Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Jamu Iboe

Profil Jamu Iboe | Merdeka.com


PT Jamu Iboe Jaya (dulunya Djamoe Industrie en Chemicalen Handel "IBOE" Tjap 2 Njonja) adalah salah satu produsen jamu tertua di Indonesia. Perusahaan yang didirikan oleh Tan Swan Nio dan Siem Tjiong Nio pada tahun 1910 ini memiliki pabrik di desa Tanjungsari, Taman, Sidoarjo. Produk dari perusahaan ini meliputi perawatan khusus wanita, kesejahteraan dan keharmonisan keluarga, perawatan sesudah bersalin, jamu ibu dan anak, jamu keluhan wanita, dan kosmetik. Selain itu ada juga produk khusus pria yaitu jamu kesehatan pria. Produk perusahaan juga dilengkapi dengan jamu untuk anak-anak dan jamu untuk berbagai keluhan tertentu. Jamu ini tersedia dalam berbagai bentuk dari serbuk hingga jenang. Bahan bakunya diekstrak dari alam dan tidak menggunakan bahan kimia sebagai zat tambahan.
Pada mulanya, Tan Swan Nio dan Siem Tjiong Nio memulai usahanya dengan mendirikan Djamoe Industrie en Chemicalen Handel "IBOE" Tjap 2 Njonja di Jalan Ngaglik 3-5 Surabaya. Setelah perusahaan ini berkembang dan semakin terkenal di SUrabaya, skala perusahaan diperbesar dan beberapa rekruitmen dilakukan perusahaan demi mendapatkan lebih banyak tenaga kerja.
Pada tahun 1938, pemasaran ke luar pulau mulai dilakukan yaitu pulau Bali. Pada tahun 1942, ketika Indonesia dalam genggaman Jepang, perusahaan mendapat permintaan sehingga nilai penjualan semakin tinggi. Perusahaan bahkan sempat membantu Volksraad (pemerintahan kolonial waktu itu) melakukan penelitian untuk menghasilkan jamu yang berguna bagi masyarakat.
Saat kemerdekaan telah direbut kembali oleh Indonesia, perusahaan melakukan pendekatan pasar dengan memasang iklan di Surat Kabar dan berhasil mendirikan 11 cabang (filialen) dan 1000 agen (agentschappen). Era Modernisasi terjadi pada perusahaan ini dengan pengoperasian mesin gerabah dan mesin Giling merupakan mesin pertama yang dipakai pada tahun 1950.
Pada tahun 1973, perusahaan mengalami pergantian nama dari "Djamoe Industrie en Chemicalen Handel "IBOE" Tjap 2 Njonja" menjadi PT Jamu Iboe Jaya sebagai wujud keinginan pengelola untuk berjaya dalam konstelasi industri jamu di tanah air. Investasi untuk peralatan produksi pun makin meningkat.
Pada tahun 1980, perusahaan merelokasi pabrik dan perkantorannya ke desa Tanjungsari, Taman, Sidoarjo yang mempunyai luas sebesar 2,38 ha dan masih menetap hingga kini.

Riset dan Analisa oleh Kustin Ayuwuragil D.

Profil

  • Nama Lengkap

    Jamu Iboe

  • Alias

    PT Jamu Iboe Jaya

  • Agama

  • Tempat Lahir

  • Tanggal Lahir

    0000-00-00

  • Zodiak

    -

  • Warga Negara

    Taman, Sidoarjo, Jawa Timur

  • Biografi


    PT Jamu Iboe Jaya (dulunya Djamoe Industrie en Chemicalen Handel "IBOE" Tjap 2 Njonja) adalah salah satu produsen jamu tertua di Indonesia. Perusahaan yang didirikan oleh Tan Swan Nio dan Siem Tjiong Nio pada tahun 1910 ini memiliki pabrik di desa Tanjungsari, Taman, Sidoarjo. Produk dari perusahaan ini meliputi perawatan khusus wanita, kesejahteraan dan keharmonisan keluarga, perawatan sesudah bersalin, jamu ibu dan anak, jamu keluhan wanita, dan kosmetik. Selain itu ada juga produk khusus pria yaitu jamu kesehatan pria. Produk perusahaan juga dilengkapi dengan jamu untuk anak-anak dan jamu untuk berbagai keluhan tertentu. Jamu ini tersedia dalam berbagai bentuk dari serbuk hingga jenang. Bahan bakunya diekstrak dari alam dan tidak menggunakan bahan kimia sebagai zat tambahan.
    Pada mulanya, Tan Swan Nio dan Siem Tjiong Nio memulai usahanya dengan mendirikan Djamoe Industrie en Chemicalen Handel "IBOE" Tjap 2 Njonja di Jalan Ngaglik 3-5 Surabaya. Setelah perusahaan ini berkembang dan semakin terkenal di SUrabaya, skala perusahaan diperbesar dan beberapa rekruitmen dilakukan perusahaan demi mendapatkan lebih banyak tenaga kerja.
    Pada tahun 1938, pemasaran ke luar pulau mulai dilakukan yaitu pulau Bali. Pada tahun 1942, ketika Indonesia dalam genggaman Jepang, perusahaan mendapat permintaan sehingga nilai penjualan semakin tinggi. Perusahaan bahkan sempat membantu Volksraad (pemerintahan kolonial waktu itu) melakukan penelitian untuk menghasilkan jamu yang berguna bagi masyarakat.
    Saat kemerdekaan telah direbut kembali oleh Indonesia, perusahaan melakukan pendekatan pasar dengan memasang iklan di Surat Kabar dan berhasil mendirikan 11 cabang (filialen) dan 1000 agen (agentschappen). Era Modernisasi terjadi pada perusahaan ini dengan pengoperasian mesin gerabah dan mesin Giling merupakan mesin pertama yang dipakai pada tahun 1950.
    Pada tahun 1973, perusahaan mengalami pergantian nama dari "Djamoe Industrie en Chemicalen Handel "IBOE" Tjap 2 Njonja" menjadi PT Jamu Iboe Jaya sebagai wujud keinginan pengelola untuk berjaya dalam konstelasi industri jamu di tanah air. Investasi untuk peralatan produksi pun makin meningkat.
    Pada tahun 1980, perusahaan merelokasi pabrik dan perkantorannya ke desa Tanjungsari, Taman, Sidoarjo yang mempunyai luas sebesar 2,38 ha dan masih menetap hingga kini.

    Riset dan Analisa oleh Kustin Ayuwuragil D.

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya