahir

    1926-08-13

  • Zodiak

    Leo

  • Warga Negara

  • Ayah

    Ángel Castro

  • Ibu

    Lina Ruz González

  • Istri

    Mirta Diaz-Balart, Dalia Soto del Valle

  • Saudara

    Raul Castro, Raul Modesto Castro Ruz

  • Biografi

    Fidel Alejandro Castro Ruz adalah seorang revolusioner dan politikus berkebangsaan Kuba yang kemudian memegang posisi Perdana Menteri Kuba dari tahun 1959-1976 lalu terpilih menjadi Presiden Kuba dari tahun 1976 hingga tahun 2008. Di kancah internasional, Fidel pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Gerakan Non-Blok selama dua periode yakni tahun 1979-1983 dan 2006-2008. Fidel Castro lahir di Birán, Cuba pada tanggal 13 Agustus 1926. Dia merupakan putra ketiga pasangan Ángel Castro y Argiz dengan istri keduanya, Lina Ruz González. Fidel kemudian dibesarkan di rumah pertanian milik keluarga ibunya. Saat umurnya menginjak usia enam tahun, bersama dua saudaranya yang lain dia dikirim ke asrama Santiago de Cuba. Pada tahun 1945, Fidel dipindahkan untuk bersekolah di Jesuit-run El Colegio de Belén, Havana. Setalah itu, dia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Havana. Di sinilah keterlibatan Fidel dalam aksi perlawanan terhadap pemerintah dimulai. Pada tahun 1947, Fidel ikut dalam upaya kudeta diktator Republik Dominika Rafael Trujillo. Setelah aksi ini Fidel sempat melarikan diri ke New York, USA, setelah dia mendapat ancaman pembunuhan dari lawan politiknya. Mengisi waktu pelariannya, Fidel berhasil meraih doktor di bidang hukum pada tahun 1950. Setelah itu, dia memutuskan untuk kembali ke Kuba. Di sana, Fidel kembali ikut serta dalam aksi memprotes dan memimpin gerakan bawah tanah anti-pemerintah atas pengambilalihan kekuasaan lewat kudeta oleh Fulgencio Batista pada tahun 1952. Tahun tahun 1953, Fidel memimpin serangan ke barak militer Moncada Santiago de Cuba, namun sayangnya usaha ini mengalami kegagalan. Sebanyak 69 orang dari 111 orang yang ambil bagian dalam serbuan itu tewas sedangkan dia sendiri ditangkap dan dipenjara selama 15 tahun.

    Fidel mendapatkan pengampunan dan dibebaskan pada 15 Mei 1955, ia langsung memimpin upaya penggulingan diktator Batista. Perlawanan ini kemudian dikenal dengan Gerakan 26 Juli. Pada 7 Juli 1955, dia melarikan diri ke Meksiko dan bertemu dengan pejuang revolusioner Che Guevara. Bersama 81 orang lainnya, dia kembali ke Kuba pada 2 Desember 1956 dan melakukan perlawanan gerilya selama 25 bulan di Pegunungan Sierra Maestra. Usaha menggulingkan pemerintahan yang sedang berkuasa ini membuahkan hasil. Pemerintahan baru pun terbentuk di Kuba di mana Fidel sendiri ditunjuk untuk menjadi perdana menteri pada tahun 1959. Pada tahun 1965, Fidel Castro tampil sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Kuba (Communist Party of Cuba) dan mulai menjalankan transformasi Kuba ke dalam republik sosialis satu-partai. Bersama partainya ini, Fidel maju ke pemilihan presiden Kuba. Pada tahun 1976, Fidel Castri akhirnya terpilih dan resmi dilantik untuk menjadi presiden Kuba. Dari sini, Fidel mulai membenahi segala carut marut yang terjadi di Kuba. Di kancah internasional, Fidel juga mulai menggalang kekuatan untuk melawan dominasi Amerika Serikat dan bekas negara Uni Soviet. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, cita-cita dan impiannya mulai diwujudkan dengan bertemu Hugo Chávez di Venezuela dan Evo Morales dari Bolivia.

    Di tahun 2004, kesehatan Fidel sempat menurun setelah jatuh ketika berpidato di mana lutut kiri dan lengan kanannya terluka. Menjelang hari ulang tahunnya ke-80 yang jatuh pada 13 Agustus 2006, ia menyerahkan tampuk kepemimpinannya untuk sementara waktu kepada adiknya. Praktis, Raúl merangkap jabatan, yakni sebagai Presiden Kuba dan Menteri Pertahanan Kuba. Penyerahan kekuasaan ini merupakan pertama kali sejak ia memerintah Kuba pada 1976. Castro juga meminta perayaan ulang tahunnya yang ke-80 ditunda sampai 2 Desember 2006. Padahal, pesta meriah selama empat hari di jalan-jalan utama Havana sudah disiapkan, termasuk konser megah dari musisi dan penyanyi Amerika Latin. Pada 19 Februari 2008, lima hari sebelum mandatnya berakhir, Fidel menyatakan tidak akan mencalonkan diri maupun menerima masa bakti baru sebagai presiden atau komandan angkatan bersenjata Kuba. Jabatannya digantikan oleh adiknya, Raul Castro.

    Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

  • Pendidikan

    • La Salle boarding school, Santiago
    • Jesuit-run Dolores School, Santiago
    • University of Havana

  • Karir

    • Perdana Menteri Kuba (1959-1976)
    • Presiden Kuba (1976-2008)

  • Penghargaan

    • Hero of the Soviet Union[408]
    • Order of Lenin, three times; (Soviet Union) 1963
    • Lenin Peace Prize for Strengthening International Peace Among Peoples (Soviet Union, 1961)
    • Jubilee Medal "Thirty Years of Victory in the Great Patriotic War 1941-1945" (Soviet Union, 1975)
    • Order of the October Revolution (Soviet Union, 1976)[413]
    • Star of the Republic of Indonesia, Fourth Class Guerrilla Star (Indonesia, 1960)
    • Order of the Star of the Romanian Socialist Republic, First Class (1972)
    • Order of the White Lion, First Class (Czechoslovakia, 1972)
    • Order of Georgi Dimitrov (Bulgaria, 1972)
    • Grand Cross of the Order of Polonia Restituta (1973)
    • Order of Courage (Libya) (1977)
    • Somali Order, First Class (1977)
    • Order of Jamaica (1977)
    • Order of Merit of Jamaica
    • Great Order of the Star Honor of Socialist Ethiopia (1978)

Geser ke atas Berita Selanjutnya