Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Silvio Berlusconi

Profil Silvio Berlusconi, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Silvio Berlusconi dilahirkan dalam sebuah keluarga menengah atas di Milan, Italia pada 29 September 1936. Ayahnya, Luigi Berlusconi bekerja di sebuah bank kecil bernama Banca Rasini. Pada tahun 1960, Luigi diangkat menjadi manajer umum bank itu sebelum akhirnya pensiun. Silvio sangat bangga bahwa ayahnya memulai kariernya di Banca Rasini sebagai seorang pegawai dan pensiun sebagai manajer umumnya. Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya di sebuah perguruan tinggi di Salesian, Silvio kemudian belajar hukum di Università Statale di Milano.

Di universitas tersebut, dia lulus dengan predikat cumlaude pada tahun 1961. Ketika belajar ilmu hukum di Universitas Milan,Silvio membayar uang kuliahnya dengan menjual vacuum cleaner, foto event-event sosial, dan uang hsil pertunjukan bersama bandnya. Silvio menyelesaikan studinya pada usia 25 tahun. Disini darah bisnis Silvio mulai nampak, dia mulai membangun bisnisnya pada tahun 1960. Sebelum mendirikan bisnisnya sendiri, Silvio sempat ditawari untuk bekerja di bank milik ayahnya, tapi dia menolaknya dan justru mengharapkan bank tersebut meminjamkan dana untuk membiayai perusahaan konstruksi yang baru saja dia bangun, Edilnord.  Tahun 1969, Berlusconi membangun seluruh bagian utara kota Milano dengan memberikan nama Milano 2 yang pada akhirnya dihuni oleh sepuluh ribu orang.

Selanjutnya Silvio memperluas kerajaan bisnisnya dengan mendirikan Telemilano, yaitu sebuah stasiun televisi kabel yang melayani Milano 2. Di tahun 1978 Berlusconi membangun kelompok medianya yang pertama, Fininvest, yang dalam hanya dalam kurun waktu lima tahun menghasilkan pemasukan sebesar 260 juta euro. Ke depannya, Fininvest direncanakan akan diperluas menjadi sebuah jaringan stasiun TV lokal yang mencakup seluruh Italia, yang semuanya akan menyiarkan materi yang sama sehingga diharapkan dapat menciptakan sebuah stasiun nasional. Namun, hal ini melanggar hukum, karena hukum Italia tidak memberikan ijin dalam hal monopoli siaran televisi kepada televisi publik. 

Pada 26 Januari 1994, Silvio Berlusconi secara terbuka mengumumkan keputusannya untuk terjun ke dalam politik dengan platform yang dipusatkan pada upaya untuk mengalahkan komunisme. Hingga saat ini, salah satu masalah yang paling banyak diperdebatkan mengenai Silvio adalah alasan-alasan sebenarnya mengapa Silvio Berlusconi terjun ke dalam politik. Sebagian kritikus berpendapat bahwa Berlusconi melakukannya demi kepentingannya sendiri, untuk menyelamatkan perusahaan-perusahaannya yang hampir bankrut dan dirinya sendiri dari tuntutan hukum.

Sebaliknya, para pendukung Berlusconi menyambutnya sebagai orang baru yang akan mengubah birokrasi pemerintahan menjadi lebih efisien dan memperbarui negara dari tingkat yang paling atas hingga yang paling bawah. Mereka berpendapat bahwa ia begitu kaya sehingga ia tidak berminat untuk menggunakan politik untuk menjadi semakin kaya. Selanjutnya Silvio mendirikan Forza Italia hanya dua bulan sebelum pemilu 1994. Untuk meraih kemenangan, Silvio melakukan kampanye besar-besaran lewat iklan di ketiga jaringan TV miliknya. Akhirnya dia bersama partainya, Forza Italia menjadi partai yang menduduki peringkat pertama dengan 21% suara. Dia diangkat menjadi Perdana Menteri pada 1994, namun masa jabatannya singkat karena adanya berbagai kontradiksi di dalam koalisinya, Pada 2001 Berlusconi kembali bertarung sebagai pemimpin koalisi kanan-tengah Casa delle Libertà (Wisma Kemerdekaan) yang meliputi Alleanza Nazionale, UDC (Demokrat Kristen), Lega Nord (Liga Utara) dan partai-partai lainnya.

Keberhasilannya menjadikannya sekali lagi Perdana Menteri, dengan koalisinya memenangkan 45,4% suara untuk Dewan Perwakilan (Majelis Rendah Italia), dan 42,5% untuk Senat (Majelis Tinggi Italia). Dalam pemilu lokal terakhir (3 April dan 4 April 2005), kelompok oposisi Uni (sebelumnya dikenal dengan nama Pohon Zaitun) dengan mudah memenangkan 12 dari 14 wilayah yang menyelenggarakan pemilu sementara Koalisi Silvio hanya bertahan di dua wilayah, (Lombardy dan Veneto). Akhirnya Silvio menyerahkan kepada Presiden yang baru atas pembubaran pemerintahannya pada 20 April 2005, setelah sebelumnya ia ragu-ragu.

Dalam pemilu tahun 2006, Silvio Berlusconi kalah tipis oleh Romano Prodi. Di Senat Silvio hanya mampu medapatkan 156 kursi. Setelah kejatuhan parlemennya di tahun 2006, partai Forza Italia yang dipimpinnya sejak tahun 1994 dinyatakan bubar. Silvio segera membentuk partai baru yang terdiri dari mantan anggota Partai Forza Italia yang masih loyal kepadanya. Partai itu diberi nama Partai Kebebasan Rakyat. Silvio Berlusconi kembali dilantik sebagai perdana menteri tahun 2008 setelah memenangkan pemilu yang digelar karena pemerintahan Romano Prodi dijatuhi mosi tidak percaya.

Di masa jabatan ketiganya ini, Silvio dihadapkan atas tuduhan hukum dan skandal seks. Dia dituduh melakukan hubungan seks dengan PSK di bawah umur. Pada tahun 2011, Silvio Berlusconi semakin dikecam oleh rakyat Italia karena diketahui telah melakukan pesta seks di villa mewahnya meskipun ia menentang semua tuduhan. Ketika krisis ekonomi melanda Italia, posisi Silvio sebagai seorang pemimpin semakin diragukan. Silvio dianggap tidak mampu oleh rakyat dan akhirnya dituntut untuk mundur.

Pada bulan November, setelah sejumlah desakan dari partai dan parlemen, Silvio Berlusconi memutuskan untuk mengundurkan diri dan digantikan oleh mantan Komisioner Eropa, Mario Monti. Kejatuhannya dirayakan oleh jutaan orang Italia dengan sangat senang karena akhirnya dapat merasakan pemerintahan baru setelah 17 tahun merasakan dominasi politik oleh Silvio Berlusconi yang menenggelamkan Italia. PM Monti yang baru terpilih diharapkan mampu menyelesaikan masalah ekonomi Italia yang sedang dalam keadaan bangkrut.

 

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

Profil

  • Nama Lengkap

    Silvio Berlusconi

  • Alias

    No Alias

  • Agama

    Katolik

  • Tempat Lahir

    Milan, Italia

  • Tanggal Lahir

    1936-09-29

  • Zodiak

    Balance

  • Warga Negara

    Italia

  • Ayah

    Luigi Berlusconi

  • Anak

    Barbara Berlusconi

  • Biografi

    Silvio Berlusconi dilahirkan dalam sebuah keluarga menengah atas di Milan, Italia pada 29 September 1936. Ayahnya, Luigi Berlusconi bekerja di sebuah bank kecil bernama Banca Rasini. Pada tahun 1960, Luigi diangkat menjadi manajer umum bank itu sebelum akhirnya pensiun. Silvio sangat bangga bahwa ayahnya memulai kariernya di Banca Rasini sebagai seorang pegawai dan pensiun sebagai manajer umumnya. Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya di sebuah perguruan tinggi di Salesian, Silvio kemudian belajar hukum di Università Statale di Milano.

    Di universitas tersebut, dia lulus dengan predikat cumlaude pada tahun 1961. Ketika belajar ilmu hukum di Universitas Milan,Silvio membayar uang kuliahnya dengan menjual vacuum cleaner, foto event-event sosial, dan uang hsil pertunjukan bersama bandnya. Silvio menyelesaikan studinya pada usia 25 tahun. Disini darah bisnis Silvio mulai nampak, dia mulai membangun bisnisnya pada tahun 1960. Sebelum mendirikan bisnisnya sendiri, Silvio sempat ditawari untuk bekerja di bank milik ayahnya, tapi dia menolaknya dan justru mengharapkan bank tersebut meminjamkan dana untuk membiayai perusahaan konstruksi yang baru saja dia bangun, Edilnord.  Tahun 1969, Berlusconi membangun seluruh bagian utara kota Milano dengan memberikan nama Milano 2 yang pada akhirnya dihuni oleh sepuluh ribu orang.

    Selanjutnya Silvio memperluas kerajaan bisnisnya dengan mendirikan Telemilano, yaitu sebuah stasiun televisi kabel yang melayani Milano 2. Di tahun 1978 Berlusconi membangun kelompok medianya yang pertama, Fininvest, yang dalam hanya dalam kurun waktu lima tahun menghasilkan pemasukan sebesar 260 juta euro. Ke depannya, Fininvest direncanakan akan diperluas menjadi sebuah jaringan stasiun TV lokal yang mencakup seluruh Italia, yang semuanya akan menyiarkan materi yang sama sehingga diharapkan dapat menciptakan sebuah stasiun nasional. Namun, hal ini melanggar hukum, karena hukum Italia tidak memberikan ijin dalam hal monopoli siaran televisi kepada televisi publik. 

    Pada 26 Januari 1994, Silvio Berlusconi secara terbuka mengumumkan keputusannya untuk terjun ke dalam politik dengan platform yang dipusatkan pada upaya untuk mengalahkan komunisme. Hingga saat ini, salah satu masalah yang paling banyak diperdebatkan mengenai Silvio adalah alasan-alasan sebenarnya mengapa Silvio Berlusconi terjun ke dalam politik. Sebagian kritikus berpendapat bahwa Berlusconi melakukannya demi kepentingannya sendiri, untuk menyelamatkan perusahaan-perusahaannya yang hampir bankrut dan dirinya sendiri dari tuntutan hukum.

    Sebaliknya, para pendukung Berlusconi menyambutnya sebagai orang baru yang akan mengubah birokrasi pemerintahan menjadi lebih efisien dan memperbarui negara dari tingkat yang paling atas hingga yang paling bawah. Mereka berpendapat bahwa ia begitu kaya sehingga ia tidak berminat untuk menggunakan politik untuk menjadi semakin kaya. Selanjutnya Silvio mendirikan Forza Italia hanya dua bulan sebelum pemilu 1994. Untuk meraih kemenangan, Silvio melakukan kampanye besar-besaran lewat iklan di ketiga jaringan TV miliknya. Akhirnya dia bersama partainya, Forza Italia menjadi partai yang menduduki peringkat pertama dengan 21% suara. Dia diangkat menjadi Perdana Menteri pada 1994, namun masa jabatannya singkat karena adanya berbagai kontradiksi di dalam koalisinya, Pada 2001 Berlusconi kembali bertarung sebagai pemimpin koalisi kanan-tengah Casa delle Libertà (Wisma Kemerdekaan) yang meliputi Alleanza Nazionale, UDC (Demokrat Kristen), Lega Nord (Liga Utara) dan partai-partai lainnya.

    Keberhasilannya menjadikannya sekali lagi Perdana Menteri, dengan koalisinya memenangkan 45,4% suara untuk Dewan Perwakilan (Majelis Rendah Italia), dan 42,5% untuk Senat (Majelis Tinggi Italia). Dalam pemilu lokal terakhir (3 April dan 4 April 2005), kelompok oposisi Uni (sebelumnya dikenal dengan nama Pohon Zaitun) dengan mudah memenangkan 12 dari 14 wilayah yang menyelenggarakan pemilu sementara Koalisi Silvio hanya bertahan di dua wilayah, (Lombardy dan Veneto). Akhirnya Silvio menyerahkan kepada Presiden yang baru atas pembubaran pemerintahannya pada 20 April 2005, setelah sebelumnya ia ragu-ragu.

    Dalam pemilu tahun 2006, Silvio Berlusconi kalah tipis oleh Romano Prodi. Di Senat Silvio hanya mampu medapatkan 156 kursi. Setelah kejatuhan parlemennya di tahun 2006, partai Forza Italia yang dipimpinnya sejak tahun 1994 dinyatakan bubar. Silvio segera membentuk partai baru yang terdiri dari mantan anggota Partai Forza Italia yang masih loyal kepadanya. Partai itu diberi nama Partai Kebebasan Rakyat. Silvio Berlusconi kembali dilantik sebagai perdana menteri tahun 2008 setelah memenangkan pemilu yang digelar karena pemerintahan Romano Prodi dijatuhi mosi tidak percaya.

    Di masa jabatan ketiganya ini, Silvio dihadapkan atas tuduhan hukum dan skandal seks. Dia dituduh melakukan hubungan seks dengan PSK di bawah umur. Pada tahun 2011, Silvio Berlusconi semakin dikecam oleh rakyat Italia karena diketahui telah melakukan pesta seks di villa mewahnya meskipun ia menentang semua tuduhan. Ketika krisis ekonomi melanda Italia, posisi Silvio sebagai seorang pemimpin semakin diragukan. Silvio dianggap tidak mampu oleh rakyat dan akhirnya dituntut untuk mundur.

    Pada bulan November, setelah sejumlah desakan dari partai dan parlemen, Silvio Berlusconi memutuskan untuk mengundurkan diri dan digantikan oleh mantan Komisioner Eropa, Mario Monti. Kejatuhannya dirayakan oleh jutaan orang Italia dengan sangat senang karena akhirnya dapat merasakan pemerintahan baru setelah 17 tahun merasakan dominasi politik oleh Silvio Berlusconi yang menenggelamkan Italia. PM Monti yang baru terpilih diharapkan mampu menyelesaikan masalah ekonomi Italia yang sedang dalam keadaan bangkrut.

     

    Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya