Profil
Goran Pandev
Lahir dengan kebangsaan Macedonia, Goran Pandev banyak menghabiskan sebagian besar karirnya di Liga Italia. Pesepak bola yang sering berada di garis depan ini pernah memperkuat tim raksasa Italia sekelas Internazionale Milan sebelum akhirnya hijrah ke Lazio dan akhirnya pindah ke Napoli. Karir sepakbola pemain kelahiran 1983 ini termasuk kategori cemerlang. Mulai dari rekan, lawan hingga para manajer dan pelatih klub sepakbola dunia mengakui kecakapan Pandev mengolah kulit bundar dan ketajaman serangannya mencetak gol. Pengakuan ini juga yang membuat pesepak bola bertinggi 1.84 meter ini menjadi incaran banyak klub besar liga Eropa seperti Real Madrid, AC Milan, dan Zenith Saint Petersburg.
Menghabiskan msa kecil dan remaja di Strumica, Macedonia, Pandev memulai karir sepakbolanya dengan bergabung bersama klub Belasica, sekaligus akademi tempatnya belajar sepak bola, sebelum akhirnya dibeli oleh Inter Milan pada musim panas 2001 pada saat Pandev berusia 18 tahun. Kurangnya pengalaman menjejak kaki di rumput profesional, Pandev sempat kesulitan bersaing dengan rekan satu timnya sendiri. Atas dasar ini, pihak manajemen Inter memutuskan meminjamkan Pandev ke klub Spezia pada musim 2002 - 2003 dan klub Ancona pada 2003 - 2004.
Di sela musim kompetisi 2004, pemain Serbia, Dejan Stankovic, dibeli Inter dari Lazio dan Pandev diboyong Lazio atas kontrak pertukaran pemain dengan Stankovic. Keputusan tepat bagi Lazio. Karir Pandev melesat dengan total koleksi sumbangan 48 gol dari 159 penampilannya bersama Lazio. Tak ayal mantan timnya, Internazionale, seperti menyadari kesalahan mereka dan kembali memboyong Pandev di bawah payung kontrak 2 tahun mulai Januari 2010.
Kembali, sebuah keputusan tepat, kali ini bagi Internazionale. Bukan hanya koleksi gol, Pandev dan para rekannya bahkan berhasil menyumbang gelar UEFA Champion League yang notabene menjadi kasta tertinggi kompetisi antar-klub sepakbola Eropa. Dan Desember 2010, manajemen Internazionale berpesta pora atas keputusan memboyong pemain depan ini ke kembali klub mereka: satu gol Pandev sebagai sumbangsih teramat manis yang membawa Internazionale memenangi gelaran Final FIFA World Cup 2010.
Sempat dipinjam klub Napoli pada Agustus 2011, sebelum akhirnya dipermanenkan mulai Juni 2012, duet Pandev dan Edinson Cavani cukup membuat Napoli menjadi salah satu tim Liga Itali yang harus dipertimbangkan dan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Riset dan Analisis: Laili Dian R.W.N - Mochamad Nasrul Chotib