Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Amos Bronson Alcott

Profil Amos Bronson Alcott | Merdeka.com

Alcott yang telah mendapatkan sertifikat mengajarnya di usia 17 tahun baru bisa menjadi seorang guru di tahun 1823 saat berusia 24 tahun setelah sebelumnya menjadi pendagang keliling. The Cheshire Pestalozzi School, sekolah tempat dia mengajar diambil dari nama seorang filosof dan seorang pengajar Johann Swiss Heinrich Pestalozzi yang banyak menginspirasinya, metode pengajarannya menitik beratkan pada menghafal dan memberikan sebuah papan kecil kepada tiap-tiap muridnya sayangnya banyak yang memandang sebelah mata atas metodenya tersebut dan The Cheshire Pestalozzi School ditinggalkan muridnya. Metode yang sama juga dilakukan Alcott ketika mengajar di Bristol pada 6 November 1827 dan Maret 1828 dia kembali kehilangan pekerjaannya.

Tanggal 24 April 1828 Alcott pindah ke Boston dan membuka sekolah the Salem Street Infant School 2 bulan kemudian, Abby May yang kemudian menjadi istrinya adalah satu-satunya asisten yang membantunya saat itu.
Di bulan November 1830 Alcott menyatakan kebenciannya atas perbudakan, bersama dengan William Lloyd Garrison mereka mendirikan "preliminary Anti-Slavery Society", awal pergerakan anti perbudakan.

Alcott kembali membuka sekolah 22 September 1834, Temple School di Kuil Masonik, Tremont STreet, diikuti 30 siswa, kebanyakan berasal dari keluarga kaya. Selain menggunakan metode lamanya, Alcott juga menarik muridnya untuk mengembangkan diri dengan cara pengajaran menuliskan pengalaman dan analisa diri dibandingkan metode ceramah yang sudah umum digunakan saat itu. Hukuman fisik bagi Alcott bukanlah cara yang tepat, koreksi atas kesalahan adalah cara yang tepat untuk menanamkan kedisiplinan pada siswanya. Alcott juga menekankan pelajaran spiritual tetapi kekritisannya pada agama dan Injil justru mendapatkan kritikan pedas, pada musim panas 1837 tinggal 11 siswa yang bertahan  dan Temple School akhirnya tutup.

Tahun 1843 Alcott dan Charles Lane mendirikan "Fruitlands", sebuah tanah seluas 90 acre (360.000 m2) di pertanian di Harvard, Massachusetts yang dibeli secara hutang  untuk dijadikan pertanian dan peternakan. Idealisme Alcott untuk menciptakan kehidupan sesempurna surga dengan mengkonsumsi sayuran dan buah yang tumbuh di atas tanah, tidak memperkerjakan binatang untuk menggarap pertanian, melarang konsumsi kopi, teh, minuman beralkohol, susu, dan air mandi hangat. Sayangnya fruitlands semakin ditinggalkan anggotanya karena tidak tahan dengan idealisme yang digariskan Alcott, fruitlands gagal dan meninggalkan banyak hutang.

Pria vegetarian yang berpikir bahwa hewan punya hak setara untuk bisa hidup dalam damai ini juga percaya bahwa orang kulit hitam memiliki hak yang sama, rumahnya di Concord yang dikenal dengan Hillside menjadi pos dan tempat berlindung budak-budak yang melarikan diri. Alcott dan kelompoknya dengan tegas menentang terjadinya Perang Meksiko-Amerika yang dimulai pada 1846, perang yang menjadi upaya terang-terangan untuk memperluas perbudakan.

Keluarga Alcot kembali ke London tahun 1848 dan Alcot kembali mengajar lima belas mahasiswa di Harvard Divinity School di kursus, ekstrakurikuler pada bulan Maret 1853 setelah sebelumnya membuka kursus dengan tarif tiga dolar untuk menghadiri atau lima dolar untuk semua tujuh kuliah. Setelah tahun 1857 Alcott dan keluarganya kembali ke Concord dan tinggal di Gedung Orchard sampai 1877. Pada tahun 1860, Alcott mendapat sebutan Pengawas Concord Schools.

Alcott juga menuliskan dan menerbitkan buku-buku tentang kehidupannya seperti Tablets (1868), Concord Days (1872), New Connecticut (1881), dan Sonnets and Canzonets (1882). Begitu juga dengan putrinya Louisa May yang menulis Little Women (1868). Amos Bronson Alcott meninggal 4 Maret 1888 karena sakit dan Louisa May meninggal 2 hari kemudian.

Riset dan analisa oleh Eko Setiawan

Profil

  • Nama Lengkap

    Amos Bronson Alcott

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Walcott, Connecticut

  • Tanggal Lahir

    1799-11-29

  • Zodiak

    Sagittarius

  • Warga Negara

    Amerika

  • Ayah

    Yusuf Chatfield Alcott

  • Ibu

    Anna Alcott

  • Istri

    Abigail May

  • Anak

    Anna Bronson Alcott, Louisa May Alcott, Louisa May Alcott, May Alcott

  • Biografi

    Alcott yang telah mendapatkan sertifikat mengajarnya di usia 17 tahun baru bisa menjadi seorang guru di tahun 1823 saat berusia 24 tahun setelah sebelumnya menjadi pendagang keliling. The Cheshire Pestalozzi School, sekolah tempat dia mengajar diambil dari nama seorang filosof dan seorang pengajar Johann Swiss Heinrich Pestalozzi yang banyak menginspirasinya, metode pengajarannya menitik beratkan pada menghafal dan memberikan sebuah papan kecil kepada tiap-tiap muridnya sayangnya banyak yang memandang sebelah mata atas metodenya tersebut dan The Cheshire Pestalozzi School ditinggalkan muridnya. Metode yang sama juga dilakukan Alcott ketika mengajar di Bristol pada 6 November 1827 dan Maret 1828 dia kembali kehilangan pekerjaannya.

    Tanggal 24 April 1828 Alcott pindah ke Boston dan membuka sekolah the Salem Street Infant School 2 bulan kemudian, Abby May yang kemudian menjadi istrinya adalah satu-satunya asisten yang membantunya saat itu.
    Di bulan November 1830 Alcott menyatakan kebenciannya atas perbudakan, bersama dengan William Lloyd Garrison mereka mendirikan "preliminary Anti-Slavery Society", awal pergerakan anti perbudakan.

    Alcott kembali membuka sekolah 22 September 1834, Temple School di Kuil Masonik, Tremont STreet, diikuti 30 siswa, kebanyakan berasal dari keluarga kaya. Selain menggunakan metode lamanya, Alcott juga menarik muridnya untuk mengembangkan diri dengan cara pengajaran menuliskan pengalaman dan analisa diri dibandingkan metode ceramah yang sudah umum digunakan saat itu. Hukuman fisik bagi Alcott bukanlah cara yang tepat, koreksi atas kesalahan adalah cara yang tepat untuk menanamkan kedisiplinan pada siswanya. Alcott juga menekankan pelajaran spiritual tetapi kekritisannya pada agama dan Injil justru mendapatkan kritikan pedas, pada musim panas 1837 tinggal 11 siswa yang bertahan  dan Temple School akhirnya tutup.

    Tahun 1843 Alcott dan Charles Lane mendirikan "Fruitlands", sebuah tanah seluas 90 acre (360.000 m2) di pertanian di Harvard, Massachusetts yang dibeli secara hutang  untuk dijadikan pertanian dan peternakan. Idealisme Alcott untuk menciptakan kehidupan sesempurna surga dengan mengkonsumsi sayuran dan buah yang tumbuh di atas tanah, tidak memperkerjakan binatang untuk menggarap pertanian, melarang konsumsi kopi, teh, minuman beralkohol, susu, dan air mandi hangat. Sayangnya fruitlands semakin ditinggalkan anggotanya karena tidak tahan dengan idealisme yang digariskan Alcott, fruitlands gagal dan meninggalkan banyak hutang.

    Pria vegetarian yang berpikir bahwa hewan punya hak setara untuk bisa hidup dalam damai ini juga percaya bahwa orang kulit hitam memiliki hak yang sama, rumahnya di Concord yang dikenal dengan Hillside menjadi pos dan tempat berlindung budak-budak yang melarikan diri. Alcott dan kelompoknya dengan tegas menentang terjadinya Perang Meksiko-Amerika yang dimulai pada 1846, perang yang menjadi upaya terang-terangan untuk memperluas perbudakan.

    Keluarga Alcot kembali ke London tahun 1848 dan Alcot kembali mengajar lima belas mahasiswa di Harvard Divinity School di kursus, ekstrakurikuler pada bulan Maret 1853 setelah sebelumnya membuka kursus dengan tarif tiga dolar untuk menghadiri atau lima dolar untuk semua tujuh kuliah. Setelah tahun 1857 Alcott dan keluarganya kembali ke Concord dan tinggal di Gedung Orchard sampai 1877. Pada tahun 1860, Alcott mendapat sebutan Pengawas Concord Schools.

    Alcott juga menuliskan dan menerbitkan buku-buku tentang kehidupannya seperti Tablets (1868), Concord Days (1872), New Connecticut (1881), dan Sonnets and Canzonets (1882). Begitu juga dengan putrinya Louisa May yang menulis Little Women (1868). Amos Bronson Alcott meninggal 4 Maret 1888 karena sakit dan Louisa May meninggal 2 hari kemudian.

    Riset dan analisa oleh Eko Setiawan

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya