Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Raila Odinga

Profil Raila Odinga | Merdeka.com

Raila Amolo Odinga lahir di Maseno, 7 Januari 1945. Ia merupakan Perdana Menteri Kenya yang mulai menjabat pada tahun 2008. Dalam perjalanan politik pria yang akrab disapa Raila ini beberapa kali sempat dipenjara lantaran menentang pemerintahan dan dicurigai tengah berupaya mengkudeta presiden Daniel Moi pada tahun 1982. Ia dipenjara tanpa diadili selama enam tahun. Selepasnya dari penjara enam tahun kemudian, Raila kembali tertangkap akibat aksinya yang kembali menentang pemerintahan. Ia dianggap terlibat pada aksi yang memperjuangkan hak asasi manusia dan merupakan aktivis yang pro demokrasi. Tak hanya itu, ia juga terlibat dalam aksi yang menekan pemerintah agar membentuk banyak partai politik. Akibat aksinya ini, Raila kembali dijebloskan dalam penjara pada bulan September 1988, hanya berselang tujuh bulan dari hari pembebasan pertamanya. Pada tahun 1989, Raila dibebaskan, namun kembali tertangkap setahun berikutnya. Kali ini bersama dengan Kenneth Matiba dan mantan Walikota Nairobi, Charles Rubia. Dalam masa kurungan, ketiganya melarikan diri menuju Norwegia dengan memberikan tuduhan pemerintah yang tengah berusaha membunuhnya.

Bukan Raila namanya jika ia hanya diam saja melihat pemerintahan yang saat itu cenderung otoriter. Saat kepergiannya ke Norwegia, ia kembali membentuk sebuah partai pro-demokrasi yang ia sebut Forum for the Restoration of Democracy (FORD) yang menjelang pemilihan umum tahun 1992 terbagi menjadi FORD Kenya dan FORD Asili. Saat itu, ia bergabung dengan FORD Kenya yang dipimpin ayahnya dan memenangkan Kangata Constituency dan mendapatkan kursi di parlemen. 

Sepeninggal ayahnya, Raila bergabung dengan partai National Development Party (NDP) dan berhasil mempertahankan posisinya untuk duduk di kurs parlemen menjabat sebagai Menteri Energi di bawah kepemimpinan presiden Moi yang terpilih saat itu.

Karir politik yang pro-demokrasi rupanya mengikuti Raila. Berhenti menjabat sebagai Menteri Energi, ia didaulat menjadi Sekretaris Umum pada tahun 2002. Pada tahun itu, ia menerima kabar mengejutkan dari presiden Moi yang menyatakan dukungannya terhadap putra mantan presiden pertama Kenya, Uhuru Kenyatta, sebagai bakal calon presiden yang akan menggantikannya. Saat itu, Raila dengan tegas menolak ajakan yang ditujukan kepadanya dan beberapa anggota parlemen lainnya dengan alasan Uhuru bukanlah elite politik yang profesional. Karir politiknya dianggap masih belum mumpuni untuk menjabat sebagai seorang presiden. Hal inilah yang memicu terbentuknya partai koalisi lain, National Rainbow Coalition (NARC) yang akhirnya berhasil mengalahkan Uhuru Kenyatta dalam pemilihan calon presiden.

Pada tahun 2007, Raila mencalonkan diri sebagai presiden melalui partai yang dibentuknya pada tahun 2006, Orange Democratic Movement (ODM). Namun, ia mengalami kekalahan suara yang mengakibatkan adanya kerusuhan Kenya. Hal ini membuat pemerintah Kenya terpilih memilih jalur membentuk koalisi antara partai berkuasa dengan partai oposisi dimana Mwai Kibaki sebagai presiden dan Raila sebagai Perdana Menteri pada tahun 2008.

 

Oleh: Atiqoh Hasan

Last update 18/12/2013

Profil

  • Nama Lengkap

    Raila Odinga

  • Alias

    Raila Amolo Odinga

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Maseno

  • Tanggal Lahir

    1945-01-07

  • Zodiak

    Capricorn

  • Warga Negara

    Kenya

  • Istri

    Ida Odinga

  • Anak

    Fidel, Rosemary, Raila Jr., Winnie

  • Biografi

    Raila Amolo Odinga lahir di Maseno, 7 Januari 1945. Ia merupakan Perdana Menteri Kenya yang mulai menjabat pada tahun 2008. Dalam perjalanan politik pria yang akrab disapa Raila ini beberapa kali sempat dipenjara lantaran menentang pemerintahan dan dicurigai tengah berupaya mengkudeta presiden Daniel Moi pada tahun 1982. Ia dipenjara tanpa diadili selama enam tahun. Selepasnya dari penjara enam tahun kemudian, Raila kembali tertangkap akibat aksinya yang kembali menentang pemerintahan. Ia dianggap terlibat pada aksi yang memperjuangkan hak asasi manusia dan merupakan aktivis yang pro demokrasi. Tak hanya itu, ia juga terlibat dalam aksi yang menekan pemerintah agar membentuk banyak partai politik. Akibat aksinya ini, Raila kembali dijebloskan dalam penjara pada bulan September 1988, hanya berselang tujuh bulan dari hari pembebasan pertamanya. Pada tahun 1989, Raila dibebaskan, namun kembali tertangkap setahun berikutnya. Kali ini bersama dengan Kenneth Matiba dan mantan Walikota Nairobi, Charles Rubia. Dalam masa kurungan, ketiganya melarikan diri menuju Norwegia dengan memberikan tuduhan pemerintah yang tengah berusaha membunuhnya.

    Bukan Raila namanya jika ia hanya diam saja melihat pemerintahan yang saat itu cenderung otoriter. Saat kepergiannya ke Norwegia, ia kembali membentuk sebuah partai pro-demokrasi yang ia sebut Forum for the Restoration of Democracy (FORD) yang menjelang pemilihan umum tahun 1992 terbagi menjadi FORD Kenya dan FORD Asili. Saat itu, ia bergabung dengan FORD Kenya yang dipimpin ayahnya dan memenangkan Kangata Constituency dan mendapatkan kursi di parlemen. 

    Sepeninggal ayahnya, Raila bergabung dengan partai National Development Party (NDP) dan berhasil mempertahankan posisinya untuk duduk di kurs parlemen menjabat sebagai Menteri Energi di bawah kepemimpinan presiden Moi yang terpilih saat itu.

    Karir politik yang pro-demokrasi rupanya mengikuti Raila. Berhenti menjabat sebagai Menteri Energi, ia didaulat menjadi Sekretaris Umum pada tahun 2002. Pada tahun itu, ia menerima kabar mengejutkan dari presiden Moi yang menyatakan dukungannya terhadap putra mantan presiden pertama Kenya, Uhuru Kenyatta, sebagai bakal calon presiden yang akan menggantikannya. Saat itu, Raila dengan tegas menolak ajakan yang ditujukan kepadanya dan beberapa anggota parlemen lainnya dengan alasan Uhuru bukanlah elite politik yang profesional. Karir politiknya dianggap masih belum mumpuni untuk menjabat sebagai seorang presiden. Hal inilah yang memicu terbentuknya partai koalisi lain, National Rainbow Coalition (NARC) yang akhirnya berhasil mengalahkan Uhuru Kenyatta dalam pemilihan calon presiden.

    Pada tahun 2007, Raila mencalonkan diri sebagai presiden melalui partai yang dibentuknya pada tahun 2006, Orange Democratic Movement (ODM). Namun, ia mengalami kekalahan suara yang mengakibatkan adanya kerusuhan Kenya. Hal ini membuat pemerintah Kenya terpilih memilih jalur membentuk koalisi antara partai berkuasa dengan partai oposisi dimana Mwai Kibaki sebagai presiden dan Raila sebagai Perdana Menteri pada tahun 2008.

     

    Oleh: Atiqoh Hasan

    Last update 18/12/2013

  • Pendidikan

    • University of Leipzig
    • Technical University, Magdeburg
    • High School
    • Maranda Primary
    • Kisumu Union Primary School

  • Karir

    • Perdana Menteri Kenya, 2008-sekarang
    • Menteri Jalan, Pekerjaan Publik dan Perumahan, 2003-2005
    • Sekretaris Umum, 2002
    • Menteri Energi, 2001-2002
    • Anggota parlemen sejak tahun 1992

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya