Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Alain LeRoy Locke

Profil Alain LeRoy Locke | Merdeka.com

Alain Leroy Locke adalah "Bapak Harlem Renaissance" yang merupakan seorang filsuf dan penulis Amerika. Ia bekerja sebagai akademisi di Universitas Howard hampir 40 tahun. Dirinya merupakan orang keturun Afrika-Amerika yang menerima beasiswa Rhodes dan kuliah di Universitas Oxford.

Ia lahir pada tahun 1886 di Philadlphia, Pennsylvania dengan keluarga harmonis.  Kedua orangtuanya adalah orang-orang sukses dalam karirnya. Ibunya bekerja sebagai guru, terkenal ramah sehingga masyarakat menyukainya, sedangkan ayahnya adalah seorang pengacara sukses di Philadelphia. Masa kecilnya tidak terlalu baik karena Locke adalah seorang anak yang harus menderita dan melawat penyakit demam rematik hingga merusak fungsi hatinya. Setelah cukup sehat, Locke bersekolah di Central High School di Philadelphia. Locke unggul dalam pelajaran, sehingga meraih juara kedua dalam kelasnya. Setelah lulus dari Central High School, Lock melanjutkan studi ke Philadelphia School of Pedagogy. Di sekolah ini, Locke menjadi siswa yang pertama lulus di kelasnya.

Pada tahun 1907 Locke diterima di Universitas Harvard karena kepintarannya, dan prestasi yang unggul di bidang akademik. Locke juga aktif selama menjadi mahasiswa di Harvard. Ia menjadi anggota Phi Beta Kappa, anggota dari Nation's Oldest and Largest Academic Honor Society di tahun pertama kuliahnya. Hal ini membuatnya sangat populer di lingkungan kelasnya.

Menjadi mahasiswa kulit hitam tidak membuatnya merasa kalah dengan mahasiswa kulit putih lainnya di kampus. Terbukti, bahwa karya esai Locke yang ditulisnya di kelas bahasa Inggris diberi penganugrahan Bowdin Prize dari universitas untuk karyanya tersebut. Atas kerja kerasnya selama menempuh perkuliahan, Locke lulus dalam kurun waktu tiga tahun saja.

Setelah lulus dari universitas Harvard, Locke mengikuti ujian kualifikasi beasiswa Rhodes untuk mendapatkan beasiswa ke Universitas Oxford, Inggris.
Locke berhasil mengalahkan 7 lawannya dari orang kulit putih dengan menduduki peringkat pertama dengan mendapatkan nilai tertinggi. Ternyata rasisme pada saat itu sangat tinggi. Keberhasilan Locke menerima beasiswa Rhodes ternyata bukan hal luar biasa setelah panitia mengetahui bahwa Locke adalah seorang kulit hitam. Mereka tidak mengundangnya untuk menghadiri makan malam pada acara Thanksgiving tahunan yang diselenggarakan oleh panitia, meskipun Locke tetap menerima beasiswa tersebut.

Akhirnya di tahun 1910 Locke mulai berkuliah di Oxford. ia memiliki haapan yang tinggi agar diterima dilingkungan kampusnya tanpa melihatnya sebagai orang kulit hitam. Awalnya ia merasa harapannya terkabul dengan melihat siswa yang datang dari berbagai negara, ternyata semua tidak sesuai harapan, Locke dikelilingi oleh beragam siswa dari bermacam-macam negara dengan paham rasis yang diberlakukan. Tekanan ini akhirnya mengakibatkan ia memutuskan untuk segera keluar dari Oxford dan pindah ke Jerman. Di Jerman, Locke belajar Filsafat dan cara menggabungkan keragaman di masyarakat karena ia melihat partisipasi dari penduduk minoritas dalam ekonomi, sipil, sosial dan masyarakat.

Pada tahun 1913, ia meninggalkan Eropa dan kembali ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studinya dan menjadi seorang guru disana. Saat tiba di Amerika serikat timbul sedikit perasaan dilema mengenai tempat di mana ia akan melanjutkan studi dan melamar menjadi pengajar karena paham rasis berlaku di mana-mana. Akhirnya ia memutuskan untuk ke perguruan tinggi Afrika-Amerika yaitu Universitas Howard di Washington, DC. Ia memulai karirnya di Howard sebagai dosen bahasa inggris, mengajar dan mengembangkan ilmu filsafat di sana, juga sambil melanjutkan studi untuk mendapatkan gelar Ph.D. Hasil kerja kerasnya membuahkan hasil dengan diangkatnya dia sebagai ketua departemen filsafat Howard. ia mengabdikan diri selama 42 tahun di Universitas Howard.

Kesukaannya pada filsafat karena ia seorang kulit hitam yang mendapatkan diskriminasi di masanya. Dalam karyanya pun ia membahas mengenai isu-isu ras. Karya pertamanya yang terkenal adalah "race contracts and interracial relation : lectures on the Theory and Prectice of Race". Tulisan ini kemudian membahas bagaimana orang hitam bisa hidup bersama orang kulit putih dalam keberagaman etnis masyarakat. Perbedaan inilah yang membuat Locke ingin menyatukan kehidupan damai dalam masyarakat multi etnis. Pada tahun 1945, Locke diangkat menjadi Presiden pertama Afrika-Amerika di American Association for Adult Education (AAAE) yang mana merupakan suatu program untuk membangun dan membetuk dan mengajarkan orang dewasa tentang bagaimana hidup dalam suatu masyarakat demokratis dan multi etnis. Setelah itu Locke pindah dan memutuskan untuk menetap selamanya di New York City. Di sana ia mengajar di City College for New York (CCNY).
 

Ia mempersiapkan masa pensiun setelah kerja di The Negro in American Culture tapi dia tidak memiliki kesempatan untuk menuntaskan pekerjaannya. Prestasi, kontribusi, pengabdian, dan karya-karyanya membuat Locke tetap menjadi orang hebat di lingkungannya dan di mata dunia. Hingga pada akhirnya di tahun 1954 ia kembali mendapat serangan dari penyakit kecilnya, demam rematik, yang membuat jantungnya bermasalah hingga menyebabkannya tutup usia di usia 68 tahun.

Riset dan Analisa oleh Yessi Dita Ariyasni

Profil

  • Nama Lengkap

    Alain LeRoy Locke

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Philadelphia, Pensylvania

  • Tanggal Lahir

    1886-09-13

  • Zodiak

    Virgo

  • Warga Negara

    Amerika

  • Biografi

    Alain Leroy Locke adalah "Bapak Harlem Renaissance" yang merupakan seorang filsuf dan penulis Amerika. Ia bekerja sebagai akademisi di Universitas Howard hampir 40 tahun. Dirinya merupakan orang keturun Afrika-Amerika yang menerima beasiswa Rhodes dan kuliah di Universitas Oxford.

    Ia lahir pada tahun 1886 di Philadlphia, Pennsylvania dengan keluarga harmonis.  Kedua orangtuanya adalah orang-orang sukses dalam karirnya. Ibunya bekerja sebagai guru, terkenal ramah sehingga masyarakat menyukainya, sedangkan ayahnya adalah seorang pengacara sukses di Philadelphia. Masa kecilnya tidak terlalu baik karena Locke adalah seorang anak yang harus menderita dan melawat penyakit demam rematik hingga merusak fungsi hatinya. Setelah cukup sehat, Locke bersekolah di Central High School di Philadelphia. Locke unggul dalam pelajaran, sehingga meraih juara kedua dalam kelasnya. Setelah lulus dari Central High School, Lock melanjutkan studi ke Philadelphia School of Pedagogy. Di sekolah ini, Locke menjadi siswa yang pertama lulus di kelasnya.

    Pada tahun 1907 Locke diterima di Universitas Harvard karena kepintarannya, dan prestasi yang unggul di bidang akademik. Locke juga aktif selama menjadi mahasiswa di Harvard. Ia menjadi anggota Phi Beta Kappa, anggota dari Nation's Oldest and Largest Academic Honor Society di tahun pertama kuliahnya. Hal ini membuatnya sangat populer di lingkungan kelasnya.

    Menjadi mahasiswa kulit hitam tidak membuatnya merasa kalah dengan mahasiswa kulit putih lainnya di kampus. Terbukti, bahwa karya esai Locke yang ditulisnya di kelas bahasa Inggris diberi penganugrahan Bowdin Prize dari universitas untuk karyanya tersebut. Atas kerja kerasnya selama menempuh perkuliahan, Locke lulus dalam kurun waktu tiga tahun saja.

    Setelah lulus dari universitas Harvard, Locke mengikuti ujian kualifikasi beasiswa Rhodes untuk mendapatkan beasiswa ke Universitas Oxford, Inggris.
    Locke berhasil mengalahkan 7 lawannya dari orang kulit putih dengan menduduki peringkat pertama dengan mendapatkan nilai tertinggi. Ternyata rasisme pada saat itu sangat tinggi. Keberhasilan Locke menerima beasiswa Rhodes ternyata bukan hal luar biasa setelah panitia mengetahui bahwa Locke adalah seorang kulit hitam. Mereka tidak mengundangnya untuk menghadiri makan malam pada acara Thanksgiving tahunan yang diselenggarakan oleh panitia, meskipun Locke tetap menerima beasiswa tersebut.

    Akhirnya di tahun 1910 Locke mulai berkuliah di Oxford. ia memiliki haapan yang tinggi agar diterima dilingkungan kampusnya tanpa melihatnya sebagai orang kulit hitam. Awalnya ia merasa harapannya terkabul dengan melihat siswa yang datang dari berbagai negara, ternyata semua tidak sesuai harapan, Locke dikelilingi oleh beragam siswa dari bermacam-macam negara dengan paham rasis yang diberlakukan. Tekanan ini akhirnya mengakibatkan ia memutuskan untuk segera keluar dari Oxford dan pindah ke Jerman. Di Jerman, Locke belajar Filsafat dan cara menggabungkan keragaman di masyarakat karena ia melihat partisipasi dari penduduk minoritas dalam ekonomi, sipil, sosial dan masyarakat.

    Pada tahun 1913, ia meninggalkan Eropa dan kembali ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studinya dan menjadi seorang guru disana. Saat tiba di Amerika serikat timbul sedikit perasaan dilema mengenai tempat di mana ia akan melanjutkan studi dan melamar menjadi pengajar karena paham rasis berlaku di mana-mana. Akhirnya ia memutuskan untuk ke perguruan tinggi Afrika-Amerika yaitu Universitas Howard di Washington, DC. Ia memulai karirnya di Howard sebagai dosen bahasa inggris, mengajar dan mengembangkan ilmu filsafat di sana, juga sambil melanjutkan studi untuk mendapatkan gelar Ph.D. Hasil kerja kerasnya membuahkan hasil dengan diangkatnya dia sebagai ketua departemen filsafat Howard. ia mengabdikan diri selama 42 tahun di Universitas Howard.

    Kesukaannya pada filsafat karena ia seorang kulit hitam yang mendapatkan diskriminasi di masanya. Dalam karyanya pun ia membahas mengenai isu-isu ras. Karya pertamanya yang terkenal adalah "race contracts and interracial relation : lectures on the Theory and Prectice of Race". Tulisan ini kemudian membahas bagaimana orang hitam bisa hidup bersama orang kulit putih dalam keberagaman etnis masyarakat. Perbedaan inilah yang membuat Locke ingin menyatukan kehidupan damai dalam masyarakat multi etnis. Pada tahun 1945, Locke diangkat menjadi Presiden pertama Afrika-Amerika di American Association for Adult Education (AAAE) yang mana merupakan suatu program untuk membangun dan membetuk dan mengajarkan orang dewasa tentang bagaimana hidup dalam suatu masyarakat demokratis dan multi etnis. Setelah itu Locke pindah dan memutuskan untuk menetap selamanya di New York City. Di sana ia mengajar di City College for New York (CCNY).
     

    Ia mempersiapkan masa pensiun setelah kerja di The Negro in American Culture tapi dia tidak memiliki kesempatan untuk menuntaskan pekerjaannya. Prestasi, kontribusi, pengabdian, dan karya-karyanya membuat Locke tetap menjadi orang hebat di lingkungannya dan di mata dunia. Hingga pada akhirnya di tahun 1954 ia kembali mendapat serangan dari penyakit kecilnya, demam rematik, yang membuat jantungnya bermasalah hingga menyebabkannya tutup usia di usia 68 tahun.

    Riset dan Analisa oleh Yessi Dita Ariyasni

  • Pendidikan

    • Universitas Harvard
    • Ph.D, filsafat, Univeristas Howard

  • Karir

    • Dosen Bahasa Inggris, Universitas Howard
    • Dosen Filsafat, Universitas Howard
    • Ketua Departemen Filsafat, Universitas Howard
    • Ketua AAAE, 1945
    • Dosen City College in New York
    • The Negro in American Culture

  • Penghargaan

    Karya

     

     

    • The New Negro: An Interpretation. New York: Albert and Charles Boni, 1925
    • “Harlem: Mecca of the New Negro.” Survey Graphic 6.6 (March 1, 1925)
    • When Peoples Meet: A Study of Race and Culture Contacts. Alain Locke and Bernhard J. Stern, eds. New York: Committee on Workshops, Progressive Education Association, 1942.
    • The Philosophy of Alain Locke: Harlem Renaissance and Beyond. Edited by Leonard Harris. Philadelphia: Temple University Press, 1989
    • Race Contacts and Interracial Relations: Lectures of the Theory and Practice of Race. Washington, D.C.: Howard University Press, 1916 Reprinted & edited by Jeffery C. Stewart. Washington: Howard University Press, 1992
    • Negro Art Past and Present. Washington: Associates in Negro Folk Education, 1936. (Bronze Booklet No. 3)
    • The Negro and His Music. Washington: Associates in Negro Folk Education, 1936. (Bronze Booklet No. 2)
    • “The Negro in the Three Americas.” Journal of Negro Education 14 (Winter 1944): 7–18
    • “Negro Spirituals.” Freedom: A Concert in Celebration of the 75th Anniversary of the Thirteenth Amendment to the Constitution of the United States (1940). Compact disc. New York: Bridge, 2002. Audio (1:14)
    • “Spirituals” (1940). The Critical Temper of Alain Locke: A Selection of His Essays on Art and Culture. Edited by Jeffrey C. Stewart. New York and London: Garland, 1983. Pp. 123–26.
    • The New Negro: An Interpretation. New York: Arno Press, 1925.
    • Four Negro Poets. New York: Simon and Schuster, 1927.Plays of Negro Life: a Source-Book of Native American Drama. New York: Harper and Brothers, 1927.
    • A Decade of Negro Self-Expression. Charlottesville, Virginia, 1928
    • The Negro in America. Chicago: American Library Association, 1933.
    • Negro Art – Past and Present. Washington, D.C.: Associates in Negro Folk Education, 1936
    • The Negro and His Music. Washington, D.C.: Associates in Negro Folk Education, 1936; also New York: Kennikat Press, 1936
    • The Negro in Art: A Pictorial Record of the Negro Artist and of the Negro Theme in Art. Washington, D.C.: Associates in Negro Folk Education, 1940; also New York: Hacker Art Books, 1940
    • A Collection of Congo Art. Arts 2 (February 1927): 60–70
    • Harlem: Dark Weather-vane. Survey Graphic 25 (August 1936): 457–462, 493–495
    • The Negro and the American Stage. Theatre Arts Monthly 10 (February 1926): 112–120
    • The Negro in Art. Christian Education 13 (November 1931): 210–220.
    • Negro Speaks for Himself. The Survey 52 (April 15, 1924): 71–72.
    • The Negro's Contribution to American Art and Literature The Annals of the American Academy of Political and Social Science 140 (November 1928): 234–247.
    • The Negro's Contribution to American Culture. Journal of Negro Education 8 (July 1939): 521–529.
    • A Note on African Art. Opportunity 2 (May 1924): 134–138
    • Our Little Renaissance. Ebony and Topaz, edited by Charles S. Johnson. New York: National Urban League, 1927
    • Steps Towards the Negro Theatre. Crisis 25 (December 1922): 66–68.
    • The Problem of Classification in the Theory of Value: or an Outline of a Genetic System of Values. PhD dissertation: Harvard, 1917.
    • “Locke, Alain.” [Autobiographical sketch.] Twentieth Century Authors. Ed. Stanley Kunitz and Howard Haycroft. New York: 1942. P. 837.
    • “The Negro Group.” Group Relations and Group Antagonisms. Edited by Robert M. MacIver. New York: Institute for Religious Studies, 1943
    • World View on Race and Democracy: A Study Guide in Human Group Relations. Chicago: American Library Association, 1943.
    • Le rôle du Negro dans la culture des Amerique. Port-au-Prince: Haiti Imprimerie de l’état, 1943.
    • “Values and Imperatives.” American Philosophy, Today and Tomorrow. Ed. Sidney Hook and Horace M. Kallen. New York: Lee Furman, 1935. Pp. 312–33. Reprints: Freeport, NY: Books for Libraries Press, 1968; Harris, The Philosophy of Alain Locke, 31–50.
    • “Pluralism and Ideological Peace.” Freedom and Experience: Essays Presented to Horace M. Kallen. Edited by Milton R. Konvitz and Sidney Hook. Ithaca: New School for Research and Cornell University Press, 1947. Pp. 63–69.
    • “Cultural Relativism and Ideological Peace.” Approaches to World Peace. Edited by Lyman Bryson, Louis Finfelstein, and R. M. MacIver. New York: Harper & Brothers, 1944. Pp. 609–618. Reprint in The Philosophy of Alain Locke, 67–78.
    • “Pluralism and Intellectual Democracy.” Conference on Science, Philosophy and Religion, Second Symposium. New York: Conference on Science, Philosophy and Religion, 1942. Pp. 196–212. Reprinted in The Philosophy of Alain Locke, 51–66.
    • “The Unfinished Business of Democracy.” Survey Graphic 31 (November 1942): 455–61.
    • “Democracy Faces a World Order.” Harvard Educational Review 12.2 (March 1942): 121–28.
    • “The Moral Imperatives for World Order.” Summary of Proceedings, Institute of International Relations, Mills College, Oakland, CA, June 18–28, 1944, 19–20. Reprinted in The Philosophy of Alain Locke, 143, 151–152.
    • “Major Prophet of Democracy.” Review of Race and Democratic Society by Franz Boas. Journal of Negro Education 15.2 (Spring 1946): 191–92.
    • “Ballad for Democracy.” Opportunity: Journal of Negro Life 18:8 (Aug. 1940): 228–29.
    • “Three Corollaries of Cultural Relativism.” Proceedings of the Second Conference on the Scientific and the Democratic Faith. New York, 1941.
    • “Reason and Race.” Phylon 8:1 (1947): 17–27. Reprinted in Jeffrey C. Stewart, ed. The Critical Temper of Alain Locke: A Selection of His Essays on Art and Culture. New York and London: Garland, 1983. Pp. 319–27.
    • “Values That Matter.” Review of The Realms of Value, by Ralph Barton Perry. Key Reporter 19.3 (1954): 4.
    • “Is There a Basis for Spiritual Unity in the World Today?” Town Meeting: Bulletin of America’s Town Meeting on the Air 8.5 (June 1 1942): 3–12.
    • “Unity through Diversity: A Bahá’í Principle.” The Bahá’í World: A Biennial International Record, Vol. IV, 1930–1932. Wilmette: Bahá’í Publishing Trust, 1989 [1933]. Reprinted in Locke 1989, 133–138. Note: Leonard Harris’ reference (Locke 1989, 133 n.) should be emended to read, Volume IV, 1930–1932 (not “V, 1932–1934”).
    • “Lessons in World Crisis.” The Bahá’í World: A Biennial International Record, Volume IX, 1940–1944. Wilmette: Bahá’í Publishing Trust, 1945. Reprint, Wilmette: Bahá’í Publishing Trust, 1980 [1945].
    • “The Orientation of Hope.” The Bahá’í World: A Biennial International Record, Volume V, 1932–1934. Wilmette: Bahá’í Publishing Trust, 1936. Reprint in Locke 1989, 129–132. Note: Leonard Harris’ reference (Locke 1989, 129 n.) should be emended to read, “Volume V, 1932–1934” (not “Volume IV, 1930–1932”).
    • “A Bahá’í Inter-Racial Conference.” The Bahá’í Magazine (Star of the West) 18.10 (January 1928): 315–16.
    • “Educator and Publicist,” Star of the West 22.8 (November 1931) 254–55. [Obituary of George William Cook [Baha'i], 1855–1931].
    • “Impressions of Haifa.” [Appreciation of Baha'i leader, Shoghi Effendi, whom Locke met during his first of two Baha'i pilgrimages to Haifa, Palestine (now Israel)]. Star of the West 15.1 (1924): 13–14; Alaine [sic] Locke, “Impressions of Haifa,” in Bahá’í Year Book, Volume One, April 1925 – April 1926, comp. National Spiritual Assembly of the Bahá’ís of the United States and Canada (New York: Bahá’í Publishing Committee, 1926) 81, 83; Alaine [sic] Locke, “Impressions of Haifa,” in The Bahá’í World: A Biennial International Record, Volume II, April 1926 – April 1928, comp. National Spiritual Assembly of the Bahá’ís of the United States and Canada (New York: Bahá’í Publishing Committee, 1928; reprint, Wilmette: Bahá’í Publishing Trust, 1980) 125, 127; Alain Locke, “Impressions of Haifa,” in The Bahá’í World: A Biennial International Record, Volume III, April 1928 – April 1930, comp. National Spiritual Assembly of the Bahá’ís of the United States and Canada (New York: Bahá’í Publishing Committee, 1930; repri     Wilmette: Bahá’í Publishing Trust, 1980) 280, 282.
    • “Minorities and the Social Mind.” Progressive Education 12 (March 1935): 141–50.
    • “The High Cost of Prejudice.” Forum 78 (Dec. 1927).
    • “The Negro Poets of the United States.” Anthology of Magazine Verse 1926 and Yearbook of American Poetry. Sesquicentennial edition. Ed. William S. Braithwaite. Boston: B.J. Brimmer, 1926. Pp. 143–151. The Critical Temper of Alain Locke: A Selection of His Essays on Art and Culture. Edited by Jeffrey C. Stewart. New York and London: Garland, 1983. Pp. 43–45.
    • Plays of Negro Life: A Source-Book of Native American Drama. Alain Locke and Montgomery Davis, eds. New York and Evanston: Harper and Row, 1927.
    • “Decorations and Illustrations by Aaron Douglas.”
    • “Impressions of Luxor.” The Howard Alumnus 2.4 (May 1924): 74–78.

    Karya Anumerta :

    • "The Moon Maiden" (37) [a love poem for a white woman who left him];
    • "The Gospel for the Twentieth Century" (39–42);
    • "Peace between Black and White in the United States" (42–45);
    • "Five Phases of Democracy" (45–48).

Geser ke atas Berita Selanjutnya