Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Shimon Peres

Profil Shimon Peres | Merdeka.com

Shimon Peres lahir di Wiendiawa, Polandia (sekarang Vishneva, Belarusdia). Ddia lahir dengan nama asli Szymon Persky. Pada tahun 1934 sewaktu Shimon masih kecil, dia pindah ke Tel Aviv (Israel) bersama keluarganya. Shimon kemudian belajar di Sekolah Geula di Tel Aviv dan sekolah pertandian di Ben Shemen. Peres menghabiskan beberapa tahun di Kibbutz Geva dan Kibbutz Alumot. Disana dia bersama beberapa orang yang lain mendirikan Gerakan Pemuda Buruh-Zionis dan pada 1943 Shimon terpilih menjadi sekretaris gerakan itu. Pada tahun 1944, Shimon kembali ke Kibbutz Alumot, disana dia bekerja sebagai petani dan gembala.

Pada 1947, Shimon dipanggil untuk mengikuti wajib militer di Haganah (pendahulu Pasukan Pertahanan Israel) dan ditunjuk oleh David ben Gurion untuk bertanggung jawab atas urusan personalia dan pengadaan senjata. Setahun kemudian, Shimon Peres ditugaskan untuk menjadi kepala Angkatan Laut Israel hingga masa akhir perang. Pada 1952, dia diangkat sebagai Deputi Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan dan pada tahun 1953 pangkat Shimon dinaikkan menjadi Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan.

Dia terlibat dalam pembelian senjata untuk negara Israel. Usaha Shimon berjalan baik karena akhirnya Israel berhasil memperoleh pesawat tempur jet Dassault Mirage III dan sebuah reaktor nuklir dari Perancis. Pada tahun 1959, Shimon terpilih untuk menjadi anggota parlemen Israel, Knesset.. Dari 1959 sampai dengan tahun 1965, Shimon menjabat sebagai Deputi Menteri Pertahanan. Pada tahun 1965, bersama dengan David Ben-Gurion, dia meninggalkan Partai Buruh Mapai dan menjadi Sekretaris Jenderal Partai Rafi. Pada tahun 1967, Shimon menyatukan Partai Buruh Mapai dengan Partai Rafi dan melahirkan Partai Buruh seutuhnya.

Pada tahun 1969, Shimon Peres ditunjuk untuk menjadi Menteri Penyerapan Imigran, dia bertanggung jawab untuk melakukan pengembangan wilayah-wilayah pendudukan. Dari tahun 1970 sampai dengan tahun 1974, Shimon sebagai Menteri Transportasi dan Komunikasi. Pada tahun 1974, dia ditunjuk oleh pemerintahan Golda Meir untuk menjadi Menteri Penerangan. Selanjutnya, Peres diangkat sebagai Menteri Pertahanan menggantikan Moshe Dayan. Posisi ini dipegangnya sampai tahun 1977.

Shimon sempat menjabat sebagai Penjabat Perdana Menteri menyusul pengunduran diri Perdana Menteri Rabin pada  tahun 1977. Setelah kekalahan Partai Buruh dalam pemilihan umum tahun 1977, Shimon akhirnya terpilih menjadi ketua partai hingga tahun 1992. Selama periode ini dia juga menjabat sebagai Wakil Presiden Sosialis Internasional. Setelah Partai Buruh keluar sebagai pemeneang pada pemilihan umum 1992, Shimon Peres sekali lagi ditunjuk untuk Menteri Luar Negeri. Bersama Yasser Arafat dan Yasin, Simon memprakarsai penandatanganan Deklarasi Prinsip-Prinsip dengan Palestina pada September 1993 yang membuatnya mendapatkan Nobel Perdamaian pada 1994. Negosiasi ini membuat pasukan Israel ditaruk mundur dari Gaza dan beberapa daerah di Yudea dan Samardia serta membentuk otonomi Palestina yang terbatas seperti yang ditentukan dalam Perjanjian Sementara. Pada bulan Oktober 1994, Perjanjian Damai dengan Jordania juga ditandatangani.

Setelah pembunuhan Perdana Menteri Yitzhak Rabin akhir pada tanggal 5 November 1995, Shimon Peres ditunjuk oleh parlemen untuk menjadi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan. Dia terus melayani dengan jabatannya selama tujuh bulan, sampai Pemilu bulan Mei 1996. Selama periode ini, Peres terus berusaha untuk menjaga perdamaian, meskipun gelombang serangan teroris oleh pembom bunuh diri Palestina banyak dilakukan terhadap warga sipil Israel.

Pada tahun 1996, dia mendirikan Peres Centre for Peace, sebuah lembaga yang bertujuan untuk membantu pembangunan infrastruktur untuk perdamaian di Timur Tengah. Dari tahun 1996 sampai tahun 1999, Shimon menjabat sebagai anggota Knesset Luar Negeri dan Komite Pertahanan. Pada tahun 1999, dia kembali diangkat menjadi Presiden Kehormatan Sosialis Internasional. Pada bulan Maret 2001, Shimon diangkat sebagai Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri pada masa pemerintahan Persatuan Nasional yang dipimpin oleh Ariel Sharon, dia melayani sampai Oktober 2002 sampai akhirnya dia mengundurkan diri bersama-sama dengan menteri yang lainnya.

Pada bulan November 2005, Shimon dikalahkan oleh Amir Peretz dalam pemilihan kepemimpinan Partai Buruh. Peres memutuskan untuk berhenti partai setelah lebih dari 60 tahun untuk membantu Perdana Menteri Ariel Sharon mengejar perdamaian dengan Palestina. Sebelum pemilu untuk Knesset ke-17, Peres bergabung dengan Kadima yang baru didirikan. Pada bulan Mei 2006 Shimon Peres diangkat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Pembangunan Negev dan Galillee. Pada tanggal 13 Juni 2007, parlemen Knesset memilih Shimon Peres untuk kembali melayani Israel sebagai Presiden Kesembilan Israel.

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

Profil

  • Nama Lengkap

    Shimon Peres

  • Alias

    Szymon Persky

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Wiendiawa, Polandia

  • Tanggal Lahir

    1923-08-02

  • Zodiak

    Leo

  • Warga Negara

    Polandia

  • Istri

    Sonya

  • Anak

    Tziki Peres, Yoni Peres, Chemi Peres

  • Biografi

    Shimon Peres lahir di Wiendiawa, Polandia (sekarang Vishneva, Belarusdia). Ddia lahir dengan nama asli Szymon Persky. Pada tahun 1934 sewaktu Shimon masih kecil, dia pindah ke Tel Aviv (Israel) bersama keluarganya. Shimon kemudian belajar di Sekolah Geula di Tel Aviv dan sekolah pertandian di Ben Shemen. Peres menghabiskan beberapa tahun di Kibbutz Geva dan Kibbutz Alumot. Disana dia bersama beberapa orang yang lain mendirikan Gerakan Pemuda Buruh-Zionis dan pada 1943 Shimon terpilih menjadi sekretaris gerakan itu. Pada tahun 1944, Shimon kembali ke Kibbutz Alumot, disana dia bekerja sebagai petani dan gembala.

    Pada 1947, Shimon dipanggil untuk mengikuti wajib militer di Haganah (pendahulu Pasukan Pertahanan Israel) dan ditunjuk oleh David ben Gurion untuk bertanggung jawab atas urusan personalia dan pengadaan senjata. Setahun kemudian, Shimon Peres ditugaskan untuk menjadi kepala Angkatan Laut Israel hingga masa akhir perang. Pada 1952, dia diangkat sebagai Deputi Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan dan pada tahun 1953 pangkat Shimon dinaikkan menjadi Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan.

    Dia terlibat dalam pembelian senjata untuk negara Israel. Usaha Shimon berjalan baik karena akhirnya Israel berhasil memperoleh pesawat tempur jet Dassault Mirage III dan sebuah reaktor nuklir dari Perancis. Pada tahun 1959, Shimon terpilih untuk menjadi anggota parlemen Israel, Knesset.. Dari 1959 sampai dengan tahun 1965, Shimon menjabat sebagai Deputi Menteri Pertahanan. Pada tahun 1965, bersama dengan David Ben-Gurion, dia meninggalkan Partai Buruh Mapai dan menjadi Sekretaris Jenderal Partai Rafi. Pada tahun 1967, Shimon menyatukan Partai Buruh Mapai dengan Partai Rafi dan melahirkan Partai Buruh seutuhnya.

    Pada tahun 1969, Shimon Peres ditunjuk untuk menjadi Menteri Penyerapan Imigran, dia bertanggung jawab untuk melakukan pengembangan wilayah-wilayah pendudukan. Dari tahun 1970 sampai dengan tahun 1974, Shimon sebagai Menteri Transportasi dan Komunikasi. Pada tahun 1974, dia ditunjuk oleh pemerintahan Golda Meir untuk menjadi Menteri Penerangan. Selanjutnya, Peres diangkat sebagai Menteri Pertahanan menggantikan Moshe Dayan. Posisi ini dipegangnya sampai tahun 1977.

    Shimon sempat menjabat sebagai Penjabat Perdana Menteri menyusul pengunduran diri Perdana Menteri Rabin pada  tahun 1977. Setelah kekalahan Partai Buruh dalam pemilihan umum tahun 1977, Shimon akhirnya terpilih menjadi ketua partai hingga tahun 1992. Selama periode ini dia juga menjabat sebagai Wakil Presiden Sosialis Internasional. Setelah Partai Buruh keluar sebagai pemeneang pada pemilihan umum 1992, Shimon Peres sekali lagi ditunjuk untuk Menteri Luar Negeri. Bersama Yasser Arafat dan Yasin, Simon memprakarsai penandatanganan Deklarasi Prinsip-Prinsip dengan Palestina pada September 1993 yang membuatnya mendapatkan Nobel Perdamaian pada 1994. Negosiasi ini membuat pasukan Israel ditaruk mundur dari Gaza dan beberapa daerah di Yudea dan Samardia serta membentuk otonomi Palestina yang terbatas seperti yang ditentukan dalam Perjanjian Sementara. Pada bulan Oktober 1994, Perjanjian Damai dengan Jordania juga ditandatangani.

    Setelah pembunuhan Perdana Menteri Yitzhak Rabin akhir pada tanggal 5 November 1995, Shimon Peres ditunjuk oleh parlemen untuk menjadi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan. Dia terus melayani dengan jabatannya selama tujuh bulan, sampai Pemilu bulan Mei 1996. Selama periode ini, Peres terus berusaha untuk menjaga perdamaian, meskipun gelombang serangan teroris oleh pembom bunuh diri Palestina banyak dilakukan terhadap warga sipil Israel.

    Pada tahun 1996, dia mendirikan Peres Centre for Peace, sebuah lembaga yang bertujuan untuk membantu pembangunan infrastruktur untuk perdamaian di Timur Tengah. Dari tahun 1996 sampai tahun 1999, Shimon menjabat sebagai anggota Knesset Luar Negeri dan Komite Pertahanan. Pada tahun 1999, dia kembali diangkat menjadi Presiden Kehormatan Sosialis Internasional. Pada bulan Maret 2001, Shimon diangkat sebagai Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri pada masa pemerintahan Persatuan Nasional yang dipimpin oleh Ariel Sharon, dia melayani sampai Oktober 2002 sampai akhirnya dia mengundurkan diri bersama-sama dengan menteri yang lainnya.

    Pada bulan November 2005, Shimon dikalahkan oleh Amir Peretz dalam pemilihan kepemimpinan Partai Buruh. Peres memutuskan untuk berhenti partai setelah lebih dari 60 tahun untuk membantu Perdana Menteri Ariel Sharon mengejar perdamaian dengan Palestina. Sebelum pemilu untuk Knesset ke-17, Peres bergabung dengan Kadima yang baru didirikan. Pada bulan Mei 2006 Shimon Peres diangkat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Pembangunan Negev dan Galillee. Pada tanggal 13 Juni 2007, parlemen Knesset memilih Shimon Peres untuk kembali melayani Israel sebagai Presiden Kesembilan Israel.

    Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

    • The Next Step (1965)
    • David's Sling (1970)
    • And Now Tomorrow (1978)
    • From These Men: seven founders of the State of Israel (1979)
    • Entebbe Ddiary (1991)
    • Yoman Entebeh (1991)
    • The New Middle East (1993)
    • Battling for Peace: a memoir  (1995)
    • For the Future of Israel  (1998)
    • The Imaginary Voyage : With Theodor Herzl in Israel (1999)
     

Geser ke atas Berita Selanjutnya