Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Ahmadou Babatoura Ahidjo

Profil Ahmadou Babatoura Ahidjo | Merdeka.com

Ahmadou Babatoura Ahidjo adalah sosok besar bagi rakyat dan Negara Kamerun. Ia merupakan Presiden pertama Kamerun.

Ia menjabat sebagai presiden Kamerun selama dua puluh dua tahun, yaitu dari tahun 1960 sampai 1982. Ahmadou Babatoura Ahidjo lahir di Garoua, 24 Agustus 1924. Ahidjo dibesarkan di keluarga muslim. Ayahnya merupakan Kepala Desa Fulani dan ibunya adalah warga desa biasa. Mereka tinggal di desa Garoua yang berada di daerah pinggiran sungai Benue di bagian utara Kamerun. 

Ahidjo kecil menempuh pendidikan sekolah  dasar pada tahun 1932 di Quranic School yang merupakan Sekolah Dasar Islam. Di Quranic Shcool ini Ahidjo sempat gagal dalam ujian kelulusan pada tahun 1938, namun ia kembali mengulang pendidikan dasarnya dan berhasil lulus setahun kemudian. Setelah itu, Ahidjo menghabiskan waktu tiga tahun untuk menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertamanya di Secondary School of Ecole Priamaire Superieure di Yaounde. Ahidjo mengambil jurusan Kepegawaian di sekolah ini.

Sesuai dengan bidang yang dipelajarinya di Sekolah Menengah Pertama, Ahidjo bekerja sebagai pegawai layanan sipil di kantor pelayanan pos setelah dia lulus pada tahun 1942. Dia menduduki posisi sebagai operator radio di kantor tersebut. Sebagai bagian pekerjaannya, Ahidjo ditugaskan di beberapa kota besar di Kamerun seperti Douala, Ngaoundere, Bertoua, dan Mokolo. Pengalamannya inilah yang membuat Ahidjo menjadi sosok yang mempunyai rasa nasionalisme tinggi dan bijak dalam menyelesaikan masalah di dalam negaranya yang terdiri dari banyak etnis.

Karir politik Ahidjo sendiri dimulai pada than 1957. Di tahun ini Ahidjo menjabat sebagai Presiden Majelis Legislatif Kamerun. Tetapi ia hanya menjabat selama kurang lebih 4 bulan yaitu dari tanggal 28 Januari sampai 10 Mei 1957. Masih di tahun yang sama, Ahidjo kemudian diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri pada saat pemerintahan André-Marie Mbida. Karir politiknya mencapai masa gemilang ketika di tahun 1960 ketika Kamerun memperoleh kemerdekaan.  Ahidjo sebagai pemimpin Kamerun Union dipilih sebagai Presiden Kamerun yang pertama. Ahidjo dipilih kembali menjadi presiden pada tahun 1965, 1970, 1975, dan 1980. Di masa kepemimpinannya, Negara Kamerun menjadi salah satu negara yang paling stabil di Afrika.

Sebagai Presiden Kamerun, Ahidjo juga tidak lepas dari masalah pemerintahan negaranya. Setelah menjabat sebagai Presiden Kamerun selama tiga periode, Ahidjo mulai mendominasi kekuasaan di negaranya dengan cara membuat peraturan bahwa partai politik lain dinyatakan illegal. Hal ini menyebabkan pemberontakan oleh kelompok Union of the Peoples of Cameroon pada periode 1960-an. Bahkan pada periode awal 1970-an Ahidjo menciptakan konstitusi baru yang mengakhiri otonomi Kamerun Britania dan mendirikan Negara Kesatuan. Namun, selama pemerintahan tersebut tindakannya lebih bersifat diktator.

Ahidjo mengundurkan diri sebagai Presiden pada tanggal  November 1982 karena alasan kesehatan. Pada tahun 1983, Ahidjo bersengketa dengan penerusnya, Paul Biya. Karena hal tersebut, Ahidjo terkena hukuman mati karena mengambil bagian dalam plot menentang BIya sehingga ia melarikan diri. Ahidjo tinggal di Perancis dan Senegal selama pelariannya. Ia meninggal di Senegal, lebih tepatnya di Kota Dakar pada tanggal 30 November 1989.     

Riset dan analisa Oleh Dwi Zain

Profil

  • Nama Lengkap

    Ahmadou Babatoura Ahidjo

  • Alias

    Ahidjo

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Garoua, Kamerun

  • Tanggal Lahir

    1924-08-24

  • Zodiak

    Virgo

  • Warga Negara

    Kamerun

  • Biografi

    Ahmadou Babatoura Ahidjo adalah sosok besar bagi rakyat dan Negara Kamerun. Ia merupakan Presiden pertama Kamerun.

    Ia menjabat sebagai presiden Kamerun selama dua puluh dua tahun, yaitu dari tahun 1960 sampai 1982. Ahmadou Babatoura Ahidjo lahir di Garoua, 24 Agustus 1924. Ahidjo dibesarkan di keluarga muslim. Ayahnya merupakan Kepala Desa Fulani dan ibunya adalah warga desa biasa. Mereka tinggal di desa Garoua yang berada di daerah pinggiran sungai Benue di bagian utara Kamerun. 

    Ahidjo kecil menempuh pendidikan sekolah  dasar pada tahun 1932 di Quranic School yang merupakan Sekolah Dasar Islam. Di Quranic Shcool ini Ahidjo sempat gagal dalam ujian kelulusan pada tahun 1938, namun ia kembali mengulang pendidikan dasarnya dan berhasil lulus setahun kemudian. Setelah itu, Ahidjo menghabiskan waktu tiga tahun untuk menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertamanya di Secondary School of Ecole Priamaire Superieure di Yaounde. Ahidjo mengambil jurusan Kepegawaian di sekolah ini.

    Sesuai dengan bidang yang dipelajarinya di Sekolah Menengah Pertama, Ahidjo bekerja sebagai pegawai layanan sipil di kantor pelayanan pos setelah dia lulus pada tahun 1942. Dia menduduki posisi sebagai operator radio di kantor tersebut. Sebagai bagian pekerjaannya, Ahidjo ditugaskan di beberapa kota besar di Kamerun seperti Douala, Ngaoundere, Bertoua, dan Mokolo. Pengalamannya inilah yang membuat Ahidjo menjadi sosok yang mempunyai rasa nasionalisme tinggi dan bijak dalam menyelesaikan masalah di dalam negaranya yang terdiri dari banyak etnis.

    Karir politik Ahidjo sendiri dimulai pada than 1957. Di tahun ini Ahidjo menjabat sebagai Presiden Majelis Legislatif Kamerun. Tetapi ia hanya menjabat selama kurang lebih 4 bulan yaitu dari tanggal 28 Januari sampai 10 Mei 1957. Masih di tahun yang sama, Ahidjo kemudian diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri pada saat pemerintahan André-Marie Mbida. Karir politiknya mencapai masa gemilang ketika di tahun 1960 ketika Kamerun memperoleh kemerdekaan.  Ahidjo sebagai pemimpin Kamerun Union dipilih sebagai Presiden Kamerun yang pertama. Ahidjo dipilih kembali menjadi presiden pada tahun 1965, 1970, 1975, dan 1980. Di masa kepemimpinannya, Negara Kamerun menjadi salah satu negara yang paling stabil di Afrika.

    Sebagai Presiden Kamerun, Ahidjo juga tidak lepas dari masalah pemerintahan negaranya. Setelah menjabat sebagai Presiden Kamerun selama tiga periode, Ahidjo mulai mendominasi kekuasaan di negaranya dengan cara membuat peraturan bahwa partai politik lain dinyatakan illegal. Hal ini menyebabkan pemberontakan oleh kelompok Union of the Peoples of Cameroon pada periode 1960-an. Bahkan pada periode awal 1970-an Ahidjo menciptakan konstitusi baru yang mengakhiri otonomi Kamerun Britania dan mendirikan Negara Kesatuan. Namun, selama pemerintahan tersebut tindakannya lebih bersifat diktator.

    Ahidjo mengundurkan diri sebagai Presiden pada tanggal  November 1982 karena alasan kesehatan. Pada tahun 1983, Ahidjo bersengketa dengan penerusnya, Paul Biya. Karena hal tersebut, Ahidjo terkena hukuman mati karena mengambil bagian dalam plot menentang BIya sehingga ia melarikan diri. Ahidjo tinggal di Perancis dan Senegal selama pelariannya. Ia meninggal di Senegal, lebih tepatnya di Kota Dakar pada tanggal 30 November 1989.     

    Riset dan analisa Oleh Dwi Zain

  • Pendidikan

    • Quranic School
    • local Government Primary School (1932)
    • Secondary School of Ecole Priamaire Superieure di Yaounde

  • Karir

    • Presiden Majelis Legislatif Kamerun (1957)
    • Wakil Perdana Menteri pada saat pemerintahan André-Marie Mbida (1957)
    • Presiden Kamerun (1960-1982)

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya