Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Nelly Leonie Sachs

Profil Nelly Leonie Sachs, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Nelly Sachs adalah seorang penyair dan dramawan asal Jerman Yahudi. Ia menulis pengalamannya dalam mengikuti Perang Dunia II. Ia mengaku sedih dan sekaligus rindu dengan kebersamaan yang ada dalam sesama Yahudi. Karya-karyanya yang terkenal antara lain:  Eli: Ein Mysterienspiel vom Leiden Israels (1950), Zeichen im Sand (1962), Verzauberung (1970),In den Wohnungen des Todes (1947), Flucht und Verwandlung (1959), Fahrt ins Staublose (1961), dan Suche nach Lebenden (1971).

Ia bersekolah di rumah karena ia kondisi badannya sangat rapuh. Dia memiliki bakat menari, tetapi orang tuanya tidak terlalu mendukung bakatnya tersebut. Ia sejak kecil dididik untuk kelak menjadi wanita muda yang introvert dan tidak boleh menikah. Meskipun begitu, ia memiliki dua sahabat, Selma Lagerlof dan Hilde Domin. Saat Nazi berkuasa, ia, ibunya dan Lagerlof akan pergi ke Swedia. Sayangnya, sahabat baiknya itu harus meninggal dunia karena menyelamatkan Sachs dan ibunya. Akhirnya, Sachs dan ibunya melarikan diri Swedia dengan menaiki pesawat terbang.

Sachs dan ibunya tinggal di sebuah apartemen kecil di Stockholm selama bertahun-tahun. Saat hidup di Stockholm, mereka dibantu seorang penerjemah antara bahasa Swedia dan Jerman untuk berkomunikasi. Setelah kematian ibunya, Sachs menderita kerusakan saraf. Hal itu ditandai dengan halusinasi, paranoia dan delusi penganiayaan oleh NAZI. Mau tak mau ia harus dirawat di rumah sakit jiwa. Ia banyak menulis saat berada di rumah sakit. Sampai pada akhirnya, ia cukup pulih untuk hidup sendiri meskipun terkadang kesehatan mentalnya sangat rapuh. Setelah ia keluar dari rumah sakit, ia banyak berkirim surat dengan penulis-penulis berbahasa Jerman seperti Hans Magnus Enzenberger dan Ingeborg Bachmann.

Ia menciptakan puisi yang berjudul Zurich, Zum Storchen dengan Celan. Sachs dan Celan memiliki kemiripan gaya penulisan meskipun memang terdapat perbedaan. Mereka berdua memang sahabat yang saling membutuhkan. Celan berkata bahwa ia menemukan seseorang yag dapat mempercayainya, dan orang itu adalah Sachs.

Terlihat dari hasil karyanya, puisi Sachs terpengaruh oleh Romatisme Jerman. Puisi yang ditulisnya menggambarkan sosok wanita muda Berlin yang terinspirasi oleh Kristen dan Yudaisme dan menggunakan tema-tema Romantis. Sebagian karyanya menyangkut hubungan yang berakhir dengan tidak bahagia. Hal itu terinspirasi dari kisahnya yang sempat menjalin cinta dengan seorang pria namun sang pria harus mati meninggalkannya. 

Tahun 1961, ia menjadi pemenang dalam Nelly Sachs Prize, sebuah hadiah sastra yang diberikan dua tahun sekali di kota Dortmund, Jerman.

Setelah kematiannya akibat penyakit kanker usus di tahun 1970, Nelly Sachs dikebumikan di Stockholm. Barang-barang peninggalan miliknya disumbangkan ke Perpstakaan Nasional Swedia.

Untuk menghormatinya, dibangunlah sebuah taman di Dennewitzstrasse dan juga taman di Pulau Kungsholmen di Stockholm.

Riset dan analisa oleh Dyanara Putri

Profil

  • Nama Lengkap

    Nelly Leonie Sachs

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Schoneberg, Jerman

  • Tanggal Lahir

    1891-12-10

  • Zodiak

    Sagittarius

  • Warga Negara

  • Biografi

    Nelly Sachs adalah seorang penyair dan dramawan asal Jerman Yahudi. Ia menulis pengalamannya dalam mengikuti Perang Dunia II. Ia mengaku sedih dan sekaligus rindu dengan kebersamaan yang ada dalam sesama Yahudi. Karya-karyanya yang terkenal antara lain:  Eli: Ein Mysterienspiel vom Leiden Israels (1950), Zeichen im Sand (1962), Verzauberung (1970),In den Wohnungen des Todes (1947), Flucht und Verwandlung (1959), Fahrt ins Staublose (1961), dan Suche nach Lebenden (1971).

    Ia bersekolah di rumah karena ia kondisi badannya sangat rapuh. Dia memiliki bakat menari, tetapi orang tuanya tidak terlalu mendukung bakatnya tersebut. Ia sejak kecil dididik untuk kelak menjadi wanita muda yang introvert dan tidak boleh menikah. Meskipun begitu, ia memiliki dua sahabat, Selma Lagerlof dan Hilde Domin. Saat Nazi berkuasa, ia, ibunya dan Lagerlof akan pergi ke Swedia. Sayangnya, sahabat baiknya itu harus meninggal dunia karena menyelamatkan Sachs dan ibunya. Akhirnya, Sachs dan ibunya melarikan diri Swedia dengan menaiki pesawat terbang.

    Sachs dan ibunya tinggal di sebuah apartemen kecil di Stockholm selama bertahun-tahun. Saat hidup di Stockholm, mereka dibantu seorang penerjemah antara bahasa Swedia dan Jerman untuk berkomunikasi. Setelah kematian ibunya, Sachs menderita kerusakan saraf. Hal itu ditandai dengan halusinasi, paranoia dan delusi penganiayaan oleh NAZI. Mau tak mau ia harus dirawat di rumah sakit jiwa. Ia banyak menulis saat berada di rumah sakit. Sampai pada akhirnya, ia cukup pulih untuk hidup sendiri meskipun terkadang kesehatan mentalnya sangat rapuh. Setelah ia keluar dari rumah sakit, ia banyak berkirim surat dengan penulis-penulis berbahasa Jerman seperti Hans Magnus Enzenberger dan Ingeborg Bachmann.

    Ia menciptakan puisi yang berjudul Zurich, Zum Storchen dengan Celan. Sachs dan Celan memiliki kemiripan gaya penulisan meskipun memang terdapat perbedaan. Mereka berdua memang sahabat yang saling membutuhkan. Celan berkata bahwa ia menemukan seseorang yag dapat mempercayainya, dan orang itu adalah Sachs.

    Terlihat dari hasil karyanya, puisi Sachs terpengaruh oleh Romatisme Jerman. Puisi yang ditulisnya menggambarkan sosok wanita muda Berlin yang terinspirasi oleh Kristen dan Yudaisme dan menggunakan tema-tema Romantis. Sebagian karyanya menyangkut hubungan yang berakhir dengan tidak bahagia. Hal itu terinspirasi dari kisahnya yang sempat menjalin cinta dengan seorang pria namun sang pria harus mati meninggalkannya. 

    Tahun 1961, ia menjadi pemenang dalam Nelly Sachs Prize, sebuah hadiah sastra yang diberikan dua tahun sekali di kota Dortmund, Jerman.

    Setelah kematiannya akibat penyakit kanker usus di tahun 1970, Nelly Sachs dikebumikan di Stockholm. Barang-barang peninggalan miliknya disumbangkan ke Perpstakaan Nasional Swedia.

    Untuk menghormatinya, dibangunlah sebuah taman di Dennewitzstrasse dan juga taman di Pulau Kungsholmen di Stockholm.

    Riset dan analisa oleh Dyanara Putri

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

    Penghargaan yang pernah diperoleh:

    Nobel Prize in Literature, 1966

     

    Karya yang dibuat:

    Zurich, Zum Storchen 

Geser ke atas Berita Selanjutnya