Profil
Laurent Koudou Gbagbo
Laurent Koudou Gbagbo merupakan Presiden Pantai Gading sejak 2000 hingga akhirnya ia ditangkap pada April 2011.
Ggagbo bekerja sebagai guru sejarah. Ia dipenjarakan pada awal tahun 1970an dan sekali lagi pada tahun 1990an. Ia hidup dalam pembuangan di Perancis hampir sepanjang tahun 1980an karena kegiatannya dalam serikat buruh. Gbagbo mendirikan Front Rakyat Pantai Gading (FPI) pada 1982. Ia mencalonkan diri sebagai presiden melawan Félix Houphouët-Boigny pada awal politik multipartai pada 1990. Dan akhirnya ia berhasil memperoleh kursi di Dewan Nasional Pantai Gading.
Gbagbo menjadi presiden setelah Robert Guei, pemimpin junta militer yang menghalangi para politikus terkemuka lainnya bertarung melawan Gbagbo pada pemilihan presiden Oktober 2000. Gbagbo mengumumkan kemenangannya setelah pemilihan umum dan para pendukungnya turun ke jalan untuk menggulingkan Guei. Gbagbo kemudian dilantik sebagai Presiden Setelah pemilihan presiden 2010.
Gbagbo menantang perhitungan suara, menuduh terjadinya kecurangan, dan menolak mundur. Ia membatalkan hasil pemilihan pada 9 negara bagian. Alassane Ouattara dinyatakan sebagai pemenang dan diakui oleh para pengamat pemilu, komunitas internasional, Uni Afrika (UA), dan Komunitas Negara Afrika Barat.
Dia ditangkap dengan empat tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan antara lain, pembunuhan, perkosaan dan bentuk-bentuk lain seperti kekerasan seksual, penganiayaan dan tindakan tidak manusiawi lainnya. Kasus tersebut diduga dilakukan antara 16 Desember 2010 dan 12 April 2011, meskipun banyak pendukung menyatakan bahwa itu tidak benar.
Gbagbo ditangkap di Korhogo , di mana ia telah ditetapkan menjadi tahanan rumah. Setelah penerbangan ke Den Haag pada tanggal 29 November 2011, banyak yang tidak mengetahui di mana ia ditempatkan.
Riset dan analisa oleh Bobby Reza Satrian