Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Temple Grandin

Profil Temple Grandin, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Temple Grandin lahir di Boston, Massachusetts pada 29 Agustus 1947. Sebelum didiagnosa mengidap autis pada tahun 1950, awalnya Grandin didiagnosa mengidap kerusakan otak ketika berusia dua tahun.Ibunya berkonsultasi kepada seorang dokter yang menyarankannya agar dia memberi putrinya itu terapi wicara. Ibunya kemudian menyewa seorang pengasuh yang menghabiskan waktu berjam-jam bermain sambil belajar bersama Grandin dan kakaknya.

Pada usia empat tahun, Grandin mulai bisa berbicara dan mulai memperlihatkan perkembangan. Grandin merasa beruntung karena saat itu ia mendapat banyak dukungan dari para pengajar di sekolahnya dulu. Di sisi lain dia kerap menjadi bahan ejekan dan lelucon anak-anak lainnya. Ketika dia berjalan-jalan, orang-orang di sekitarnya akan mengejeknya “tape recorder” karena selalu melakukan hal yang sama berulang-ulang. Untuk membantu perkembangan kondisinya, Grandin mengkonsumsi obat anti depresi secara teratur dan menggunakan “squeeze-box” (mesin peluk) yang diciptakannya pada usia 18 tahun sebagai bentuk terapi personal. Beberapa tahun kemudian, kondisinya itu dapat dikenali dan pada usia dewasa dia di diagnosa menyandang sindrom Asperger, yang merupakan sejenis dengan spektrum autis.

Setelah menyelesaikan sekolahnya di Hampshire Country School di Rindge, New Hampshire, pada tahun 1960-an, Grandin pun melanjutkan belajar ke universitas. Dia berhasil meraih gelar sarjana jurusan psikologi dari Franklin Pierce College pada tahun 1970, gelar master jurusan pengetahuan binatang dari Arizona State University pada tahun 1975. Serta gelar doktor atau PhD jurusan pengetahuan binatang dari University of Illinois di Urbana Champaign pada tahun 1989. Bagi seorang penyandang autis, prestasinya itu tentulah sangat luar biasa.

Berdasarkan pengalamannya sebagai penyandang autis, Grandin membantu memberikan konsultasi dalam mengenali gejala autis sejak dini. Dia juga memberikan konsultasi kepada para guru sehingga dapat menangani langsung kepada anak autis dengan cara yang lebih tepat. Grandin dianggap sebagai pemimpin filosofis bagi gerakan kesejahteraan binatang dan konsultasi autis.
Kedua gerakan tersebut pada umumnya berhubungan dangan karya-karya tulisnya yang bertemakan kesejahteraan binatang, neurologi, dan filosofi. Pada tahun 2004, dia meraih penghargaan “proggy” untuk kategori “Visionary” dari People for the Ethical Treatment of Animals.

Karya-karya tulisnya mengenai autisme yang ditulisnya dari sudut pandang penyandang autis, sangat membantu para ahli dan dunia kedokteran dalam membantu penanganan autis. Karya-karyanya antara lain, ”Journal of Autism and Developmental Disorders” dan “Emergence: Labelled Autistic.”

Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

Profil

  • Nama Lengkap

    Temple Grandin

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Boston

  • Tanggal Lahir

    1947-08-29

  • Zodiak

    Virgo

  • Warga Negara

  • Biografi

    Temple Grandin lahir di Boston, Massachusetts pada 29 Agustus 1947. Sebelum didiagnosa mengidap autis pada tahun 1950, awalnya Grandin didiagnosa mengidap kerusakan otak ketika berusia dua tahun.Ibunya berkonsultasi kepada seorang dokter yang menyarankannya agar dia memberi putrinya itu terapi wicara. Ibunya kemudian menyewa seorang pengasuh yang menghabiskan waktu berjam-jam bermain sambil belajar bersama Grandin dan kakaknya.

    Pada usia empat tahun, Grandin mulai bisa berbicara dan mulai memperlihatkan perkembangan. Grandin merasa beruntung karena saat itu ia mendapat banyak dukungan dari para pengajar di sekolahnya dulu. Di sisi lain dia kerap menjadi bahan ejekan dan lelucon anak-anak lainnya. Ketika dia berjalan-jalan, orang-orang di sekitarnya akan mengejeknya “tape recorder” karena selalu melakukan hal yang sama berulang-ulang. Untuk membantu perkembangan kondisinya, Grandin mengkonsumsi obat anti depresi secara teratur dan menggunakan “squeeze-box” (mesin peluk) yang diciptakannya pada usia 18 tahun sebagai bentuk terapi personal. Beberapa tahun kemudian, kondisinya itu dapat dikenali dan pada usia dewasa dia di diagnosa menyandang sindrom Asperger, yang merupakan sejenis dengan spektrum autis.

    Setelah menyelesaikan sekolahnya di Hampshire Country School di Rindge, New Hampshire, pada tahun 1960-an, Grandin pun melanjutkan belajar ke universitas. Dia berhasil meraih gelar sarjana jurusan psikologi dari Franklin Pierce College pada tahun 1970, gelar master jurusan pengetahuan binatang dari Arizona State University pada tahun 1975. Serta gelar doktor atau PhD jurusan pengetahuan binatang dari University of Illinois di Urbana Champaign pada tahun 1989. Bagi seorang penyandang autis, prestasinya itu tentulah sangat luar biasa.

    Berdasarkan pengalamannya sebagai penyandang autis, Grandin membantu memberikan konsultasi dalam mengenali gejala autis sejak dini. Dia juga memberikan konsultasi kepada para guru sehingga dapat menangani langsung kepada anak autis dengan cara yang lebih tepat. Grandin dianggap sebagai pemimpin filosofis bagi gerakan kesejahteraan binatang dan konsultasi autis.
    Kedua gerakan tersebut pada umumnya berhubungan dangan karya-karya tulisnya yang bertemakan kesejahteraan binatang, neurologi, dan filosofi. Pada tahun 2004, dia meraih penghargaan “proggy” untuk kategori “Visionary” dari People for the Ethical Treatment of Animals.

    Karya-karya tulisnya mengenai autisme yang ditulisnya dari sudut pandang penyandang autis, sangat membantu para ahli dan dunia kedokteran dalam membantu penanganan autis. Karya-karyanya antara lain, ”Journal of Autism and Developmental Disorders” dan “Emergence: Labelled Autistic.”

    Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

  • Pendidikan

    • 1970 jurusan psikologi dari Franklin Pierce College 
    • 1975 gelar master jurusan pengetahuan binatang dari Arizona State University
    • 1989 gelar doktor atau PhD jurusan pengetahuan binatang dari University of Illinois di Urbana Champaign

  • Karir

    • Konsultan penyandang autis
    • Penulis

     

  • Penghargaan

    2004, dia meraih penghargaan “proggy” untuk kategori “Visionary” dari People for the Ethical Treatment of Animals

Geser ke atas Berita Selanjutnya