Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Hosni Mubarak

Profil Hosni Mubarak, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Muhammad Hosni El Sayed Mubarak, lebih dikenal dengan nama Hosni Mubarak, adalah mantan politisi dan komandan militer Mesir yang menjabat sebagai Presiden Mesir ke-empat dari tahun 1981 – 2011. Masa jabatannya yang hampir 30 tahun membuatnya menjadi pemimpin Mesir terlama setelah Muhammad Ali Pasha.
Hosni Mubarak dilahirkan pada tanggal 4 Mei 1928 di Kafr El-Meselha, Monufia Governate, Mesir. Setelah lulus SMA, ia bergabung dengan Akademi Militer Mesir dan menerima gelar sarjana dalam ilmu militer di tahun 1949. Setelah itu Hosni bergabung dengan Akademi Angkatan Udara Akademi dimana ia mendapatkan  ijin sebagai pilot pada tanggal 13 Maret 1950 dan menerima gelar sarjana dalam ilmu penerbangan.
Sebagai perwira angkatan udara, Mubarak tetap mengasah keahliannya mengudara dengan mengikuti berbagai macam pelatihan sehingga karirnya di Angkatan Udara semakin meningkat. Di bulan November 1967, Mubarak menjadi komandan Akademi Angkatan Udara dimana ia digadangkan menjadi penyebat meningkatnya jumlah pilot dan navigator di angkatan udara.  Dua tahun kemudian Mubarak diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Udara Mesir. Ia kemudian diangkat menjadi Komandan Angkatan Udara Mesir dan Wakil Menteri Pertahanan Mesir di tahun 1972. Karir militernya mencapai puncak ketika ia dipromosikan menjadi Air Chief Marshal karena jasanya dalam Perang Oktober di tahun 1973. Mubarak dipandang banyak orang sebagai penyebab perlawanan maksimal Mesir melawan Israel di tahun 1973 tersebut.
Pada bulan April 1975, Mubarak diangkat sebagai Wakil Presiden Mesir oleh,Presiden Anwar El Sadat dimana dengan loyal ia berbakti pada kebijakan-kebijakan politik Sadat. Ketika Anwar El Sadat dibunuh pada bulan Oktober 1981 oleh para tentara yang dipimpin oleh Letnan Khalid Islambouli, Mubarak pun menjadi presiden Mesir yang ke-empat.
Di bawah pemerintahan Mubarak, Mesir menjadi anggota sekutu pada Perang Teluk di tahun 1991. Keterlibatan Mesir dalam koalisi ini dinilai krusial oleh pemerintah Amerika Serikat dalam menjaring dukungan negara-negara Arab dalam pembebasan Kuwait. Selain memperkuat posisi Mesir di dunia Arab, keterlibatan ini juga membawa keuntungan finansial bagi pemerintah Mesir karena setelah Perang Teluk berakhir, Amerika, negara-negara Arab di Teluk Persia dan Eropa menghapuskan hutang Mesir senilai $14 milyar.
Pengalamannya melihat presiden pendahulunya dibunuh tepat di hadapannya dan karir militernya yang panjang membuat Mubarak lebih fokus pada masalah keamanan dibanding presiden-presiden sebelumnya sehingga di awal pemerintahannya ia memperbesar Mabahith Amn Ad-Dawla, badan investigasi keamanan negara Mesir dan Badan Keamanan Pusat, badan anti huru-hara. Mubarak mencari nasihat dan persetujuan tidak dari “menteri terpandang”, “penasihat senior”, atau “tenaga ahli”, melainkan dari para ketua keamanannya.
Selama menjabat para aktivis muda dan politisi dipenjara tanpa melalui persidangan. Di tahun 2005 Freedom House, lembaga swadaya masyarakat yang melakukan penelitian mengenai demokrasi, melaporkan bahwa pemerintah Mesir di bawah Mubarak membuat peraturan yang menyuburkan korupsi. Perhitungan Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perceptions Index, CPI) yang dilakukan oleh Transparency International kepada 178 negara memberikan nilai 3,1 kepada Mesir dalam skala 10 adalah sangat bersih dan 0 adalah sangat korupsi.
Demo besar-besaran terhadap Mubarak dan rejimnya pecah di Kairo dan kota-kota Mesir lainnya pada tanggal 25 Januari 2011. Para pendemo menuntut Mubarak segera mengundurkan diri. Wakil Presiden Omar Suleiman mengumumkan pengunduran diri Mubarak di tanggal 11 Februari dan tampuk kekuasaan akan dipindahkan ke tangan militer Mesir.
Setelah pengunduran dirinya, Mubarak tidak pernah muncul di media. Ia dilaporkan hanya mau berbicara kepada anggota keluarga dan lingkaran kecil teman-teman dan menolak berbicara kepada yang lain, termasuk kepada para pendukungnya. Kesehatannya menurun dengan cepat.
Pada tanggal 20 Februari 2011, Penuntut Umum Mesir mengeluarkan perintah yang melarang Mubarak dan keluarganya meninggalkan Mesir. Di bawah kecurigaan bahwa pihak militer Mesir lebih mendukung Mubarak daripada revolusi, seorang jaksa yang diangkat oleh Mubarak memerintahkan sang mantan presiden dan kedua anaknya ditahan selama 15 hari untuk diinterogasi mengenai tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Pada tanggal 2 Juni 2012, pada persidangan Mubarak dinyatakan bersalah karena tidak menghentikan pembunuhan para pendemo oleh petugas keamanan Mesir dan dihukum penjara seumur hidup. Pengadilan menyatakan Mubarak tidak bersalah memerintahkan petugas keamanan Mesir untuk menyerang para pendemo. Tuntutan lain terhadap Mubarak, termasuk kejahatan ekonomi tidak dianggap.
Pada tanggal 25 Juni 2012, Mubarak dilaporkan mengalami masalah kesehatan yang serius ketika hendak dipindahkan ke penjara. Beberapa sumber menyatakan ia mendapatkan serangan jantung. Sumber lain menyatakan ia terkena serangan stroke.

Riset dan Analisa oleh Bobby Reza Satrian

Profil

  • Nama Lengkap

    Hosni Mubarak

  • Alias

    Hosni Mubarak

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Kafr-El Meselha, Mesir

  • Tanggal Lahir

    1926-05-04

  • Zodiak

    Taurus

  • Warga Negara

  • Istri

    Suzanne Thabet

  • Anak

    Alaa Mubarak, Gamal Mubarak

  • Biografi

    Muhammad Hosni El Sayed Mubarak, lebih dikenal dengan nama Hosni Mubarak, adalah mantan politisi dan komandan militer Mesir yang menjabat sebagai Presiden Mesir ke-empat dari tahun 1981 – 2011. Masa jabatannya yang hampir 30 tahun membuatnya menjadi pemimpin Mesir terlama setelah Muhammad Ali Pasha.
    Hosni Mubarak dilahirkan pada tanggal 4 Mei 1928 di Kafr El-Meselha, Monufia Governate, Mesir. Setelah lulus SMA, ia bergabung dengan Akademi Militer Mesir dan menerima gelar sarjana dalam ilmu militer di tahun 1949. Setelah itu Hosni bergabung dengan Akademi Angkatan Udara Akademi dimana ia mendapatkan  ijin sebagai pilot pada tanggal 13 Maret 1950 dan menerima gelar sarjana dalam ilmu penerbangan.
    Sebagai perwira angkatan udara, Mubarak tetap mengasah keahliannya mengudara dengan mengikuti berbagai macam pelatihan sehingga karirnya di Angkatan Udara semakin meningkat. Di bulan November 1967, Mubarak menjadi komandan Akademi Angkatan Udara dimana ia digadangkan menjadi penyebat meningkatnya jumlah pilot dan navigator di angkatan udara.  Dua tahun kemudian Mubarak diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Udara Mesir. Ia kemudian diangkat menjadi Komandan Angkatan Udara Mesir dan Wakil Menteri Pertahanan Mesir di tahun 1972. Karir militernya mencapai puncak ketika ia dipromosikan menjadi Air Chief Marshal karena jasanya dalam Perang Oktober di tahun 1973. Mubarak dipandang banyak orang sebagai penyebab perlawanan maksimal Mesir melawan Israel di tahun 1973 tersebut.
    Pada bulan April 1975, Mubarak diangkat sebagai Wakil Presiden Mesir oleh,Presiden Anwar El Sadat dimana dengan loyal ia berbakti pada kebijakan-kebijakan politik Sadat. Ketika Anwar El Sadat dibunuh pada bulan Oktober 1981 oleh para tentara yang dipimpin oleh Letnan Khalid Islambouli, Mubarak pun menjadi presiden Mesir yang ke-empat.
    Di bawah pemerintahan Mubarak, Mesir menjadi anggota sekutu pada Perang Teluk di tahun 1991. Keterlibatan Mesir dalam koalisi ini dinilai krusial oleh pemerintah Amerika Serikat dalam menjaring dukungan negara-negara Arab dalam pembebasan Kuwait. Selain memperkuat posisi Mesir di dunia Arab, keterlibatan ini juga membawa keuntungan finansial bagi pemerintah Mesir karena setelah Perang Teluk berakhir, Amerika, negara-negara Arab di Teluk Persia dan Eropa menghapuskan hutang Mesir senilai $14 milyar.
    Pengalamannya melihat presiden pendahulunya dibunuh tepat di hadapannya dan karir militernya yang panjang membuat Mubarak lebih fokus pada masalah keamanan dibanding presiden-presiden sebelumnya sehingga di awal pemerintahannya ia memperbesar Mabahith Amn Ad-Dawla, badan investigasi keamanan negara Mesir dan Badan Keamanan Pusat, badan anti huru-hara. Mubarak mencari nasihat dan persetujuan tidak dari “menteri terpandang”, “penasihat senior”, atau “tenaga ahli”, melainkan dari para ketua keamanannya.
    Selama menjabat para aktivis muda dan politisi dipenjara tanpa melalui persidangan. Di tahun 2005 Freedom House, lembaga swadaya masyarakat yang melakukan penelitian mengenai demokrasi, melaporkan bahwa pemerintah Mesir di bawah Mubarak membuat peraturan yang menyuburkan korupsi. Perhitungan Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perceptions Index, CPI) yang dilakukan oleh Transparency International kepada 178 negara memberikan nilai 3,1 kepada Mesir dalam skala 10 adalah sangat bersih dan 0 adalah sangat korupsi.
    Demo besar-besaran terhadap Mubarak dan rejimnya pecah di Kairo dan kota-kota Mesir lainnya pada tanggal 25 Januari 2011. Para pendemo menuntut Mubarak segera mengundurkan diri. Wakil Presiden Omar Suleiman mengumumkan pengunduran diri Mubarak di tanggal 11 Februari dan tampuk kekuasaan akan dipindahkan ke tangan militer Mesir.
    Setelah pengunduran dirinya, Mubarak tidak pernah muncul di media. Ia dilaporkan hanya mau berbicara kepada anggota keluarga dan lingkaran kecil teman-teman dan menolak berbicara kepada yang lain, termasuk kepada para pendukungnya. Kesehatannya menurun dengan cepat.
    Pada tanggal 20 Februari 2011, Penuntut Umum Mesir mengeluarkan perintah yang melarang Mubarak dan keluarganya meninggalkan Mesir. Di bawah kecurigaan bahwa pihak militer Mesir lebih mendukung Mubarak daripada revolusi, seorang jaksa yang diangkat oleh Mubarak memerintahkan sang mantan presiden dan kedua anaknya ditahan selama 15 hari untuk diinterogasi mengenai tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
    Pada tanggal 2 Juni 2012, pada persidangan Mubarak dinyatakan bersalah karena tidak menghentikan pembunuhan para pendemo oleh petugas keamanan Mesir dan dihukum penjara seumur hidup. Pengadilan menyatakan Mubarak tidak bersalah memerintahkan petugas keamanan Mesir untuk menyerang para pendemo. Tuntutan lain terhadap Mubarak, termasuk kejahatan ekonomi tidak dianggap.
    Pada tanggal 25 Juni 2012, Mubarak dilaporkan mengalami masalah kesehatan yang serius ketika hendak dipindahkan ke penjara. Beberapa sumber menyatakan ia mendapatkan serangan jantung. Sumber lain menyatakan ia terkena serangan stroke.

    Riset dan Analisa oleh Bobby Reza Satrian

  • Pendidikan

    • Akademi Militer Mesir
    • Akademi Angkatan Udara Mesir
    • Academi Militer Frunze

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya