Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Bertrand Arthur William Russell

Profil Bertrand Arthur William Russell | Merdeka.com

Lahir dari keluarga aristocrat Inggris dengan derajat yang tergolong tinggi tidak membuat pria yang lahir dengan nama lengkap Bertrand Arthur William Russell ini untuk hidup layaknya seorang bangsawan seperti ayah dan ibunya, Viscount dan Viscountess Amberley. Masa kecil Russell banyak dipengaruhi oleh walinya yang juga seorang pemikir terkenal asal Inggris, John Stuart Mill. Russell kecil hidup bersama dengan Frank (kakak laki-laki) dan Rachel (kakak perempuan) setelah pada tahun 1874 ibunya meninggal akibat difteri, disusul oleh ayahnya beberapa tahun kemudian setelah depresi yang berkepanjangan. Setelah itu, Russell lebih banyak dirawat oleh kakek-neneknya.
   
Sejak kecil, Russell memiliki antusiasme besar terhadap agama dan matematika. Perkenalannya terhadap karya-karya Euclid dan Mill, walinya, banyak memberikan perubahan pada kehidupan Russell muda. Russell muda masuk ke Trinity College untuk melanjutkan pendidikannya. Dikenal sebagai seorang pelajar yang fasih dalam filosofi dan matematika membuatnya lulus dengan nilai yang memuaskan pada tahun 1893. Pada tahun berikutnya, Russell menikah dengan Alys Pearsall Smith. Pernikahan tersebut tidak bertahan lama setelah pada 1901, Russell mengaku sudah tidak memiliki perasaan terhadap Alys. Pada tahun 1921, Russell bercerai dan semenjak itu memiliki banyak hubungan dengan sejumlah wanita.
   
Setelah lulus, Russell banyak menghabiskan waktunya di Trinity College melakukan penelitian. Di kampus almamaternya tersebut pula Russell menemukan teori pertamanya, Russell’s Paradox. Setelah itu, Russell melakukan perjalanan ke Jerman yang mengilhami munculnya buku pertamanya German Social Democracy (1896). Beberapa tahun kemudian Russell menerbitkan tulisannya yang banyak dikenal hingga sekarang, The Principles of Mathematics (1903) dan Principia Mathematica (1910). Pria yang juga merupakan anggota dari Fabian Society ini mulai bergeser menjadi seorang sosialis pada tahun 1914.
   
Kedekatannya dengan Clifford Allen membuatnya masuk ke dalam No-Conscription Fellowship yang memprakarsai penolakan terhadap wajib militer yang ada pada masa itu. Pada tahun 1918, Russell mengikuti jejak sahabat-sahabatnya tersebut masuk ke dalam penjara setelah tulisannya dianggap menimbulkan provokasi terhadap pemerintah Inggris. Pada tahun 1920, Russell melakukan perjalanan ke Rusia dan bertemu Vladimir Lenin selama di sana. Di saat itu pula, Russell menjalin kedekatan dengan wanita yang nantinya akan menjadi istri keduanya, Dora Black. Dari pernikahannya dengan penulis asal Inggris itu pulalah, Russell dikaruniai tiga orang anak, John Conrad Russell, Katherine Jane Russell, dan Harriet Ruth Russell.
   
Pada tahun 1927, bersama dengan Dora, Russell mendirikan sekolah percobaan Beacon Hill School. Kematian kakaknya, Frank, pada 1931, memaksa Russell untuk kembali ke Kepala Keluarga Russell yang ketiga. Pada tahun 1932, Russell dan Dora resmi berpisah. Pada tahun 1936, Russell menikah dengan Patricia Spence dan dikarunia seorang anak Conrad Sebastian Robert Russell. Pada masa Perang Dunia Kedua, Russell menjadi seorang pasifis. Sempat menjadi professor dan mengajar di Amerika, faham dan filosofinya tidak terlalu berterima dan menimbulkan banyak protes. Russell kembali ke Inggris dan mengajar di Trinity College pada tahun 1944.
   
Pada periode 1940an dan 1950an, Russell banyak menghabiskan waktunya sebagai seorang pengajar dan cendekiawan. Russell juga banyak mengisi acara-acara radio dan televisi sebagai pembicara. Pada tahun 1952, Russell dan Spence bercerai dan menikah lagi pada tahun yang sama kepada Edith Finch. Dari pernikahannya yang terakhir ini, Russell tidak memperoleh keturunan namun seorang istri yang menyayanginya hingga saat-saat terakhirnya. Hingga usianya yang menginjak 89 tahun, Russell masih tercatat aktif dalam aksi penolakan dan demonstrasi terhadap perang. Pada tahun 1970, Russell dinyatakan meninggal akibat influenza parah yang dideritanya.
   
Seperti apapun Russell dan petualangan cintanya, dunia ilmiah tidak mungkin melupakan jasa orang yang disebut sebagai salah satu filsuf abad modern paling berpengaruh ini. Tukang renung flamboyan ini pernah mencanangkan gerakan 'revolusi melawan (aliran) idealisme' di awal abad ke-20. Tokoh yang sama juga diakui sebgai pendiri aliran filsafat analitis bersama pendahulunya, Gottlob Frege, dan penerusnya, Ludwig Wittgenstein. Bersama Alfred Whitehead, Russell menerbitkan Principia Mathematica sebagai upaya menggabungkan matematika dan logika. Dan pasca-Russell, sederet disiplin ilmu seperti matematika, ilmu komputer, linguistik, filsafat bahasa, epistemologi dan metafisik, mau tidak mau terpengaruh pemikiran tukang renung jenius ini.
  
Dikenal sebagai pasifis anti-perang sejak lama, Russell lebih memilih mendekam di penjara daripada terlibat dalam Perang Dunia I. Adalah Russell yang sama yang juga aktif menentang imperialisme dan totalitarianisme termasuk anti-Stalin dan Hitler. Di tengah gonjang-ganjing dunia pada dekade 1960an - 1970an, Russell mengritik habis keterlibatan Amerika dalam perang Vietnam, termasuk gencar melakukan kampanye pelucutan senjata nuklir. Atas usaha dan kinerja ini, tidak heran Bertrand Russell memperoleh nobel di bidang perdamaian pada 1950.

Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana - Mochamad Nasrul Chotib

Last update: 16:00  1/11/2013

Profil

  • Nama Lengkap

    Bertrand Arthur William Russell

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Trellech, Montmountshire

  • Tanggal Lahir

    1872-04-18

  • Zodiak

    Aries

  • Warga Negara

    Inggris

  • Biografi

    Lahir dari keluarga aristocrat Inggris dengan derajat yang tergolong tinggi tidak membuat pria yang lahir dengan nama lengkap Bertrand Arthur William Russell ini untuk hidup layaknya seorang bangsawan seperti ayah dan ibunya, Viscount dan Viscountess Amberley. Masa kecil Russell banyak dipengaruhi oleh walinya yang juga seorang pemikir terkenal asal Inggris, John Stuart Mill. Russell kecil hidup bersama dengan Frank (kakak laki-laki) dan Rachel (kakak perempuan) setelah pada tahun 1874 ibunya meninggal akibat difteri, disusul oleh ayahnya beberapa tahun kemudian setelah depresi yang berkepanjangan. Setelah itu, Russell lebih banyak dirawat oleh kakek-neneknya.
       
    Sejak kecil, Russell memiliki antusiasme besar terhadap agama dan matematika. Perkenalannya terhadap karya-karya Euclid dan Mill, walinya, banyak memberikan perubahan pada kehidupan Russell muda. Russell muda masuk ke Trinity College untuk melanjutkan pendidikannya. Dikenal sebagai seorang pelajar yang fasih dalam filosofi dan matematika membuatnya lulus dengan nilai yang memuaskan pada tahun 1893. Pada tahun berikutnya, Russell menikah dengan Alys Pearsall Smith. Pernikahan tersebut tidak bertahan lama setelah pada 1901, Russell mengaku sudah tidak memiliki perasaan terhadap Alys. Pada tahun 1921, Russell bercerai dan semenjak itu memiliki banyak hubungan dengan sejumlah wanita.
       
    Setelah lulus, Russell banyak menghabiskan waktunya di Trinity College melakukan penelitian. Di kampus almamaternya tersebut pula Russell menemukan teori pertamanya, Russell’s Paradox. Setelah itu, Russell melakukan perjalanan ke Jerman yang mengilhami munculnya buku pertamanya German Social Democracy (1896). Beberapa tahun kemudian Russell menerbitkan tulisannya yang banyak dikenal hingga sekarang, The Principles of Mathematics (1903) dan Principia Mathematica (1910). Pria yang juga merupakan anggota dari Fabian Society ini mulai bergeser menjadi seorang sosialis pada tahun 1914.
       
    Kedekatannya dengan Clifford Allen membuatnya masuk ke dalam No-Conscription Fellowship yang memprakarsai penolakan terhadap wajib militer yang ada pada masa itu. Pada tahun 1918, Russell mengikuti jejak sahabat-sahabatnya tersebut masuk ke dalam penjara setelah tulisannya dianggap menimbulkan provokasi terhadap pemerintah Inggris. Pada tahun 1920, Russell melakukan perjalanan ke Rusia dan bertemu Vladimir Lenin selama di sana. Di saat itu pula, Russell menjalin kedekatan dengan wanita yang nantinya akan menjadi istri keduanya, Dora Black. Dari pernikahannya dengan penulis asal Inggris itu pulalah, Russell dikaruniai tiga orang anak, John Conrad Russell, Katherine Jane Russell, dan Harriet Ruth Russell.
       
    Pada tahun 1927, bersama dengan Dora, Russell mendirikan sekolah percobaan Beacon Hill School. Kematian kakaknya, Frank, pada 1931, memaksa Russell untuk kembali ke Kepala Keluarga Russell yang ketiga. Pada tahun 1932, Russell dan Dora resmi berpisah. Pada tahun 1936, Russell menikah dengan Patricia Spence dan dikarunia seorang anak Conrad Sebastian Robert Russell. Pada masa Perang Dunia Kedua, Russell menjadi seorang pasifis. Sempat menjadi professor dan mengajar di Amerika, faham dan filosofinya tidak terlalu berterima dan menimbulkan banyak protes. Russell kembali ke Inggris dan mengajar di Trinity College pada tahun 1944.
       
    Pada periode 1940an dan 1950an, Russell banyak menghabiskan waktunya sebagai seorang pengajar dan cendekiawan. Russell juga banyak mengisi acara-acara radio dan televisi sebagai pembicara. Pada tahun 1952, Russell dan Spence bercerai dan menikah lagi pada tahun yang sama kepada Edith Finch. Dari pernikahannya yang terakhir ini, Russell tidak memperoleh keturunan namun seorang istri yang menyayanginya hingga saat-saat terakhirnya. Hingga usianya yang menginjak 89 tahun, Russell masih tercatat aktif dalam aksi penolakan dan demonstrasi terhadap perang. Pada tahun 1970, Russell dinyatakan meninggal akibat influenza parah yang dideritanya.
       
    Seperti apapun Russell dan petualangan cintanya, dunia ilmiah tidak mungkin melupakan jasa orang yang disebut sebagai salah satu filsuf abad modern paling berpengaruh ini. Tukang renung flamboyan ini pernah mencanangkan gerakan 'revolusi melawan (aliran) idealisme' di awal abad ke-20. Tokoh yang sama juga diakui sebgai pendiri aliran filsafat analitis bersama pendahulunya, Gottlob Frege, dan penerusnya, Ludwig Wittgenstein. Bersama Alfred Whitehead, Russell menerbitkan Principia Mathematica sebagai upaya menggabungkan matematika dan logika. Dan pasca-Russell, sederet disiplin ilmu seperti matematika, ilmu komputer, linguistik, filsafat bahasa, epistemologi dan metafisik, mau tidak mau terpengaruh pemikiran tukang renung jenius ini.
      
    Dikenal sebagai pasifis anti-perang sejak lama, Russell lebih memilih mendekam di penjara daripada terlibat dalam Perang Dunia I. Adalah Russell yang sama yang juga aktif menentang imperialisme dan totalitarianisme termasuk anti-Stalin dan Hitler. Di tengah gonjang-ganjing dunia pada dekade 1960an - 1970an, Russell mengritik habis keterlibatan Amerika dalam perang Vietnam, termasuk gencar melakukan kampanye pelucutan senjata nuklir. Atas usaha dan kinerja ini, tidak heran Bertrand Russell memperoleh nobel di bidang perdamaian pada 1950.

    Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana - Mochamad Nasrul Chotib

    Last update: 16:00  1/11/2013

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

    • Nobel Prize untuk Sastra, 1950

Geser ke atas Berita Selanjutnya