Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Marc Jacobs

Profil Marc Jacobs, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Marc Jacobs adalah perancang busana kebangsaan Amerika yang kini menetap di Paris, Prancis. Selama menjadi desainer ia memiliki label sendiri, yaitu 'Marc Jacobs' dan 'Marc by Marc Jacobs'. Sejak tahun 1997, Jacobs menjadi Direktur Kreatif dari sebuah rumah busana terkenal di Prancis, Louis Vuitton. Jacobs termasuk dalam deretan 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia versi Majalah Times dan peringkat 12 di Daftar 50 Pria dan Wanita Gay Paling Handal di Amerika versi Out Magazine 2011.
    Walaupun memiliki karir cemerlang, masa kecil Jacobs tidaklah terlalu menyenangkan. Ketika berusia 7 tahun, ayahnya meninggal dunia, sedangkan sang ibu menderita gangguan kejiwaan yang bagi Jacobs, ia bukan ibu yang baik. Jacobs kecil kemudian diasuh oleh neneknya dan tinggal di sebuah apartemen di Majestic, wilayah Central Park West.

Jacobs belajar seni desain di Sekolah Tinggi Seni dan Desain pada tahun 1981. Ia kemudian melanjutkan sekolahnya ke sekolah desain bergengsi, Parsons School of Design dan berhasil menyabet tiga penghargaan tertinggi sekolah selama ia belajar di Parsons.

Ia memulai karirnya di bidang fashion saat bekerja sebagai stockboy di Charivari. Pertengahan 1980, ia bekerjasama dengan Robert Duffy untuk membangun perusahaan Jacobs Duffy Designs Inc. yang tetap eksis hingga sekarang. Tahun 1986 adalah tahun pertama Jacobs merancang koleksi pertamanya dibawah label Marc Jacobs yang disponsori oleh Onward Kashiyama USA, Inc. Tahun 1988, Jacobs dan Duffy bergabung di Perry Ellis unit desain wanita setelah pendiri perusahaan tersebut meninggal dunia. Jacobs juga menjadi pengawas desain busana-busana wanita berlisensi. Sayangnya, pada tahun 1992, Jacobs dipecat dari Perry Ellis karena desain koleksi "grunge" yang ia buat.

Tragedi pemecatan tersebut tidak merusak karirnya sebab pada musim gugur 1993, Jacobs Duffy Designs Inc. secara resmi meluncurkan lisensi dan perusahaan desain dengan nama Marc Jacobs International Company, L.P. Selama ini, Jacobs lebih banyak berkiprah di perancangan busana wanita hingga akhirnya pada tahun 1994, ia memproduksi koleksi pakaian laki-laki pertamanya. Karir Jacobs semakin berkembang dengan ditunjuknya ia sebagai direktur kreatif pada label fashion ternama, Louis Vuitton. Untuk mengoptimalkan kinerjanya di label ini, ia banyak berkolaborasi dengan seniman populer seperti Stephen Sprouse, Takashi Murakami, Richard Prince, hingga rapper Kanye West.

Tahun 2001, Jacobs kembali meluncurkan label baru yaitu Marc by Marc Jacobs. Bisnis Jacobs kemudian merambah ke dunia parfum yang diawali dengan diluncurkannya body-splash yang terjangkau pada tahun 2006. Pada awalnya, parfum ini hanya dijual eksklusif di butik-butik parfum, namun kemudian menjadi semakin populer saja beberapa tahun terakhir. Sepak terjangnya di dunia fashion menarik perhatian seorang Loic Prigent untuk mengabadikan kisah hidup Jacobs dalam film dokumenter berjudul "Marc Jacobs and Louis Vuitton" pada tahun 2007. Sangat mengejutkan ketika pada Februari 2008, Jacobs dituduh melakukan plagiarisme sebuah desain syal yang dibuat pada tahun 1950 oleh desainer Swedia, Gosta Olofsson. Jacobs kemudian memberikan kompensasi moneter kepada anak Olofsson untuk menyelesaikan masalah ini.

Selain hasil karya yang mengundang decak kagum, citra diri Jacobs pun membuat ia menjadi selebriti diantara selebriti kelas dunia yang menggandrungi rancangan-rancangan hebatnya. Bisnis fashion Jacobs juga berkembang pesat dari waktu ke waktu. Hal ini dibuktikan dengan pada musim panas 2011, telah ada sekitar 239 toko retail Marc Jacobs di sekitar 60 negara, termasuk Indonesia.

Profil

  • Nama Lengkap

    Marc Jacobs

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    New York

  • Tanggal Lahir

    1963-04-09

  • Zodiak

    Aries

  • Warga Negara

    Amerika

  • Biografi

    Marc Jacobs adalah perancang busana kebangsaan Amerika yang kini menetap di Paris, Prancis. Selama menjadi desainer ia memiliki label sendiri, yaitu 'Marc Jacobs' dan 'Marc by Marc Jacobs'. Sejak tahun 1997, Jacobs menjadi Direktur Kreatif dari sebuah rumah busana terkenal di Prancis, Louis Vuitton. Jacobs termasuk dalam deretan 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia versi Majalah Times dan peringkat 12 di Daftar 50 Pria dan Wanita Gay Paling Handal di Amerika versi Out Magazine 2011.
        Walaupun memiliki karir cemerlang, masa kecil Jacobs tidaklah terlalu menyenangkan. Ketika berusia 7 tahun, ayahnya meninggal dunia, sedangkan sang ibu menderita gangguan kejiwaan yang bagi Jacobs, ia bukan ibu yang baik. Jacobs kecil kemudian diasuh oleh neneknya dan tinggal di sebuah apartemen di Majestic, wilayah Central Park West.

    Jacobs belajar seni desain di Sekolah Tinggi Seni dan Desain pada tahun 1981. Ia kemudian melanjutkan sekolahnya ke sekolah desain bergengsi, Parsons School of Design dan berhasil menyabet tiga penghargaan tertinggi sekolah selama ia belajar di Parsons.

    Ia memulai karirnya di bidang fashion saat bekerja sebagai stockboy di Charivari. Pertengahan 1980, ia bekerjasama dengan Robert Duffy untuk membangun perusahaan Jacobs Duffy Designs Inc. yang tetap eksis hingga sekarang. Tahun 1986 adalah tahun pertama Jacobs merancang koleksi pertamanya dibawah label Marc Jacobs yang disponsori oleh Onward Kashiyama USA, Inc. Tahun 1988, Jacobs dan Duffy bergabung di Perry Ellis unit desain wanita setelah pendiri perusahaan tersebut meninggal dunia. Jacobs juga menjadi pengawas desain busana-busana wanita berlisensi. Sayangnya, pada tahun 1992, Jacobs dipecat dari Perry Ellis karena desain koleksi "grunge" yang ia buat.

    Tragedi pemecatan tersebut tidak merusak karirnya sebab pada musim gugur 1993, Jacobs Duffy Designs Inc. secara resmi meluncurkan lisensi dan perusahaan desain dengan nama Marc Jacobs International Company, L.P. Selama ini, Jacobs lebih banyak berkiprah di perancangan busana wanita hingga akhirnya pada tahun 1994, ia memproduksi koleksi pakaian laki-laki pertamanya. Karir Jacobs semakin berkembang dengan ditunjuknya ia sebagai direktur kreatif pada label fashion ternama, Louis Vuitton. Untuk mengoptimalkan kinerjanya di label ini, ia banyak berkolaborasi dengan seniman populer seperti Stephen Sprouse, Takashi Murakami, Richard Prince, hingga rapper Kanye West.

    Tahun 2001, Jacobs kembali meluncurkan label baru yaitu Marc by Marc Jacobs. Bisnis Jacobs kemudian merambah ke dunia parfum yang diawali dengan diluncurkannya body-splash yang terjangkau pada tahun 2006. Pada awalnya, parfum ini hanya dijual eksklusif di butik-butik parfum, namun kemudian menjadi semakin populer saja beberapa tahun terakhir. Sepak terjangnya di dunia fashion menarik perhatian seorang Loic Prigent untuk mengabadikan kisah hidup Jacobs dalam film dokumenter berjudul "Marc Jacobs and Louis Vuitton" pada tahun 2007. Sangat mengejutkan ketika pada Februari 2008, Jacobs dituduh melakukan plagiarisme sebuah desain syal yang dibuat pada tahun 1950 oleh desainer Swedia, Gosta Olofsson. Jacobs kemudian memberikan kompensasi moneter kepada anak Olofsson untuk menyelesaikan masalah ini.

    Selain hasil karya yang mengundang decak kagum, citra diri Jacobs pun membuat ia menjadi selebriti diantara selebriti kelas dunia yang menggandrungi rancangan-rancangan hebatnya. Bisnis fashion Jacobs juga berkembang pesat dari waktu ke waktu. Hal ini dibuktikan dengan pada musim panas 2011, telah ada sekitar 239 toko retail Marc Jacobs di sekitar 60 negara, termasuk Indonesia.

  • Pendidikan

    • Sekolah Tinggi Seni dan Desain
    • Sekolah Desain Parsons

  • Karir

    • Pegawai di Charivari, New York City
    • Pimpinan Perancang di perusahaan Marc Jacobs
    • Pimpinan di label Marc by Marc Jacobs
    • Direktur Kreatif di Louis Vuitton, Prancis

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya