Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Ludwig Mies van der Rohe

Profil Ludwig Mies van der Rohe, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Ludwig Mies van der Rohe [RIP], arsitek kenamaan keturunan Jerman-Amerika ini akrab dengan sapaan singkat, Mies. Dikenal dunia sebagai salah satu pakar dan pelopor arsiktektur modern bersama Le Corbusier, Alvar Aalto, dan Frank Lloyd Wright, Mies lahir di kota Aachen, Jerman (saat itu disebut Kerajaan Prusia) pada 1886.

Mies bekerja pada toko ayahnya, seorang pengusaha pahatan batu, sebelum ia akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang arsitek dan bergabung dengan studio Peter Behrens pada 1908. Behrens sendiri dikenal sebagai seorang perintis aliran modern dan Mies mengembangkan pendekatan arsitektural yang mempertemukan berbagai teknik struktur bangunan. Secara estetis, Mies tertarik dengan gaya bangunan Rusia dan neo-plastisisme Dutch De Stijl. Gaya arsitektural Mies lebih tepat digambarkan melalui konsepnya, 'less is more (kurang berarti lebih)' dan 'God is in design (Ada Tuhan dalam tiap rancangan)'.

Dalam sejarah arsitektur dan penataan lanskap, nama Mies van der Rohe diabadikan dalam rancangan Paviliun Nasional Jerman, gedung Barcelona International Exhibition di Montju pada 1929. Desain Mies yang dikenal dengan nama singkat Barcelona Pavilion tersebut memiliki komposisi paving, dinding, atap, air, dan vegetasi yang sempurna.

Jika dibandingkan dengan kegagalan sejumlah proyek para arsitek modern lainnya, rancangan van der Rohe memang memiliki banyak kelebihan dalam hal penggunaan bahan bangunan dan komposisinya seperti kaca, baja, air, vegetasi, serta bebatuan yang indah termasuk marmer dan travertine.

Arsitek penerima salah satu penghargaan paling tinggi, Order Pour le Mérite pada 1959 ini juga memiliki ambisi untuk menciptakan bahasa arsitektural baru yang tepat digunakan sebagai representasi era baru teknologi dan produksi. Mies menengarai munculnya kebutuhan baru bidang arsitektur terkait kelarasan ekspresi dan zamannya sendiri, persis sebagaimana arsitektur jaman Gothik yang lekat dengan kesan atau pesan spiritualisme pada zaman masa tersebut.

 Dan bagi arsitek yang juga menerima Medali Emas dari Persatuan Arsitek Dunia (AIA) ini tujuan spiritualisme pada jamannya berarti menerapkan prinsip disiplin desain berbasis eksplorasi nalar. Karenanya, Mies percaya bahwa konfigurasi dan pengaturan setiap apapun elemen arsitektural, apatah karakter ruang terbuka atau tertutup, wajib memberikan manfaat untuk membangun keterpaduan ekspresi.

Tak heran bahwa dalam tiap aspek arsitektur van der Rohe, mulai konsep umum hingga pun detail terkecil, semuanya 'berbicara' sebagai kesatuan ekspresi era modern yang khas. Tak heran juga jika kedalaman makna yang disampaikan melalui berbagai rancangan dan kualitas estetis tersebut memikat dan memberi inspirasi banyak filsuf kontemporer serta pemikir modern untuk menjelajah dan merumuskan berbagai spekulasi terkait karya arsitektur Ludwig Mies van der Rohe.

Yang paling menarik dari sisi kehidupan perancang bangun yang berhasil memukau dunia dengan berbagai desain struktur dan gedung cantik ini justru tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Namun, Mies dan karya arsitekturalnya adalah bukti nyata bahwa belajar tidak sama dengan sekolah, karenanya pengajar tidak selalu sama dengan guru: pengalaman adalah pendidikan terbaik.

Riset dan analisis: Fidelia Fitri - Mochamad Nasrul Chotib

Profil

  • Nama Lengkap

    Ludwig Mies van der Rohe

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Aachen, Jerman

  • Tanggal Lahir

    1886-03-27

  • Zodiak

    Aries

  • Warga Negara

  • Biografi

    Ludwig Mies van der Rohe [RIP], arsitek kenamaan keturunan Jerman-Amerika ini akrab dengan sapaan singkat, Mies. Dikenal dunia sebagai salah satu pakar dan pelopor arsiktektur modern bersama Le Corbusier, Alvar Aalto, dan Frank Lloyd Wright, Mies lahir di kota Aachen, Jerman (saat itu disebut Kerajaan Prusia) pada 1886.

    Mies bekerja pada toko ayahnya, seorang pengusaha pahatan batu, sebelum ia akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang arsitek dan bergabung dengan studio Peter Behrens pada 1908. Behrens sendiri dikenal sebagai seorang perintis aliran modern dan Mies mengembangkan pendekatan arsitektural yang mempertemukan berbagai teknik struktur bangunan. Secara estetis, Mies tertarik dengan gaya bangunan Rusia dan neo-plastisisme Dutch De Stijl. Gaya arsitektural Mies lebih tepat digambarkan melalui konsepnya, 'less is more (kurang berarti lebih)' dan 'God is in design (Ada Tuhan dalam tiap rancangan)'.

    Dalam sejarah arsitektur dan penataan lanskap, nama Mies van der Rohe diabadikan dalam rancangan Paviliun Nasional Jerman, gedung Barcelona International Exhibition di Montju pada 1929. Desain Mies yang dikenal dengan nama singkat Barcelona Pavilion tersebut memiliki komposisi paving, dinding, atap, air, dan vegetasi yang sempurna.

    Jika dibandingkan dengan kegagalan sejumlah proyek para arsitek modern lainnya, rancangan van der Rohe memang memiliki banyak kelebihan dalam hal penggunaan bahan bangunan dan komposisinya seperti kaca, baja, air, vegetasi, serta bebatuan yang indah termasuk marmer dan travertine.

    Arsitek penerima salah satu penghargaan paling tinggi, Order Pour le Mérite pada 1959 ini juga memiliki ambisi untuk menciptakan bahasa arsitektural baru yang tepat digunakan sebagai representasi era baru teknologi dan produksi. Mies menengarai munculnya kebutuhan baru bidang arsitektur terkait kelarasan ekspresi dan zamannya sendiri, persis sebagaimana arsitektur jaman Gothik yang lekat dengan kesan atau pesan spiritualisme pada zaman masa tersebut.

     Dan bagi arsitek yang juga menerima Medali Emas dari Persatuan Arsitek Dunia (AIA) ini tujuan spiritualisme pada jamannya berarti menerapkan prinsip disiplin desain berbasis eksplorasi nalar. Karenanya, Mies percaya bahwa konfigurasi dan pengaturan setiap apapun elemen arsitektural, apatah karakter ruang terbuka atau tertutup, wajib memberikan manfaat untuk membangun keterpaduan ekspresi.

    Tak heran bahwa dalam tiap aspek arsitektur van der Rohe, mulai konsep umum hingga pun detail terkecil, semuanya 'berbicara' sebagai kesatuan ekspresi era modern yang khas. Tak heran juga jika kedalaman makna yang disampaikan melalui berbagai rancangan dan kualitas estetis tersebut memikat dan memberi inspirasi banyak filsuf kontemporer serta pemikir modern untuk menjelajah dan merumuskan berbagai spekulasi terkait karya arsitektur Ludwig Mies van der Rohe.

    Yang paling menarik dari sisi kehidupan perancang bangun yang berhasil memukau dunia dengan berbagai desain struktur dan gedung cantik ini justru tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Namun, Mies dan karya arsitekturalnya adalah bukti nyata bahwa belajar tidak sama dengan sekolah, karenanya pengajar tidak selalu sama dengan guru: pengalaman adalah pendidikan terbaik.

    Riset dan analisis: Fidelia Fitri - Mochamad Nasrul Chotib

  • Pendidikan

  • Karir

    • Arsitek

  • Penghargaan

    • Order Pour le Mérite (1959)
    • Royal Gold Medal (1959)
    • AIA Gold Medal (1960)
    • Presidential Medal of Freedom (1963)

Geser ke atas Berita Selanjutnya