Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

John Davison Rockefeller

Profil John Davison Rockefeller | Merdeka.com

John Davison Rockefeller adalah industrialis dan filantropis asal Amerika yang juga merupakan salah seorang pebisnis paling sukses dalam sejarah Amerika, bahkan dunia. Dengan kekayaan bersih mencapai $663.4 milyar pada 2007, Rockefeller berada di pucuk paling atas deretan orang terkaya di dunia yang hanya bisa disaingi nama besar lain seperti Rothschild, Carnegie atau Bloomsberg.

Merupakan anak kedua dari enam bersaudara yang lahir dari pasangan William Avery Rockefeller dan Eliza Davison, keluarga Rockefeller pindah ke Moravia, New York saat John masih kanak-kanak. Pada 1851, ketika Rockefeller berusia 12 tahun, keluarganya kembali berpindah tempat tinggal ke Uwego, tempat John menerima pendidikan dasar di Uwego Academy. Dua tahun berikutnya, keluarga Rockefeller kembali berpindah ke Strongville, Cleveland, dan John melanjutkan pendidikan menengah di Central High School, negara bagian yang sama. Pad babak kehidupan ini, John Rockefeller juga sibuk dengan kegiatannya mengikuti kursus di Folsom’s Commercial College, tempat ia pertama kali belajar tentang ilmu pembukuan dan bisnis.

Memasuki usia ke-16 tahun, Rockefeller memperoleh pekerjaan pertamanya sebagai seorang asisten pencatat pembukuan di sebuah firma kecil, Hewitt & Tuttle, yang berlokasi di Cleveland. Tinggi dan padatnya jam kerja di perusahaan ini justru membuat Rockefeller remaja bergairah dan mengakui segala hal yang berbau kantor, termasuk sistem dan metodenya, sangat menarik minatnya. Calon maharaja minyak Amerika dan dunia ini bahkan sempat dikutip memiliki ambisi untuk menghasilkan uang sebanyak 100.000 dollar dan hidup selama 100 tahun.

Pada 1866, John diajak oleh kakaknya, William Rockefeller, bekerja di sebuah perusahaan kilang minyak yang didirikannya bersama Henry M. Flagler. Perusahaan yang diberi nama Rockefeller, Andrews & Flagler ini merupakan janin kesuksesan John Rockefeller dalam bisnis perminyakan. Dalam dua tahun ke depan, setelah banyak perkembangan dan penataan yang dilakukan oleh Rockefeller bersaudara, perusahaan kilang minyak mereka berubah menjadi kilang minyak terbesar di dunia dan sekaligus mencatatkan sejarah awal dari Standard Oil Company.

Dan dengan dimulainya Standard Oil, nama Rockefeller juga berkembang dengan 'standar ganda' di dunia internasional. Pada satu sisi, Rockefeller dikenal sebagai pebisnis tangguh dan, mungkin juga tidak salah disebut sebagai 'buas'. Ia mengembangkan perusahaan dengan cara membeli berbagai perusahaan kilang minyak kecil yang ada di Amerika demi meningkatkan efisiensi strateginya dalam mengurangi persaingan  dan memonopoli perdagangan minyak Amerika saat itu. Pada perkembangan selanjutnya, tentu saja, bisnis besar tidak datang dari lahan kecil. Ketika dunia dilanda perang besar pertama yang melibatkan hampir seluruh negara di daratan Eropa, dilaporkan adalah Standard Oil yang melumasi dan mengisi bahan bakar tiap satu dari mesin perang baja, termasuk senapan, mobil, tank hingga pesawat tempur, hingga semua persenjataan kelas ringan hingga berat tersebut sukses dicap sebagai mesin penghancur dan pembunuh efektif pada Perang Dunia I.

Di sisi lain, John Davison Rockefeller bak malaikat sekaligus filantropis paling dermawan di dunia. Rockefeller adalah orang yang membangun realita dan harapan dengan menyediakan dana tidak kepalang tanggung bagi berdirinya Spellman College, sebuah sekolah untuk wanita Afrika-Amerika di Atlanta, dan juga bagi salah satu sekolah tinggi paling terkenal di dunia, University of Chicago. Saat minyaknya membuat mungkin mesin-mesin perang menembak dan menghancurkan apa saja, pada saat yang sama, John Rockefeller bekerja untuk kemanusiaan dengan mendirikan Rockefeller Institute for Medical Research, atau biasa disebut Rockefeller University, di New York serta Rockefeller Foundation yang terkenal sebagai salah satu yayasan paling humanis di seantero jagad.

Riset dan analisis: Mochamad Nasrul Chotib - Sony Anshar

Profil

  • Nama Lengkap

    John Davison Rockefeller

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Richford, New York

  • Tanggal Lahir

    1839-06-08

  • Zodiak

    Gemini

  • Warga Negara

  • Biografi

    John Davison Rockefeller adalah industrialis dan filantropis asal Amerika yang juga merupakan salah seorang pebisnis paling sukses dalam sejarah Amerika, bahkan dunia. Dengan kekayaan bersih mencapai $663.4 milyar pada 2007, Rockefeller berada di pucuk paling atas deretan orang terkaya di dunia yang hanya bisa disaingi nama besar lain seperti Rothschild, Carnegie atau Bloomsberg.

    Merupakan anak kedua dari enam bersaudara yang lahir dari pasangan William Avery Rockefeller dan Eliza Davison, keluarga Rockefeller pindah ke Moravia, New York saat John masih kanak-kanak. Pada 1851, ketika Rockefeller berusia 12 tahun, keluarganya kembali berpindah tempat tinggal ke Uwego, tempat John menerima pendidikan dasar di Uwego Academy. Dua tahun berikutnya, keluarga Rockefeller kembali berpindah ke Strongville, Cleveland, dan John melanjutkan pendidikan menengah di Central High School, negara bagian yang sama. Pad babak kehidupan ini, John Rockefeller juga sibuk dengan kegiatannya mengikuti kursus di Folsom’s Commercial College, tempat ia pertama kali belajar tentang ilmu pembukuan dan bisnis.

    Memasuki usia ke-16 tahun, Rockefeller memperoleh pekerjaan pertamanya sebagai seorang asisten pencatat pembukuan di sebuah firma kecil, Hewitt & Tuttle, yang berlokasi di Cleveland. Tinggi dan padatnya jam kerja di perusahaan ini justru membuat Rockefeller remaja bergairah dan mengakui segala hal yang berbau kantor, termasuk sistem dan metodenya, sangat menarik minatnya. Calon maharaja minyak Amerika dan dunia ini bahkan sempat dikutip memiliki ambisi untuk menghasilkan uang sebanyak 100.000 dollar dan hidup selama 100 tahun.

    Pada 1866, John diajak oleh kakaknya, William Rockefeller, bekerja di sebuah perusahaan kilang minyak yang didirikannya bersama Henry M. Flagler. Perusahaan yang diberi nama Rockefeller, Andrews & Flagler ini merupakan janin kesuksesan John Rockefeller dalam bisnis perminyakan. Dalam dua tahun ke depan, setelah banyak perkembangan dan penataan yang dilakukan oleh Rockefeller bersaudara, perusahaan kilang minyak mereka berubah menjadi kilang minyak terbesar di dunia dan sekaligus mencatatkan sejarah awal dari Standard Oil Company.

    Dan dengan dimulainya Standard Oil, nama Rockefeller juga berkembang dengan 'standar ganda' di dunia internasional. Pada satu sisi, Rockefeller dikenal sebagai pebisnis tangguh dan, mungkin juga tidak salah disebut sebagai 'buas'. Ia mengembangkan perusahaan dengan cara membeli berbagai perusahaan kilang minyak kecil yang ada di Amerika demi meningkatkan efisiensi strateginya dalam mengurangi persaingan  dan memonopoli perdagangan minyak Amerika saat itu. Pada perkembangan selanjutnya, tentu saja, bisnis besar tidak datang dari lahan kecil. Ketika dunia dilanda perang besar pertama yang melibatkan hampir seluruh negara di daratan Eropa, dilaporkan adalah Standard Oil yang melumasi dan mengisi bahan bakar tiap satu dari mesin perang baja, termasuk senapan, mobil, tank hingga pesawat tempur, hingga semua persenjataan kelas ringan hingga berat tersebut sukses dicap sebagai mesin penghancur dan pembunuh efektif pada Perang Dunia I.

    Di sisi lain, John Davison Rockefeller bak malaikat sekaligus filantropis paling dermawan di dunia. Rockefeller adalah orang yang membangun realita dan harapan dengan menyediakan dana tidak kepalang tanggung bagi berdirinya Spellman College, sebuah sekolah untuk wanita Afrika-Amerika di Atlanta, dan juga bagi salah satu sekolah tinggi paling terkenal di dunia, University of Chicago. Saat minyaknya membuat mungkin mesin-mesin perang menembak dan menghancurkan apa saja, pada saat yang sama, John Rockefeller bekerja untuk kemanusiaan dengan mendirikan Rockefeller Institute for Medical Research, atau biasa disebut Rockefeller University, di New York serta Rockefeller Foundation yang terkenal sebagai salah satu yayasan paling humanis di seantero jagad.

    Riset dan analisis: Mochamad Nasrul Chotib - Sony Anshar

  • Pendidikan

    • Uwego Academy
    • Central High School, Cleveland
    • Folsom’s Commercial College

  • Karir

    • Asisten Juru Tulis, firma Hewitt & Tuttle
    • Pendiri, CEO, Standard Oil Company, Amerika Serikat
    • Pendiri, University of Chicago
    • Pendiri, Rockefeller University
    • Penyumbang dana, pendirian Central Philippine University
    • Pendiri, General Education Board
    • Pendiri, Rockefeller Foundation

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya