Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Navin Ramgoolam

Profil Navin Ramgoolam | Merdeka.com

Navinchandra Ramgoolam lahir pada tanggal 14 Juli 1947 dari pasangan Seewoosagur Ramgoolam, seorang dokter dengan istrinya Lady Sushil Ramgoolam. Navin Ramgoolam lahir ditengah kondisi keluarga yang miskin, dia dibesarkan di ibukota Mauritius. Sekitar tahun 1968, Navin pergi ke Irlandia untuk belajar ilmu kedokteran di Royal College of Surgeons, Dublin dan lulus sebagai dokter pada tahun 1973. Selanjutnya, Navin bekerja dibeberapa rumah sakit swasta yang berbeda di Inggris hingga akhirnya dia bertemu dengan Sir Satcam Boolell (pemimpin Partai Buruh) dan Paul Berenger yang meyakinkan Navin untuk kembali ke Mauritius.

Mereka membujuk Navin untuk bersedia bergabung dan ikut serta dalam pemilihan partai di Mauritius. Sebelum memulai karir politiknya, Navin terlebih dulu belajar hukum dan memperoleh gelar Master of Laws dari London School of Economics.

Pada tahun 1991, Navin sebagai pemimpin Partai Buruh untuk pertama kalinya mengikuti pemilihan umum. Sayangnya di pemilihan umum tahun 1991, Partai Buruh dikalahkan oleh koalisi partai MSM-MMM yang dipimpin oleh Perdana Menteri incumbent, Sir Anerood Jugnauth dengan Paul Berenger. Meskipun Partai Buruh mengalami kekalahan dan menderita kerugian berat pada pemilihan umum tahun 1991 serta dihadapkan dengan konflik internal partai, namun mereka tetap berusaha untuk bangkit dan bertindak sebagai partai oposisi yang tegas. Pada tahun 1992, Navin  pergi ke London meninggalkan seluruh konflik yang terjadi di Partai Buruh untuk meneruskan studinya di bidang hukum.

Sekembalinya dari London, Navin kembali ke Partai Buruh. Di tahun 1994, Partai Buruh yang dipimpin oleh Navin Ramgoolam berkoalisi dengan partai Mouvement Militant Mauricien (MMM). Koalisi ini berhasil memenangkan 2 kursi pada pemilihan umum Januari 1995. Kemenangan ini menjadikan Navin Ramgoolam keluar sebagai pemenang dan akhirnya dia menjabat sebagai perdana menteri Mauritius. Selama masa kepemimpinannya, Navin banyak dikritik oleh media, dia dinilai terlalu muda dan belum berpengalan untuk memimpin Partai Buruh dan menjadi seorang Perdana Menteri.

Di akhir masa jabatannya yakni di tahun 2000, Navin Ramgoolam dikalahkan oleh dua pemimpin politik, Paul Berenger dan Anerood Jugnauth, yang berkoalisi untuk mengusirnya dari kekuasaan, tetapi Navin Ramgoolam tidak sepenuhnya terdepak karena dia masih terpilih sebagai wakil pertama dari konstituensi di Majelis Nasional.

Antara tahun 2000 dan 2005, Navin Ramgoolam memimpin Partai Oposisi. Dari sinilah Navin kemudian memulai gerakan koalisinya diantara beberapa partai untuk kembali maju pada pemilihan umum Perdana Menteri. Pada tahun 2005, koalisi Aliansi Sosial dipimpin oleh Partai Buruh memenangkan pemilu.

Selanjutnya, Navin Ramgoolam dilantik menjadi Perdana Menteri untuk kedua kalinya. Setelah menjabat sebagai perdana menteri, Navin berusaha menepati janjinya untuk memperkenalkan layanan transportasi gratis bagi orang tua. Navin telah membuat kontribusi besar terhadap perekonomian sejak dia menjabat sebagai Perdana Menteri. Pada pemilihan umum pada 5 Mei 2010, Navin Ramgoolam kembali terpilih sebagai perdana menteri dan Partai Buruh Mauritius juga memenangkan pemilihan umum dengan mendapatkan 41 kursi dimana Paulus Bérenger dari partai MMM hanya mendapatkan 18 kursi dan partai FSM hanya mendapatkan 1 kursi. 

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

Last udpate: 10/12/2013

Profil

  • Nama Lengkap

    Navin Ramgoolam

  • Alias

    Navinchandra Ramgoolam

  • Agama

    Hindu

  • Tempat Lahir

    Port Louis, Mauritius

  • Tanggal Lahir

    1947-07-14

  • Zodiak

    Cancer

  • Warga Negara

  • Ayah

    Seewoosagur Ramgoolam

  • Ibu

    Lady Sushil Ramgoolam

  • Istri

    Veena Brizmohun

  • Biografi

    Navinchandra Ramgoolam lahir pada tanggal 14 Juli 1947 dari pasangan Seewoosagur Ramgoolam, seorang dokter dengan istrinya Lady Sushil Ramgoolam. Navin Ramgoolam lahir ditengah kondisi keluarga yang miskin, dia dibesarkan di ibukota Mauritius. Sekitar tahun 1968, Navin pergi ke Irlandia untuk belajar ilmu kedokteran di Royal College of Surgeons, Dublin dan lulus sebagai dokter pada tahun 1973. Selanjutnya, Navin bekerja dibeberapa rumah sakit swasta yang berbeda di Inggris hingga akhirnya dia bertemu dengan Sir Satcam Boolell (pemimpin Partai Buruh) dan Paul Berenger yang meyakinkan Navin untuk kembali ke Mauritius.

    Mereka membujuk Navin untuk bersedia bergabung dan ikut serta dalam pemilihan partai di Mauritius. Sebelum memulai karir politiknya, Navin terlebih dulu belajar hukum dan memperoleh gelar Master of Laws dari London School of Economics.

    Pada tahun 1991, Navin sebagai pemimpin Partai Buruh untuk pertama kalinya mengikuti pemilihan umum. Sayangnya di pemilihan umum tahun 1991, Partai Buruh dikalahkan oleh koalisi partai MSM-MMM yang dipimpin oleh Perdana Menteri incumbent, Sir Anerood Jugnauth dengan Paul Berenger. Meskipun Partai Buruh mengalami kekalahan dan menderita kerugian berat pada pemilihan umum tahun 1991 serta dihadapkan dengan konflik internal partai, namun mereka tetap berusaha untuk bangkit dan bertindak sebagai partai oposisi yang tegas. Pada tahun 1992, Navin  pergi ke London meninggalkan seluruh konflik yang terjadi di Partai Buruh untuk meneruskan studinya di bidang hukum.

    Sekembalinya dari London, Navin kembali ke Partai Buruh. Di tahun 1994, Partai Buruh yang dipimpin oleh Navin Ramgoolam berkoalisi dengan partai Mouvement Militant Mauricien (MMM). Koalisi ini berhasil memenangkan 2 kursi pada pemilihan umum Januari 1995. Kemenangan ini menjadikan Navin Ramgoolam keluar sebagai pemenang dan akhirnya dia menjabat sebagai perdana menteri Mauritius. Selama masa kepemimpinannya, Navin banyak dikritik oleh media, dia dinilai terlalu muda dan belum berpengalan untuk memimpin Partai Buruh dan menjadi seorang Perdana Menteri.

    Di akhir masa jabatannya yakni di tahun 2000, Navin Ramgoolam dikalahkan oleh dua pemimpin politik, Paul Berenger dan Anerood Jugnauth, yang berkoalisi untuk mengusirnya dari kekuasaan, tetapi Navin Ramgoolam tidak sepenuhnya terdepak karena dia masih terpilih sebagai wakil pertama dari konstituensi di Majelis Nasional.

    Antara tahun 2000 dan 2005, Navin Ramgoolam memimpin Partai Oposisi. Dari sinilah Navin kemudian memulai gerakan koalisinya diantara beberapa partai untuk kembali maju pada pemilihan umum Perdana Menteri. Pada tahun 2005, koalisi Aliansi Sosial dipimpin oleh Partai Buruh memenangkan pemilu.

    Selanjutnya, Navin Ramgoolam dilantik menjadi Perdana Menteri untuk kedua kalinya. Setelah menjabat sebagai perdana menteri, Navin berusaha menepati janjinya untuk memperkenalkan layanan transportasi gratis bagi orang tua. Navin telah membuat kontribusi besar terhadap perekonomian sejak dia menjabat sebagai Perdana Menteri. Pada pemilihan umum pada 5 Mei 2010, Navin Ramgoolam kembali terpilih sebagai perdana menteri dan Partai Buruh Mauritius juga memenangkan pemilihan umum dengan mendapatkan 41 kursi dimana Paulus Bérenger dari partai MMM hanya mendapatkan 18 kursi dan partai FSM hanya mendapatkan 1 kursi. 

    Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

    Last udpate: 10/12/2013

  • Pendidikan

    • 1993 : Called to the United Kingdom Bar, Inner Temple
    • 1992-1993 : Vocation Course - Inns of Court School of Law
    • 1987-1990 : LLB (Hons) - The London School of Economics and Political Science, University of London
    • 1968-1975 : LRCP & LRCSI - Royal College of Surgeons, Dublin

  • Karir

  • Penghargaan

    • Honorary Fellow London School of Economics (1998)
    • Dr Honoris Causa University of Mauritius (1998)
    • Dr Honoris Causa Aligarh Muslim University, India (1998)
    • Dr Honoris Causa Jawaharlal Nehru University, India (October 2005)
    • Grand Officier de la Légion d'Honneur France (Maret 2006)
    • Honorary Freeman of Rodrigues Rodrigues Regional Assembly (Maret 2007)
    • The Wilberforce Medal Wilberforce Lecture Trust, Hull, United Kingdom (Juni 2007)
    • The Rajiv Gandhi Award Regional Mumbai Congress Committee, India (Agustus 2007)
    • The Pravasi Bharatiya Samman Award Government of the Republic of India (Januari 2008)
    • Grand Commander of the Order of the Star and Key of the Indian Ocean (GCSK) Government of the Republic of Mauritius (Maret 2008)
    • Prix Louise Michel Centre d'Etudes Politiques et de Société (CEPS) Paris (Juni 2008)
    • Doctor of Science (Honoris Causa) Padmashree Dr D. Y. Patil University, Mumbai, India (Februari 2009)
    • Fellow of the Royal College of Physicians (FRCP) Royal College of Physicians, London (Mei 2009)
    • Honorary Doctor Staffordshire University, United Kingdom (Juli 2010)
    • Order of the Rule of Law World Jurist Association, Bethesda, Maryland, USA (April 2011)
    • Overseas Bencher Inner Temple, United Kingdom (April 2011)
    • Doctor of Laws (Honoris Causa) Kurukshetra University, Haryana, India (Februari 2012)

Geser ke atas Berita Selanjutnya