Follow
Profil
Amarildo Luis De Souza
Amarildo Luis De Souza adalah pemain sepak bola asal Brazil yang menetap dan pernah bermain untuk klub-klub liga lokal di Indonesia. Lahir di negara tempat sepak bola menjadi komoditi, De Souza muda melihat sepak bola sebagai hobi sekaligus sumber mata pencaharian. Perjuangannya masuk ke dunia sepak bola tidak mudah hingga pada 2008, upayanya membawa masuk ke Indonesia. Bergabung bersama klub dari kota yang terkenal dengan seni ukirnya, Amarildo cepat beradaptasi dan menjadi salah satu pemain yang membawa Persijap menapaki anak tangga klasemen liga Indonesia.
Bermain bersama Persijap selama musim 2008-2009 membuat gelandang yang handal memberikan umpan silang maupun terobosan ini dilirik oleh klub-klub yang tengah naik daun, salah satunya, Persik Kediri. Pada musim 2009-2010, Persik berhasil meminang pemain bertinggi 176 cm untuk bergabung bersama klub asal Jawa Timur tersebut. Mengantongi 19 caps dan 3 gol, Amarildo berhasil membuktikan bahwa kedatangannya ke Kediri membawa perubahan seperti halnya saat dia datang ke Jepara.
Bermain untuk Persik tidak lantas membuat De Souza bertahan bersama tim Macan Putih ini. Permasalahan finansial memaksa gelandang jangkar yang mahir menjaga lini tengah maupun mendukung serangan ini untuk hengkang. Gagal direkrut oleh klub liga Indonesia, Amarildo menjadi free agent selama periode 2010-2011, sampai akhirnya bergabung dengan Semarang United. Pengalamannya jatuh bangun di liga Indonesia membuat pemain kelahiran Brazil ini diangkat menjadi kapten untuk klub dari Jawa Tengah tersebut.
Sayangnya, belum juga sempat menunjukkan performa di Liga, perseteruan internal antara PSSI dan LPI berbuntut runyam. Masalah ini membuat sejumlah pemain, pelatih dan official pertandingan kehilangan haknya untuk melakukan aktivitas sepak bola di tanah air, termasuk Amarildo Luis De Souza. Meski lisensi merumput kembali diperoleh pada pada akhir 2011 lalu, hingga profil diunggah gelandang yang kadung akrab dengan gaya hidup Indonesia ini belum memiliki klub.
Di sisi lain meski seorang mualaf, dia rajin berpuasa sebulan penuh serta salat lima waktu hingga berkhitan sebagaimana orang muslim lainnya. Ketika masih merumput di Persik, menjelang pertandingan verus Persisam Samarinda, dia membagikan sebagian rezekinya kepada orang tak mampu. Dia memilih sebuah panti asuhan yang tak jauh dari mes Persik untuk membagikan rezekinya. Ritual ini juga sering dilakukan saat merumput di klub lain.
Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana - Mochamad Nasrul Chotib