Profil
Jacques Chirac
Jacques René Chirac adalah politikus Perancis yang menjabat sebagai Presiden Perancis pada tahun 1995 hingga tahun 2007. Sebelumnya, Chirac menjabat sebagai Perdana Menteri Perancis periode tahun 1974-1976 dan tahun 1986-1988. Hal ini menjadikan Chirac sebagai satu-satunya orang yang pernah dua kali menjabat Perdana Menteri bawah Republik Kelima). Dia juga pernah menjadi Walikota Paris untuk periode jabatan tahun 1977-1995.
Chirac lahir di klinik Geoffroy Saint-Hilaire pada tanggal 29 November 1932. Ayahnya yang bernama Abel François Chirac adalah seorang eksekutif sukses di sebuah perusahaan pesawat terbang sedangkan ibunya Marie-Louise Valette merupakan ibu rumah tangga. Setelah menyelesaikan studinya di Lycée Carnot dan di Lycée Louis-le-Grand, Paris, selama tiga bulan Chirac bekerja sebagai awak kapal di sebuah kapal batubara. Pada tahun 1956, dia menikah dengan Bernadette Chodron de Courcel dan kemudian memiliki dua anak perempuan, Laurence dan Claude.
Terinspirasi oleh Jenderal Charles de Gaulle, Chirac mulai mengejar karir pegawai negeri pada tahun 1950. Dia mengawali karirnya dengan mulai bergabung sebagai anggota Partai Komunis Perancis. Pada tahun 1953, setelah lulus dari "Sciences Po" (lebih dikenal sebagai Paris Institute of Political Studies), dia melanjutkan studinya ke Universitas Harvard pada musim panas sebelum akhirnya dia mendaftar ke ENA, National School of Administration yang merupakan lembaga pelatihan bagi calon pegawai negeri Prancis pada tahun 1957. Saat itu, Chirac dilatih sebagai seorang perwira cadangan militer kavaleri lapis baja di Saumur. Dia kemudian mengajukan dirinya untuk ikut berperang dalam Perang Aljazair, menggunakan koneksi pribadi yang akan dikirim meskipun pemesanan atasannya. Permintaan ini ditolak oleh atasannya yang merasa khawatir karena Chirac cenderung komunis pada saat itu.
Pada bulan April 1962, Chirac diangkat menjadi kepala staf pribadi Perdana Menteri Georges Pompidou. Ini menjadi langkah pertama Chirac di dunia politik. Setelah melayani Parlemen selama beberapa tahun, jabatan penting akhirnya menghampiri Chirac. Pada tahun 1972, dia dipercaya untuk menjadi oleh presiden Pompidou untuk menjadi Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan. Melalui jabatan ini, reputasi Chirac ikut meningkat karena dia dinilai berhasil mensejahterakan nasib petani. Pada tanggal 27 Februari 1974, setelah pengunduran diri Raymond Marcellin, Chirac diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri. Sejak bulan Maret 1974, dia dipercaya oleh Presiden Pompidou untuk mempersiapkan pemilihan presiden tahun 1976. Namun, karena Presiden Pompidou meninggal dunia, maka pemilihan presiden tersebut dipercepat dan diadakan pada tanggal 2 April 1974. Dari pemilihan terxebut, Giscard d'Estaing berhasil terpilih menjadi presiden. Di bawah kepemimpinan presiden Giscard, Chirac ditunjuk untuk menjadi perdana menteri hingga tahun 1976. Chirac membuat langkah beraninya untuk pertama kali dengan mengikuti pemilihan presiden tahun 1981 melawan kandidat presiden Giscard d'Estaing. Namun sayangnya, dalam pemilihan tersebut keduanya berhasil dikalahkan oleh kandidat asal partai Sosialis, François Mitterrand. Dalam kabinet presiden François Mitterrand, Chirac kembali ditunjuk untuk menjadi perdana menteri hingga tahun 1988.
Ketika pemilihan presiden digelar pada tahun 1995, Chirac kembali maju dalam bursa pemilihan. Kali ini dia menuai sukses dengan berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Di usia 69 tahun, Chirac kembali mengikuti pemilihan presiden dan berhasil memenanginya setelah mendapat hampir 82% suara jumlah suara total. Walaupun terpilih menjadi presiden untuk kedua kalinya, pamor Chirac kali ini mulai meredup. Selama masa kepemimpinan Chirac, banyak kebijakan yang dia buat menimbulkan kontroversi hingga puncaknya ketika dia menyatakan penolakan terhadap penggunaan jilbab oleh seorang muslim perempuan di sekolah-sekolah Prancis dan perusahaan publik. Chirac berpendapat bahwa penggunaan jilbab dapat menyebabkan permusuhan. Hal ini lantas menimbulkan gelombang protes yang tidak hanya datang dari Prancis tapi dari negara Islam lainnya karena apa yang dilakukan Chirac ini dinilai merupakan suatu diskriminasi. Pada tahun 2007, masa kepemimpinan Chirac berakhir dan dia tidak melanjutkannya karena dia menilai apa yang dia berikan untuk Prancis sudahlah cukup.
Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh