Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Sheikh Sharif Sheikh Ahmed

Profil Sheikh Sharif Sheikh Ahmed, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Sheikh Ahmed  lahir di Shabeellaha Dhexe provinsi selatan Somalia. Sejak kecil, Sheikh Ahmed telah menjadi penghapal Al Quran (hafizd). Didukung dengan basic ilmu yang dikuasainya di bidang agama, Sheikh Ahmed berkesempatan besar untuk menggantikan ayahnya sebagai pemimpin kelompok Islam Sufi Idriseeyah di Somalia.

Pada tahun 2000 setelah menyelesaikan studinya, Sheikh Ahmed kembali ke negaranya. Sewaktu ini, Somalia berada di bawah kendali panglima perang. Kondisi Somalia kacau, orang-orang takut untuk keluar rumah dan perang ada dimana-mana. Melihat hal ini, Sheikh Ahmed memiliki ambisi untuk menyelamatkan Somalia dari mimpi buruk. Dia kemudian bergabung dengan Islamic Courts Union (ICU) di Shabelle. Dia juga mendirikan sebuah lembaga budaya,  Alshuruuq Agency dan Federasi Remaja di Mogadishu yang berusaha untuk menciptakan interaksi sosial antar warga Somalia di ibukota. Dalam misinya memulihkan hukum dan ketertiban negaranya, Sheikh Ahmed mengalami kegagalan. Panglima perang Somalia saat itu, Mohamed Omar Habeeb Dhere sama sekali tidak menyukai apa yang dilakukan oleh Sheikh Ahmed hingga akhirnya, Sheikh Ahmed diusir dari Shabelle oleh Mohamed Habeb atas perintah Mohamed Omar.  Sheikh Ahmed kemudian kembali ke Mogadishu pada 2002, dan mulai mengajar geografi di sekolah Jubba sejak tahun 2004. 

Pada tanggal 9 September 2006, di bawah naungan Salad Abdiqasim Hassan, mantan Presiden Pemerintah Nasional Transisi Somalia, Sheikh Ahmed dan beberapa rekannya menghadiri sebuah upacara AU di Sirte, Libya sebagai delegasi ICU.

Acara ini menandai ulang tahun ketujuh dari puncak pertemuan para pemimpin negara di Afrika. Dalam sebuah wawancara dengan Reuters dan BBC, Sheikh Ahmed menyarankan untuk mencari bantuan ke Libya dan negara-negara Afrika lainnya untuk membantu pemulihan hubungan antara Uni Pengadilan Islam dan Pemerintah Federal Transisi Somalia (TFG). Sheikh Ahmed juga mengatakan bahwa Ethiopia telah memusuhi Somalia lebih dari 100 tahun yang lalu, dia juga menegaskan kembali tuduhan lama bahwa Ethiopia melakukan intervensi untuk perdamaian di Somalia. Namun, Ethiopia membantah pasukannya bertempur di Somalia.

Sheikh Ahmed berkesempatan memimpin Negara tersebut setelah panglima perang Somalia didepak. Di bawah pemerintahannya yang hanya enam bulan, Somalia mengalami perubahan politik dan ekonomi yang sangat cepat. Hambatan perdamaian dihapus dalam waktu singkat, dengan bantuan untuk rakyat ditingkatkan, bandara internasional Mogadishu dan pelabuhan dibuka kembali setelah enam belas tahun ditutup. Pada Desember 2006, pemerintahan Sheikh Ahmed digulingkan oleh pasukan Ethiopia yang mengaku membantu pemerintah Federal Transisi Somalia dalam Pertempuran Jilib. Sheikh Ahmed kemudian melarikan diri ke perbatasan antara Kenya dan Somalia, disana dia ditahan dengan tiga warga Somalia lainnya oleh polisi Kenya.

Di Kenya, Sheikh Ahmed bertemu dengan Duta Besar AS untuk Kenya untuk melakukan pembicaraan mengenai kerjasama dengan TFG. Sheikh Ahmed tinggal di sebuah hotel di Nairobi di bawah perlindungan pemerintah Kenya. Pada 8 Februari 2007, Sheikh Sharif Sheikh Ahmed meninggalkan Kenya dan pegi ke Yaman untuk bertemu dengan sesame anggota ICU yang lainnya. Dari pertemuan ini, Sheikh Sharif terpilih menjadi ketua partai oposisi yang baru disahkan pada 14 September 2007.

Pada bulan Juni 9 September 2008, Sheikh Ahmed dengan pemerintah Somalia menandatangani perjanjian PBB untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan memulihkan martabat negara. Setelah dua tahun di pengasingan, Sheikh Ahmed kembali ke Mogadishu pada 10 Desember 2008 sebelum pasukan Ethiopia meninggalkan Somalia. Sheikh Ahmed pulang dan mendapat sambutan yang besar dari seluruh rakyat Somalia.

Pada Sabtu, 30 Desember 2008, anggota parlemen Somalia memutuskan untuk mengangkat Sheikh Ahmed dari partai Oposisi Islam Moderat untuk menjadi presiden sesuai dengan pemungutan suara putaran kedua di Djibouti. Sheikh Ahmed kemudian dilantik pada hari berikutnya di Kempinski Hotel. Sheikh Ahmed adalah seorang pria sederhana dengan rasa kemanusiaan dan hormat yang tinggi, dia tidak pernah mendiskriminasikan orang dengan membedakan ras, agama dan etnis.

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

Profil

  • Nama Lengkap

    Sheikh Sharif Sheikh Ahmed

  • Alias

    Sheikh Ahmed

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Shabeellaha Dhexe, Somalia

  • Tanggal Lahir

    1964-07-25

  • Zodiak

    Leo

  • Warga Negara

    Somalia

  • Anak

    Ahmed, Abdullah

  • Biografi

    Sheikh Ahmed  lahir di Shabeellaha Dhexe provinsi selatan Somalia. Sejak kecil, Sheikh Ahmed telah menjadi penghapal Al Quran (hafizd). Didukung dengan basic ilmu yang dikuasainya di bidang agama, Sheikh Ahmed berkesempatan besar untuk menggantikan ayahnya sebagai pemimpin kelompok Islam Sufi Idriseeyah di Somalia.

    Pada tahun 2000 setelah menyelesaikan studinya, Sheikh Ahmed kembali ke negaranya. Sewaktu ini, Somalia berada di bawah kendali panglima perang. Kondisi Somalia kacau, orang-orang takut untuk keluar rumah dan perang ada dimana-mana. Melihat hal ini, Sheikh Ahmed memiliki ambisi untuk menyelamatkan Somalia dari mimpi buruk. Dia kemudian bergabung dengan Islamic Courts Union (ICU) di Shabelle. Dia juga mendirikan sebuah lembaga budaya,  Alshuruuq Agency dan Federasi Remaja di Mogadishu yang berusaha untuk menciptakan interaksi sosial antar warga Somalia di ibukota. Dalam misinya memulihkan hukum dan ketertiban negaranya, Sheikh Ahmed mengalami kegagalan. Panglima perang Somalia saat itu, Mohamed Omar Habeeb Dhere sama sekali tidak menyukai apa yang dilakukan oleh Sheikh Ahmed hingga akhirnya, Sheikh Ahmed diusir dari Shabelle oleh Mohamed Habeb atas perintah Mohamed Omar.  Sheikh Ahmed kemudian kembali ke Mogadishu pada 2002, dan mulai mengajar geografi di sekolah Jubba sejak tahun 2004. 

    Pada tanggal 9 September 2006, di bawah naungan Salad Abdiqasim Hassan, mantan Presiden Pemerintah Nasional Transisi Somalia, Sheikh Ahmed dan beberapa rekannya menghadiri sebuah upacara AU di Sirte, Libya sebagai delegasi ICU.

    Acara ini menandai ulang tahun ketujuh dari puncak pertemuan para pemimpin negara di Afrika. Dalam sebuah wawancara dengan Reuters dan BBC, Sheikh Ahmed menyarankan untuk mencari bantuan ke Libya dan negara-negara Afrika lainnya untuk membantu pemulihan hubungan antara Uni Pengadilan Islam dan Pemerintah Federal Transisi Somalia (TFG). Sheikh Ahmed juga mengatakan bahwa Ethiopia telah memusuhi Somalia lebih dari 100 tahun yang lalu, dia juga menegaskan kembali tuduhan lama bahwa Ethiopia melakukan intervensi untuk perdamaian di Somalia. Namun, Ethiopia membantah pasukannya bertempur di Somalia.

    Sheikh Ahmed berkesempatan memimpin Negara tersebut setelah panglima perang Somalia didepak. Di bawah pemerintahannya yang hanya enam bulan, Somalia mengalami perubahan politik dan ekonomi yang sangat cepat. Hambatan perdamaian dihapus dalam waktu singkat, dengan bantuan untuk rakyat ditingkatkan, bandara internasional Mogadishu dan pelabuhan dibuka kembali setelah enam belas tahun ditutup. Pada Desember 2006, pemerintahan Sheikh Ahmed digulingkan oleh pasukan Ethiopia yang mengaku membantu pemerintah Federal Transisi Somalia dalam Pertempuran Jilib. Sheikh Ahmed kemudian melarikan diri ke perbatasan antara Kenya dan Somalia, disana dia ditahan dengan tiga warga Somalia lainnya oleh polisi Kenya.

    Di Kenya, Sheikh Ahmed bertemu dengan Duta Besar AS untuk Kenya untuk melakukan pembicaraan mengenai kerjasama dengan TFG. Sheikh Ahmed tinggal di sebuah hotel di Nairobi di bawah perlindungan pemerintah Kenya. Pada 8 Februari 2007, Sheikh Sharif Sheikh Ahmed meninggalkan Kenya dan pegi ke Yaman untuk bertemu dengan sesame anggota ICU yang lainnya. Dari pertemuan ini, Sheikh Sharif terpilih menjadi ketua partai oposisi yang baru disahkan pada 14 September 2007.

    Pada bulan Juni 9 September 2008, Sheikh Ahmed dengan pemerintah Somalia menandatangani perjanjian PBB untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan memulihkan martabat negara. Setelah dua tahun di pengasingan, Sheikh Ahmed kembali ke Mogadishu pada 10 Desember 2008 sebelum pasukan Ethiopia meninggalkan Somalia. Sheikh Ahmed pulang dan mendapat sambutan yang besar dari seluruh rakyat Somalia.

    Pada Sabtu, 30 Desember 2008, anggota parlemen Somalia memutuskan untuk mengangkat Sheikh Ahmed dari partai Oposisi Islam Moderat untuk menjadi presiden sesuai dengan pemungutan suara putaran kedua di Djibouti. Sheikh Ahmed kemudian dilantik pada hari berikutnya di Kempinski Hotel. Sheikh Ahmed adalah seorang pria sederhana dengan rasa kemanusiaan dan hormat yang tinggi, dia tidak pernah mendiskriminasikan orang dengan membedakan ras, agama dan etnis.

    Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

  • Pendidikan

    • Institut Syekh Sufi
    • Kordufan University, Sudan (1992) jurusan bahasa Arab dan ilmu Geografi 
    • Al-Jaamac Al-Maftuusa University, Libya (1994) jurusan Hukum dan Syariah Islam

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya