Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Krakatau Steel

Profil Krakatau Steel | Merdeka.com

Pada era tahun 1960an, Presiden Soekarno membentuk Proyek Besi Baja Trikora  yang menjadi landasan  dasar berdirinya industri nasional. Sepuluh tahun setelah itu, tepatnya pada tanggal 31 Agustus 1970, PT Krakatau Steel (Persero) berdiri dengan memanfaatkan bahan-bahan dari proyek sebelumnya yang berupa kawat baja, baja tulangan dan baja profil. Pada tahun 1977, Presiden Soekarno meresmikan pengoperasian pabrik tersebut sebagai pabrik baja terbesar di Indonesia.

Pada dasarnya, Krakatau Steel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia baja. Jika dilihat sejak berdirinya, perkembangan perusahaan ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari penambahan fasilitas produksi, seperti Pabrik Besi Spons, Pabrik Billet Baja dan Pabrik Batang Kawat serta fasilitas infra stuktur lainnya berupa Pusat Pembangkit Listrik dan Pusat Penjernih Air, Pelabuhan Khusus Cigading  dan  sistem telekomunikasi yang dapat dipenuhi kurang dari 10 tahun. Dengan hal ini, menempatkan PT Krakatau Steel sebagai satu-satunya perusahaan baja ter-integritas di Indonesia.

Perusahaan ini juga mengembangkan  produksinya untuk memenuhi berbagai keperluan, seperti baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan batangan kawat. Pada saat ini, PT Krakatau Steel dapat memproduksi baja kasar sebesar 2,45 juta ton per tahun untuk mendukung produksinya. Sejak berdiri, kemampuan teknisi yang dimiliki PT Krakatau Steel telah menggunakan standar internasional. Hal ini dapat dibuktikan dengan penerimaan sertifikat ASTM A252 dan AWWA C200 pada tahun 1973, serta API 5L untuk produksi pipa spiral pada tahun 1977. Pada tahun 1993, PT Krakatau Steel mendapatkan penghargaan ISO 9001 dan kemudian mendapatkan ISO 9001:2000 pada 2003. Pada tahun 1997, SGS International juga memberi penghargaan lain berupa ISO 14001 karena komitmen perusahaan terhadap kesadaran  lingkungan dan keamanan kerja.

Tak sampai di situ, pada tanggal 10 November 2010, di saat kondisi pasar yang kurang stabil, PT Krakatau Steel  sukses menjadi perusahaan terbuka yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 2011, PT Krakatau Steel berhasil memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp. 17,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp. 1,02 triliun serta memiliki aset perseroan dan anak perusahaan senilai Rp. 21,5 dengan 8.023 orang karyawan.

Riset dan analisa oleh Tryning Rahayu Setya W.

Profil

  • Nama Lengkap

    Krakatau Steel

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

  • Tanggal Lahir

    1970-08-31

  • Zodiak

    Virgo

  • Warga Negara

  • Biografi

    Pada era tahun 1960an, Presiden Soekarno membentuk Proyek Besi Baja Trikora  yang menjadi landasan  dasar berdirinya industri nasional. Sepuluh tahun setelah itu, tepatnya pada tanggal 31 Agustus 1970, PT Krakatau Steel (Persero) berdiri dengan memanfaatkan bahan-bahan dari proyek sebelumnya yang berupa kawat baja, baja tulangan dan baja profil. Pada tahun 1977, Presiden Soekarno meresmikan pengoperasian pabrik tersebut sebagai pabrik baja terbesar di Indonesia.

    Pada dasarnya, Krakatau Steel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia baja. Jika dilihat sejak berdirinya, perkembangan perusahaan ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari penambahan fasilitas produksi, seperti Pabrik Besi Spons, Pabrik Billet Baja dan Pabrik Batang Kawat serta fasilitas infra stuktur lainnya berupa Pusat Pembangkit Listrik dan Pusat Penjernih Air, Pelabuhan Khusus Cigading  dan  sistem telekomunikasi yang dapat dipenuhi kurang dari 10 tahun. Dengan hal ini, menempatkan PT Krakatau Steel sebagai satu-satunya perusahaan baja ter-integritas di Indonesia.

    Perusahaan ini juga mengembangkan  produksinya untuk memenuhi berbagai keperluan, seperti baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan batangan kawat. Pada saat ini, PT Krakatau Steel dapat memproduksi baja kasar sebesar 2,45 juta ton per tahun untuk mendukung produksinya. Sejak berdiri, kemampuan teknisi yang dimiliki PT Krakatau Steel telah menggunakan standar internasional. Hal ini dapat dibuktikan dengan penerimaan sertifikat ASTM A252 dan AWWA C200 pada tahun 1973, serta API 5L untuk produksi pipa spiral pada tahun 1977. Pada tahun 1993, PT Krakatau Steel mendapatkan penghargaan ISO 9001 dan kemudian mendapatkan ISO 9001:2000 pada 2003. Pada tahun 1997, SGS International juga memberi penghargaan lain berupa ISO 14001 karena komitmen perusahaan terhadap kesadaran  lingkungan dan keamanan kerja.

    Tak sampai di situ, pada tanggal 10 November 2010, di saat kondisi pasar yang kurang stabil, PT Krakatau Steel  sukses menjadi perusahaan terbuka yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 2011, PT Krakatau Steel berhasil memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp. 17,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp. 1,02 triliun serta memiliki aset perseroan dan anak perusahaan senilai Rp. 21,5 dengan 8.023 orang karyawan.

    Riset dan analisa oleh Tryning Rahayu Setya W.

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

    • Sertifikat ASTM A252 (1973)
    • Sertifikat AWWA C200 (1973)
    • Sertifikat API 5L (1977)
    • ISO 9001 (1993)
    • ISO 14001 (1997)
    • ISO 9001:2000 (2003)

Geser ke atas Berita Selanjutnya