Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Franco Zeffirelli

Profil Franco Zeffirelli, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Franco Zeffirelli adalah seorang sutradara kondang berkebangsaan Italia, yang memenangkan nominasi Academy Awards atas karyanya berjudul Romeo and Juliet pada tahun 1968. Selain sutradara perfilman, Zeffirelli juga dikenal sebagai seorang sutradara opera dan seorang senator.

Franco Zeffirelli dilahirkan oleh Adelaide Garosi, seorang penjahit yang merupakan seorang  wanita simpanan ayahnya, Ottorino Corsi, pada tanggal 12 Februari di tahun 1923. Ketika dia berumur enam tahun, ibunya meninggal, sehingga dia hidup dalam lindungan komunitas ekspatriat Inggris. Pengalamannya ketika bergabung dengan Scorpioni menginspirasi Zeffirelli untuk menyutradari Tea with Mussolini pada tahun 1999, yang juga merupakan film semi-autobiografi Zeffirelli.

Pada tahun 1941, Zeffirelli berhasil menyelesaikan pendidikannya di academia di Belle Arti Firenze. Sesuai dengan nasihat ayahnya, Zeffirelli melanjutkan edukasinya di University of Florence, dan mempelajari seni dan arsitektur. Ketika Perang Dunia II berlangsung, Zeffirelli menjadi seorang aktivis politik (partisan). Namun, setelah bertemu dengan tentara Inggris Scots Guards barisan pertama, dia menjadi seorang interpreter. Setelah perang usai, Zeffirelli kembali melanjutkan studinya. Namun, ketika dia menyaksikan Henry V pada tahun 1945, Zeffirelli mengubah minatnya pada dunia teater.

Ketika Zeffirelli berprofesi sebagai pelukis lanskap di Florence, dia mendapatkan tawaran untuk menjadi asisten sutradara Luchino Visconti dalam film La Terra Trema yang dirilis pada tahun 1948. Menjadi asisten Visconti merupakan batu pijakan bagi Zeffirelli di dunia perfilman. Dengan ilmu yang dia dapat dari Visconti, Zeffirelli berkolaborasi dengan sutradara sekelas Vittorio De Sica dan Roberto Rossellini. Pada tahun 1960, Zeffirelli mentransfer ilmunya untuk menyutradarai teater dan drama di London dan New York, sebelum bergelut dalam bidang perfilman.

Nama Zeffirelli terkenal sebagai seorang sutradara opera handal sejak tahun 1950an di Itali, Amerika Serikat, dan Eropa. Pada tahun 1946, Zeffirelli memproduksi Tosca di Royal Opera House bersama dengan maria Callas dan Tito Gobbi, setelah berkolaborasi dengan Maria Callas dalam La Traviata. Pada tahun yang sama, Zeffirelli kembali berkolaborasi dengan Callas dalam Norma di Paris Opera. Selain itu, Zeffirelli dikenal sebagai produser Metropolitan Opera di New York dengan memproduksi antara lain La Boheme, Tosca, dan Turandot.

Film pertama yang disutradarai oleh Zeffirelli berjudul The Taming of the Shrew yang awalnya didedikasikan untuk Sophia Loren dan Marcello Mastroianni. Namun, film tersebut akhirnya dibintangi oleh Elizabeth Taylor dan Richard Burton yang membantu pendanaan produksi, walaupun pada akhirnya mengambil untung lebih dari produksi flim tersebut.

Salah satu breakthru Zeffirelli dalam industri perfilman adalah Romeo and Juliet pada tahun 1968, yang juga merupakan salah satu film adaptasi karya Shakespeare. Hingga saat ini, film tersebut masih diperbincangkan dari sisi karakter, dan diadaptasi dalam berbagai versi drama standar.

Setelah kesuksesan yang dia raih dalam Romeo and Juliet, Zeffirelli banting strir untuk menyutradarai film dan sinema religi yaitu Brother Sun, Sister Moon yang menceritakan kehidupan  St. Francis of Assisi, dan Jesus of Nazareth yang semua bintangnya didapat melalui proses audisi. Setelah itu, dia perpindah menjadi sutradara segala genre, antara lain The Champ, Endless Love, Hamlet, dan film adaptasinya pada tahun 1996, Charlotte Bronte’ Jane Eyres, menuai kesuksesan.

Menariknya, para aktor dan aktris yang membintangi film-film karya Zeffirelli meraih kesuksesan dalam berakting. Nama-nama seperti Leonard Whiting, Graham Faulkner, Martin Hewitt, Olivia Hussey, dan Brooke Shields menjadi diperhitungkan dalam dunia entertainment.

Atas kontribusi Zeffirelli dalam kesenian, Zeffirelli mendapatkan penghargaan berupa honorary degree dari University of Kent yang digelar pada upacara wisuda di Canterbury Cathedral pada tahun 1996. Tiga tahun kemudian, Zeffirelli menerima penghargaan Crystal Globe ayng diberikan di Karlovy Vary International Film Festival. Pada November 2004 lalu, Zeffirelli mendapatkan penghargaan honorary knighthood dari United Kingdom atau Inggris Raya dengan gelar Knight Commander of the Order of the British Empire. Pada tahun 2009, Zeffirelli dianugrahi Premio Colosseo oleh Kerajaan Romawi.  

Selain penghargaan dan pujian, Zeffirelli juga menerima kritik atas karyanya, terutama yang berhubungan dengan orientasi seksual Zeffirelli. Zeffirelli secara terang-terangan mengaku gay. Sehubungan dengan itu, Zeffirelli mendapat kritik pedas dari kelompok keagamaan mengenai filmnya yang berhubungan dengan representasi tokoh Alkitab, dan mendapatkan kritik dari kelompok aktivis gay karena secara terbuka mendukung Gereja Katolik Romawi mengenai beberapa isu homoseksual. Berkaitan dengan hal tersebut, Sutradara Bruce Robinson disebut-sebut sebagai target pasangan Zeffirelli. Menutut Robinson, hal tersebut bermulai ketika Robinson berperan sebagai Uncle Monty si lelaku perayu dalam film Withnail and I.

Riset dan analisis oleh Nastiti Primadyastuti

Last update 9/12/2013

Profil

  • Nama Lengkap

    Franco Zeffirelli

  • Alias

    Gianfranco Corsi

  • Agama

    Katolik

  • Tempat Lahir

    Firenze, Italia

  • Tanggal Lahir

    1923-02-12

  • Zodiak

    Aquarius

  • Warga Negara

  • Biografi

    Franco Zeffirelli adalah seorang sutradara kondang berkebangsaan Italia, yang memenangkan nominasi Academy Awards atas karyanya berjudul Romeo and Juliet pada tahun 1968. Selain sutradara perfilman, Zeffirelli juga dikenal sebagai seorang sutradara opera dan seorang senator.

    Franco Zeffirelli dilahirkan oleh Adelaide Garosi, seorang penjahit yang merupakan seorang  wanita simpanan ayahnya, Ottorino Corsi, pada tanggal 12 Februari di tahun 1923. Ketika dia berumur enam tahun, ibunya meninggal, sehingga dia hidup dalam lindungan komunitas ekspatriat Inggris. Pengalamannya ketika bergabung dengan Scorpioni menginspirasi Zeffirelli untuk menyutradari Tea with Mussolini pada tahun 1999, yang juga merupakan film semi-autobiografi Zeffirelli.

    Pada tahun 1941, Zeffirelli berhasil menyelesaikan pendidikannya di academia di Belle Arti Firenze. Sesuai dengan nasihat ayahnya, Zeffirelli melanjutkan edukasinya di University of Florence, dan mempelajari seni dan arsitektur. Ketika Perang Dunia II berlangsung, Zeffirelli menjadi seorang aktivis politik (partisan). Namun, setelah bertemu dengan tentara Inggris Scots Guards barisan pertama, dia menjadi seorang interpreter. Setelah perang usai, Zeffirelli kembali melanjutkan studinya. Namun, ketika dia menyaksikan Henry V pada tahun 1945, Zeffirelli mengubah minatnya pada dunia teater.

    Ketika Zeffirelli berprofesi sebagai pelukis lanskap di Florence, dia mendapatkan tawaran untuk menjadi asisten sutradara Luchino Visconti dalam film La Terra Trema yang dirilis pada tahun 1948. Menjadi asisten Visconti merupakan batu pijakan bagi Zeffirelli di dunia perfilman. Dengan ilmu yang dia dapat dari Visconti, Zeffirelli berkolaborasi dengan sutradara sekelas Vittorio De Sica dan Roberto Rossellini. Pada tahun 1960, Zeffirelli mentransfer ilmunya untuk menyutradarai teater dan drama di London dan New York, sebelum bergelut dalam bidang perfilman.

    Nama Zeffirelli terkenal sebagai seorang sutradara opera handal sejak tahun 1950an di Itali, Amerika Serikat, dan Eropa. Pada tahun 1946, Zeffirelli memproduksi Tosca di Royal Opera House bersama dengan maria Callas dan Tito Gobbi, setelah berkolaborasi dengan Maria Callas dalam La Traviata. Pada tahun yang sama, Zeffirelli kembali berkolaborasi dengan Callas dalam Norma di Paris Opera. Selain itu, Zeffirelli dikenal sebagai produser Metropolitan Opera di New York dengan memproduksi antara lain La Boheme, Tosca, dan Turandot.

    Film pertama yang disutradarai oleh Zeffirelli berjudul The Taming of the Shrew yang awalnya didedikasikan untuk Sophia Loren dan Marcello Mastroianni. Namun, film tersebut akhirnya dibintangi oleh Elizabeth Taylor dan Richard Burton yang membantu pendanaan produksi, walaupun pada akhirnya mengambil untung lebih dari produksi flim tersebut.

    Salah satu breakthru Zeffirelli dalam industri perfilman adalah Romeo and Juliet pada tahun 1968, yang juga merupakan salah satu film adaptasi karya Shakespeare. Hingga saat ini, film tersebut masih diperbincangkan dari sisi karakter, dan diadaptasi dalam berbagai versi drama standar.

    Setelah kesuksesan yang dia raih dalam Romeo and Juliet, Zeffirelli banting strir untuk menyutradarai film dan sinema religi yaitu Brother Sun, Sister Moon yang menceritakan kehidupan  St. Francis of Assisi, dan Jesus of Nazareth yang semua bintangnya didapat melalui proses audisi. Setelah itu, dia perpindah menjadi sutradara segala genre, antara lain The Champ, Endless Love, Hamlet, dan film adaptasinya pada tahun 1996, Charlotte Bronte’ Jane Eyres, menuai kesuksesan.

    Menariknya, para aktor dan aktris yang membintangi film-film karya Zeffirelli meraih kesuksesan dalam berakting. Nama-nama seperti Leonard Whiting, Graham Faulkner, Martin Hewitt, Olivia Hussey, dan Brooke Shields menjadi diperhitungkan dalam dunia entertainment.

    Atas kontribusi Zeffirelli dalam kesenian, Zeffirelli mendapatkan penghargaan berupa honorary degree dari University of Kent yang digelar pada upacara wisuda di Canterbury Cathedral pada tahun 1996. Tiga tahun kemudian, Zeffirelli menerima penghargaan Crystal Globe ayng diberikan di Karlovy Vary International Film Festival. Pada November 2004 lalu, Zeffirelli mendapatkan penghargaan honorary knighthood dari United Kingdom atau Inggris Raya dengan gelar Knight Commander of the Order of the British Empire. Pada tahun 2009, Zeffirelli dianugrahi Premio Colosseo oleh Kerajaan Romawi.  

    Selain penghargaan dan pujian, Zeffirelli juga menerima kritik atas karyanya, terutama yang berhubungan dengan orientasi seksual Zeffirelli. Zeffirelli secara terang-terangan mengaku gay. Sehubungan dengan itu, Zeffirelli mendapat kritik pedas dari kelompok keagamaan mengenai filmnya yang berhubungan dengan representasi tokoh Alkitab, dan mendapatkan kritik dari kelompok aktivis gay karena secara terbuka mendukung Gereja Katolik Romawi mengenai beberapa isu homoseksual. Berkaitan dengan hal tersebut, Sutradara Bruce Robinson disebut-sebut sebagai target pasangan Zeffirelli. Menutut Robinson, hal tersebut bermulai ketika Robinson berperan sebagai Uncle Monty si lelaku perayu dalam film Withnail and I.

    Riset dan analisis oleh Nastiti Primadyastuti

    Last update 9/12/2013

  • Pendidikan

    • Academia di Belle Arti Firenze (1941)
    • University of Florence; Seni dan Arsitektur (1941)

  • Karir

    • British Army; Military Service untuk WW II (1942-1945)
    • Interpreter bagi Tentara Inggris 
    • Opera Director
    • Film Director
    • Politician; Senator (1994-2001)

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya