Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Ali Abdullah Saleh

Profil Ali Abdullah Saleh | Merdeka.com

Pada bulan Maret 1942, Saleh lahir di sebuah desa kecil Yaman Urata. Ia menerima pendidikan yang terbatas sebelum mengambil karir militer pada tahun 1958. Enam tahun kemudian, pada tahun 1964, Saleh lulus dari akademi militer di Sanaa dan bertugas dalam pasukan lapis baja sampai ia diangkat sebagai gubernur militer Taiz.

 

Pada bulan Juli 1978, ia terpilih menjadi presiden Yaman Utara setelah pendahulunya tewas dalam serangan bom bulan sebelumnya. Saleh menjadi pemimpin Yaman Utara sampai tahun 1990 ketika ia menjadi ketua Dewan Kepresidenan Republik Yaman, yang dibentuk setelah kesatuan Yaman Utara dan Yaman Selatan. Pada tahun 1999, Saleh menjadi presiden pertama Yaman yang dipilih langsung dalam pemilihan presiden pertama dari Yaman bersatu, memenangkan 96,3 persen suara.

 

Setelah pemilu 1999, parlemen Yaman mengeluarkan peraturan memperpanjang masa jabatan presiden dari lima menjadi tujuh tahun. Pada September 2006, Saleh terpilih kembali untuk masa jabatan tujuh tahun, mengumpulkan 77,2 persen suara.

 

Pada awal 2011, para pemrotes Yaman mulai meluncurkan protes, menyerukan diakhirinya tiga dekade pemerintahan Saleh hingga pada 2 Februari 2011, Saleh mengumumkan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga pada 2013 dan tidak membawa anaknya untuk turut dalam pemerintahan. Dia berjanji untuk melakukan reformasi, mendesak oposisi untuk menghentikan protes dan kembali ke dialog.

 

Pada hari yang sama, ia memerintahkan untuk menggalang dana untuk mempekerjakan lulusan universitas, memperluas cakupan asuransi sosial, meningkatkan upah dan mengurangi pajak pendapatan, menawarkan untuk melanjutkan dialog politik dengan Pihak koalisi oposisi Rapat Gabungan (JMP). Selanjutnya, ia menunda pemilihan parlemen yang dijadwalkan pada bulan April.

 

Pada tanggal 10 Maret Saleh mengumumkan inisiatif baru untuk memecahkan krisis, termasuk membentuk komite, anggota yang berasal dari dewan parlemen dan dewan Syura, tokoh masyarakat dan pemuda untuk mempersiapkan konstitusi baru.Inisiatif ini juga disebut untuk mentransfer sistem parlementer pada akhir tahun, mendirikan kekuasaan yang berbasis pemerintahan daerah dan mempersiapkan UU Pemilu baru sebagai persiapan membentuk pemerintah baru. Delapan hari sesudahnya, Saleh mengumumkan keadaan darurat dan pada tanggal 20 Maret, Saleh membubarkan pemerintah dan memerintahkan perdana menteri dan menteri untuk tinggal sebagai caretaker. 

 

Pada tanggal 23 April Saleh mengatakan ia setuju untuk menandatangani kesepakatan yang ditengahi oleh GCC di mana ia akan meninggalkan kantor dalam waktu 30 hari dengan imbalan kekebalan hukum. Dia mundur dari kesepakatan pada menit terakhir sehari kemudian.

 

Pada tanggal 22 Mei Saleh sekali lagi mundur dari penandatanganan kesepakatan GCC setelah partainya dan oposisi telah menandatangani kesepakatan tersebut. Para pejuang suku yang dipimpin oleh pemimpin oposisi Sadiq al-Ahmar melancarkan serangan berat pada sejumlah gedung pemerintah di Sanaa pada hari kedua.

 

Pada tanggal 3 Juni Saleh terluka parah dalam serangan terhadap kompleks di Sanaa yang juga terluka parah 87 pembantu seniornya. Dia memindahkan kekuasaan kepada wakilnya Abdullah Rabbu Mansour Hadi dan berangkat ke Arab Saudi untuk mencari perawatan medis sehari kemudian.

 

Pada tanggal 7 Juli Saleh mengatakan di TV dalam pidato pertamanya setelah sembilan operasi untuk luka bakar yang dideritanya dalam upaya pembunuhan yang menyatakan bahwa ia bersedia berbagi kekuasaan dengan oposisi.

 

Pada 12 September, ia memerintahkan wakilnya, Abd-Rabbu Mansour Hadi, untuk mengadakan dialog dengan oposisi untuk menyepakati mekanisme cocok untuk menandatangani dan melaksanakan rencana GCC.

 

Saleh kembali ke Yaman setelah lebih dari tiga bulan pengobatan medis di Arab Saudi. Hingga pada bulan oktober 21, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengesahkan Resolusi 2014, mengutuk serangan terhadap pasukan demonstran pro-Saleh dan mendukung rencana GCC.

Oleh: Siwi P. Rahayu

Profil

  • Nama Lengkap

    Ali Abdullah Saleh

  • Alias

    Abdullah Saleh | Ali

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Al-Ahmar, Yemen

  • Tanggal Lahir

    1954-08-30

  • Zodiak

    Virgo

  • Warga Negara

    Yaman

  • Istri

    Asama Saleh

  • Biografi

    Pada bulan Maret 1942, Saleh lahir di sebuah desa kecil Yaman Urata. Ia menerima pendidikan yang terbatas sebelum mengambil karir militer pada tahun 1958. Enam tahun kemudian, pada tahun 1964, Saleh lulus dari akademi militer di Sanaa dan bertugas dalam pasukan lapis baja sampai ia diangkat sebagai gubernur militer Taiz.

     

    Pada bulan Juli 1978, ia terpilih menjadi presiden Yaman Utara setelah pendahulunya tewas dalam serangan bom bulan sebelumnya. Saleh menjadi pemimpin Yaman Utara sampai tahun 1990 ketika ia menjadi ketua Dewan Kepresidenan Republik Yaman, yang dibentuk setelah kesatuan Yaman Utara dan Yaman Selatan. Pada tahun 1999, Saleh menjadi presiden pertama Yaman yang dipilih langsung dalam pemilihan presiden pertama dari Yaman bersatu, memenangkan 96,3 persen suara.

     

    Setelah pemilu 1999, parlemen Yaman mengeluarkan peraturan memperpanjang masa jabatan presiden dari lima menjadi tujuh tahun. Pada September 2006, Saleh terpilih kembali untuk masa jabatan tujuh tahun, mengumpulkan 77,2 persen suara.

     

    Pada awal 2011, para pemrotes Yaman mulai meluncurkan protes, menyerukan diakhirinya tiga dekade pemerintahan Saleh hingga pada 2 Februari 2011, Saleh mengumumkan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga pada 2013 dan tidak membawa anaknya untuk turut dalam pemerintahan. Dia berjanji untuk melakukan reformasi, mendesak oposisi untuk menghentikan protes dan kembali ke dialog.

     

    Pada hari yang sama, ia memerintahkan untuk menggalang dana untuk mempekerjakan lulusan universitas, memperluas cakupan asuransi sosial, meningkatkan upah dan mengurangi pajak pendapatan, menawarkan untuk melanjutkan dialog politik dengan Pihak koalisi oposisi Rapat Gabungan (JMP). Selanjutnya, ia menunda pemilihan parlemen yang dijadwalkan pada bulan April.

     

    Pada tanggal 10 Maret Saleh mengumumkan inisiatif baru untuk memecahkan krisis, termasuk membentuk komite, anggota yang berasal dari dewan parlemen dan dewan Syura, tokoh masyarakat dan pemuda untuk mempersiapkan konstitusi baru.Inisiatif ini juga disebut untuk mentransfer sistem parlementer pada akhir tahun, mendirikan kekuasaan yang berbasis pemerintahan daerah dan mempersiapkan UU Pemilu baru sebagai persiapan membentuk pemerintah baru. Delapan hari sesudahnya, Saleh mengumumkan keadaan darurat dan pada tanggal 20 Maret, Saleh membubarkan pemerintah dan memerintahkan perdana menteri dan menteri untuk tinggal sebagai caretaker. 

     

    Pada tanggal 23 April Saleh mengatakan ia setuju untuk menandatangani kesepakatan yang ditengahi oleh GCC di mana ia akan meninggalkan kantor dalam waktu 30 hari dengan imbalan kekebalan hukum. Dia mundur dari kesepakatan pada menit terakhir sehari kemudian.

     

    Pada tanggal 22 Mei Saleh sekali lagi mundur dari penandatanganan kesepakatan GCC setelah partainya dan oposisi telah menandatangani kesepakatan tersebut. Para pejuang suku yang dipimpin oleh pemimpin oposisi Sadiq al-Ahmar melancarkan serangan berat pada sejumlah gedung pemerintah di Sanaa pada hari kedua.

     

    Pada tanggal 3 Juni Saleh terluka parah dalam serangan terhadap kompleks di Sanaa yang juga terluka parah 87 pembantu seniornya. Dia memindahkan kekuasaan kepada wakilnya Abdullah Rabbu Mansour Hadi dan berangkat ke Arab Saudi untuk mencari perawatan medis sehari kemudian.

     

    Pada tanggal 7 Juli Saleh mengatakan di TV dalam pidato pertamanya setelah sembilan operasi untuk luka bakar yang dideritanya dalam upaya pembunuhan yang menyatakan bahwa ia bersedia berbagi kekuasaan dengan oposisi.

     

    Pada 12 September, ia memerintahkan wakilnya, Abd-Rabbu Mansour Hadi, untuk mengadakan dialog dengan oposisi untuk menyepakati mekanisme cocok untuk menandatangani dan melaksanakan rencana GCC.

     

    Saleh kembali ke Yaman setelah lebih dari tiga bulan pengobatan medis di Arab Saudi. Hingga pada bulan oktober 21, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengesahkan Resolusi 2014, mengutuk serangan terhadap pasukan demonstran pro-Saleh dan mendukung rencana GCC.

    Oleh: Siwi P. Rahayu

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya