Follow
Profil
Carlos Pavon
Lahir pada tanggal 9 Oktober 1973, Carlos Pavon adalah pemain sepak bola yang pernah bermain dalam 14 klub yang berbeda selama karir seniornya. Karir pesepakbola kelahiran El Progreso, Honduras ini, seperti kebanyakan pesepak bola lainnya, bermula di karir junior. Pada jenjang karir ini, Pavon bergabung dengan sebuah klub bernama Real Espana Reservas saat masih berumur 18 tahun.
Setelah karir juniornya menunjukkan kemajuan yang signifikan, pemain bertinggi 178 centimeter ini bergabung dengan Real Espana. Dalam perjalanan karirnya, pria bernama lengkap Carlos Alberto Pavón Plummer ini pernah 3 kali kembali ke klub ini yaitu pada tahun 2003, 2006-2007 dan 2009 hingga sekarang. Pada awal bergabung dengan Real Espana, Pavon lebih banyak duduk di bangku cadangan karenanya tidak berkesempatan menghasilkan satu buah gol pun. Pada musim pertandingan 2006-2007, giliran Pavon membuktikan ketajaman serangannya dengan mencetak 15 gol untuk klubnya. Kali ketiga bergabung kembali dengan ke Real Espana pada 2009 hingga saat ini, pesepak bola asal Honduras ini masih membuktikan bahwa taringnya perlu diperhitungkan lawan dengan raihan prestasi sebanyak 39 gol.
Selain bermain membela tanah airnya, pesepakbola berkebangsaan Honduras ini juga pernah bermain di Meksiko. Tercatat cukup banyak klub sepak bola Meksiko tempat Pavon pernah bergabung. Ia pernah bermain di sebuah klub bernama Morelia yang merupakan salah satu klub anggota Divisi Premier Meksiko. Selain klub ini, Pavon juga pernah bergabung dengan beberapa klub di Divisi II sepak bola Meksiko seperti Toluca, San Luis, Correcaminos, Necaxa, Cruz Azul, dan Celaya. Selain Meksiko, pemain yang berulang tahun pada tanggal 9 Oktober ini juga pernah bermain di Italia bahkan sempat bergabung dengan beberapa klub anggota seri A Italia, yaitu Udinese dan Napoli. Berkelana dari satu klub ke klub lain dari berbagai Negara membuat kemampuan Pavon semakin terlatih dan membuatnya sebagai salah satu pemain handal yang diperhitungkan dalam kancah persepakbolaan internasional.
Riset dan analisis: Meilia Hardiyanti