Profil
Robert Heilbroner
Robert Heilbroner lahir di New York City, New York pada 24 Maret, 1919. Ia merupakan seorang pakar ekonomi dari Amerika. Ia menulis kurang lebih 20 buku selama hidupnya. Salah satu bukunya yang mencuri perhatian dunia yaitu TheWordly Philosphers yang dirilis pada tahun 1953. Buku tersebut merupakan rangkaian cerita hidup dan sumbangsih para ekonom terkenal dunia seperti Adam Smith, Karl Marx, dan John Keynes.
Robert sendiri berasal dari keturunan Yahudi Jerman yang kaya raya. Ayahnya, Louis Heilbroner merupakan sumber dana sebuah perusahaan pakaian untuk laki-laki, Weber dan Broner. Robert menjalani masa mudanya dengan menempuh studi di Universitas Harvard pada 1940 dengan summa cum laude dalam bidang filosofi, pemerintahan, dan ekonomi.
Ia sempat mengalami hiruk pikuk yang terjadi di Perang Dunia II. Selama PD II berlangsung, ia mendedikasikan dirinya untuk pasukan Angkatan Darat Amerika dan bekerja untuk John Kenneth Galbraith, seorang ahli ekonomi yang cukup kontroversial.
Setelah PD II berakhir, ia sempat berganti-ganti pekerjaan sebelum akhirnya melanjutkan studi dan meraih gelar Ph. D. bidang ekonomi di New School for Social Research. Kemudian ia mengajar ilmu ekonomi, terutama sejarah pemikiran-pemikiran ekonomi selama hampir 20 tahun. Pada 1972, ia didaulat sebagai vice president sebuah lembaga ekonomi bernama American Economic Association.
Mengenai bukunya yang terkenal, “The Worldly Philosophers” yang dirilis pada 1953, buku tersebut merupakan salah satu buku best-seller ketika penjualannya mencapai 4 juta kopi. Dalam edisinya yang ketujuh, buku ini berjudul “The End of Worldly Philosophy?” yang berisi tentang kritiknya terhadap perkembangan ekonomi masa itu. Ia berharap lahirnya dunia baru dalam perekonomian akan segera datang.
Heilbroner, selain dikenal karena tulisan-tulisannya, ternyata merupakan sosok pengajar yang baik. Oleh murid-muridnya, ia digambarkan sebagai guru yang perhatian dan dinamis dalam mengajar mereka. Ia mengajar generasi muda di almamaternya terdahulu, di New School, dan kerap kali memberikan kritik-kritik dan saran demi pemahaman muridnya akan ilmu ekonomi.
Riset dan analisis: Muhammad Nizar ZUlmi