Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Rafael Trujillo

Profil Rafael Trujillo, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Terlahir dengan nama Rafael Leonidas Trujillo Molina, sosok yang cukup kontroversial ini terdaftar sebagai presiden Republik Dominika pada awal 1930. Trujillo lahir di sebuah daerah bernama San Cristobal, di negara yang kelak akan dipimpinnya itu.

Sebelum meraih suksesnya, Trujillo sempat bekerja sebagai operator telegraf dan beberapa tahun kemudian menjadi pekerja di sebuah industri kertas. Kehidupan pribadinya pun sempat menjadi perhatian publik, ketika diketahui bahwa ia pernah menikah kurang lebih tiga kali. Istri pertamanya bernama Aminta Ledesma, yang dinikahinya pada Agustus 1913. Dari pernikahannya tersebut ia dikaruniai dua orang anak perempuan, yakni Genoveva yang lahir dan meninggal di tahun 1914, dan Flor de Oro Trujillo Ledesma yang lahir pada 1915. Pernikahannya dengan Ledema berakhir pada 1925 ketika keduanya memutuskan untuk bercerai.

Setelah itu, ia tercatat tiga kali menikah, yakni pada 1927, dengan Bienvenida Ricardo, Maria Martinez (1928). Ia menjalin hubungan dengan Maria ketika masih berstatus suami Bienvenida, yang akhirnya diceraikannya dan membawa hubungannya dengan Maria ke pelaminan. Terakhir ia menikah dengan Lina Lovaton dan dikaruniai dua anak.

Pada 1916 Amerika Serikat menduduki Republik Dominika dan membentuk pasukan untuk melunasi hutang-hutang negara melalui pemberontakan terhadap pemerintah waktu itu. Trujillo berhasil menarik perhatian pasukan Amerika dan ia kemudian diangkat dari gelar Letnan menjadi Jenderal hanya dalam kurun waktu 9 tahun. Pemberontakan terhadap presiden Republik Dominika saat itu, Horacio Vasquez memuncak pada 1930 di sepanjang Santiago dan Santo Domingo. Setelah berhasi menggulingkan kuasa pemerintahan Vasquez, Trujillo digadang-gadang sebagai pemimpin baru, didukung oleh partai Dominika. Hasilnya, pada pemilihan umum di tahun yang sama, ia berhasil meraup 95% suara rakyat Republik Dominika.

Di awal pemerintahannya, ia dan kelompok nya “kelompok 42” melakukan berbagai pembunuhan terencana untuk memuluskan berbagai kepentingan politiknya, contohnya dalam kasus pembunuhan Mirabal bersaudara yang menjadi perhatian publik internasional. Pembunuhan itu terjadi pada sekitar tahun 1950, yang dikenal sebagai insiden Betancourt. Mirabal bersaudara yang terdiri dari Patria, Maria Teresa, dan Minerva adalah termasuk pihak yang menentang kediktatoran pemerintahan Trujillo. Hal tersebut menjadi perusak hubungan antara Trujillo dan Amerika Serikat yang selama ini mendukungnya.

Kisah hidup Trujillo berakhir dalam sebuah penembakan ketika ia sedang berada di luar pusat kota Dominika. Dalam sebuah mobil, ia dikepung oleh sekawanan orang yang anti pemerintahannya dan sempat terlibat baku tembak hingga akhirnya Trujillo meninggal terkena tembakan si pelaku. Hari itu menutup kisah kontroversial sang presiden, Selasa, 30 Mei 1961.

Riset dan analisis: Muhammad Nizar Zulmi

Profil

  • Nama Lengkap

    Rafael Trujillo

  • Alias

    Rafael Leonidas Trujillo Molina

  • Agama

  • Tempat Lahir

    San Cristobal, Republik Dominika

  • Tanggal Lahir

    1891-10-24

  • Zodiak

    Scorpion

  • Warga Negara

    Republik Dominika

  • Istri

    Aminta Ledesma, Bienvenida Ricardo, Maria Martinez, Lina Lovaton Pittaluga

  • Biografi

    Terlahir dengan nama Rafael Leonidas Trujillo Molina, sosok yang cukup kontroversial ini terdaftar sebagai presiden Republik Dominika pada awal 1930. Trujillo lahir di sebuah daerah bernama San Cristobal, di negara yang kelak akan dipimpinnya itu.

    Sebelum meraih suksesnya, Trujillo sempat bekerja sebagai operator telegraf dan beberapa tahun kemudian menjadi pekerja di sebuah industri kertas. Kehidupan pribadinya pun sempat menjadi perhatian publik, ketika diketahui bahwa ia pernah menikah kurang lebih tiga kali. Istri pertamanya bernama Aminta Ledesma, yang dinikahinya pada Agustus 1913. Dari pernikahannya tersebut ia dikaruniai dua orang anak perempuan, yakni Genoveva yang lahir dan meninggal di tahun 1914, dan Flor de Oro Trujillo Ledesma yang lahir pada 1915. Pernikahannya dengan Ledema berakhir pada 1925 ketika keduanya memutuskan untuk bercerai.

    Setelah itu, ia tercatat tiga kali menikah, yakni pada 1927, dengan Bienvenida Ricardo, Maria Martinez (1928). Ia menjalin hubungan dengan Maria ketika masih berstatus suami Bienvenida, yang akhirnya diceraikannya dan membawa hubungannya dengan Maria ke pelaminan. Terakhir ia menikah dengan Lina Lovaton dan dikaruniai dua anak.

    Pada 1916 Amerika Serikat menduduki Republik Dominika dan membentuk pasukan untuk melunasi hutang-hutang negara melalui pemberontakan terhadap pemerintah waktu itu. Trujillo berhasil menarik perhatian pasukan Amerika dan ia kemudian diangkat dari gelar Letnan menjadi Jenderal hanya dalam kurun waktu 9 tahun. Pemberontakan terhadap presiden Republik Dominika saat itu, Horacio Vasquez memuncak pada 1930 di sepanjang Santiago dan Santo Domingo. Setelah berhasi menggulingkan kuasa pemerintahan Vasquez, Trujillo digadang-gadang sebagai pemimpin baru, didukung oleh partai Dominika. Hasilnya, pada pemilihan umum di tahun yang sama, ia berhasil meraup 95% suara rakyat Republik Dominika.

    Di awal pemerintahannya, ia dan kelompok nya “kelompok 42” melakukan berbagai pembunuhan terencana untuk memuluskan berbagai kepentingan politiknya, contohnya dalam kasus pembunuhan Mirabal bersaudara yang menjadi perhatian publik internasional. Pembunuhan itu terjadi pada sekitar tahun 1950, yang dikenal sebagai insiden Betancourt. Mirabal bersaudara yang terdiri dari Patria, Maria Teresa, dan Minerva adalah termasuk pihak yang menentang kediktatoran pemerintahan Trujillo. Hal tersebut menjadi perusak hubungan antara Trujillo dan Amerika Serikat yang selama ini mendukungnya.

    Kisah hidup Trujillo berakhir dalam sebuah penembakan ketika ia sedang berada di luar pusat kota Dominika. Dalam sebuah mobil, ia dikepung oleh sekawanan orang yang anti pemerintahannya dan sempat terlibat baku tembak hingga akhirnya Trujillo meninggal terkena tembakan si pelaku. Hari itu menutup kisah kontroversial sang presiden, Selasa, 30 Mei 1961.

    Riset dan analisis: Muhammad Nizar Zulmi

  • Pendidikan

    • Sekolah lokal Juan Hilario Merino
    • Sekolah Broughton

  • Karir

    • Operator telegraf
    • Bekerja di industri kertas
    • Presiden Republik Dominika

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya